Petrus Asuy
pegiat lingkungan Indonesia
Petrus Asuy adalah tokoh adat Dayak benuaq yang dikenal karena mempertahankan hak komunitas masyarakat dan hutan adat Dayak Benuaq di Muara Tae, kecamatan Jempang, kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur sejak tahun 1999.[1] Pada 21 September 2015 Petrus Asuy dan komunitas adat Dayak Benuaq lainnya mendapatkan anugerah Equator Price. Penghargaan bergengsi yang diberikan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini merupakan pengakuan atas perjuangan Komunitas Adat Dayak Benuaq yang gigih mempertahankan, melindungi, dan memulihkan hutan wilayah adat mereka dari perusahaan tambang batubara dan perkebunan kelapa sawit. Dari 11 ribu hektar wilayah adat mereka, kini hanya tersisa 4 ribu hektar yang terus dipertahankan.[2]
Petrus Asuy | |
---|---|
Lahir | Petrus Asuy 7 Mei 1964 Muara Tae, Kutai Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Tahun aktif | 1999-sekarang |
Dikenal atas | Pegiat lingkungan |
Referensi
sunting- Catatan kaki
- ^ "Gigih Pertahankan Hutan Adat Muara Tae, Petrus Asuy Malah Dapat Ancaman". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2016-06-28. Diakses tanggal 2020-09-02.
- ^ "Penerima Equator Prize, Petrus Asuy". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2020-09-02.