Faringalisasi
artikulasi sekunder konsonan atau vokal di mana faring atau epiglotis menyempit selama artikulasi
(Dialihkan dari Pharyngealization)
Faringalisasi adalah sebuah istilah fonologi untuk sebuah artikulasi sekunder dari konsonan maupun vokal yang dihasilkan dari kontraksi otot hulu kerongkongan maupun faring dalam artikulasi suara. Contoh yang paling terkenal adalah faringalisasi dalam bahasa Arab yang dikenal sebagai konsonan emfatis. Konsonan ini dalam bahasa Arab mencakup fonem yang dilambangkan dengan huruf-huruf: ع, ظ, ط, ض, dan ص.[1]
Faringalisasi konsonan | |||
---|---|---|---|
◌ˤ | |||
◌̴ | |||
Nomor IPA | 423, 428 | ||
Pengodean karakter | |||
Entitas (desimal) | ˤ̴ | ||
Unikode (heks) | U+02E4 U+0334 | ||
X-SAMPA | _?\ | ||
|
Simbol IPA
suntingDalam Alfabet Fonetis Internasional, simbol faringalisasi dapat ditunjukkan dengan salah satu dari kedua cara:
- tilda atau garis tengah (Nomor IPA 428) yang ditulis melalui basis huruf (tipografi garis tengah). Simbol ini juga melambangkan velarisasi, uvularisasi atau faringealisasi, seperti dalam [ᵶ], versi kendur dari [z].
- Simbol ⟨ˤ⟩ (nomor IPA 423) – sebuah superskrip dari huruf IPA ⟨ʕ⟩, yang merupakan simbol dari konsonan desis hulu-kerongkongan bersuara – dan ditulis setelah huruf basis untuk mengindikasikan konsonan faringealisasi, seperti dalam [tˤ], yang merupakan [t] terfaringkan.
Referensi
sunting- ^ Watson, Janet C. E. (2002), The Phonology and Morphology of Arabic, New York: Oxford University Press