Pi-Hahirot (bahasa Ibrani: פִּי החִירֹת‎; Pi-hahiroth) merupakan nama tempat yang menjadi tempat persinggahan keempat dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menurut catatan Kitab Keluaran dan Kitab Bilangan pada Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Tempat ini terletak di tepi Laut Teberau.

Catatan Alkitab

sunting

Kitab Keluaran pasal 14

  • 14:2 - [Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:] "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut."[1]
  • 14:9 - Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.[2]

Kitab Bilangan pasal 33

  • 33-7 - Mereka berangkat dari Etam, lalu balik kembali ke Pi-Hahirot yang di depan Baal-Zefon, kemudian berkemah di tentangan Migdol.[3]
  • 33:8 - Mereka berangkat dari Pi-Hahirot dan lewat dari tengah-tengah laut ke padang gurun, lalu mereka berjalan tiga hari perjalanan jauhnya di padang gurun Etam, kemudian mereka berkemah di Mara.[4]

Lokasi

sunting
 
Semenanjung Sinai memisahkan Laut Merah (Red Sea) di bagian utara menjadi Teluk Suez (Gulf of Suez) di sebelah barat (kiri) dan Teluk Aqaba (Gulf of Aqaba), di sebelah timur (kanan).

Pi-Hahirot, sebagai tempat persinggahan keempat setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dicatat terletak di tepi Laut Teberau (= Laut Merah). Bangsa Israel "lewat dari tengah-tengah laut ke padang gurun" dan berjalan 3 hari untuk mencapai tempat kelima (Mara). Kitab Keluaran dan Bilangan memuat bahwa Pi-Hahirot terletak antara "Migdol dan laut" (Laut Teberau atau Laut Merah), berseberangan dengan Baal-Zefon. Di sana bangsa Israel berkemah semalam, sementara Firaun dan pasukannya yang mengejar mereka semakin mendekat, sebelum akhirnya mereka menyeberangi Laut Teberau.[5] Untuk mencapai Pi-Hahirot, bangsa Israel harus "berbalik" arah perjalanan, menuju ke selatan berkebalikan dengan jalur terdekat ke Kanaan yang melintasi tanah Filistin dengan ibu kota Gaza, di sebelah barat kota Abraham, Hebron, tujuan utama mereka, dengan maksud memberi waktu agar bangsa itu tumbuh percaya dirinya.[6]

Sejumlah ahli berpendapat bahwa nama Ibrani "Pi-Hahirot" berarti "mulut jurang" atau "celah ngarai sempit", menggambarkan lokasinya di ujung suatu terusan atau aliran sungai. Suku kata pertama "Pi" kemungkinan bersesuaian dengan kata Mesir kuno Ipi atau Ipu, yang berarti rumah dari seperti pada ′Pitom′ atau ′Pi-Ramesses′. Suku kata kedua "'′Ha′'" dapat mengindikasikan "bukit-bukit atau gunung-gunung pasir di barat" yang biasanya dikaitkan dengan Libya, tetapi dapat juga dikaitkan dengan pegunungan yang terjal di sebelah barat pantai Nuweiba di tepi Teluk Aqaba.

William Smith, dalam bukunya Dictionary of Greek and Roman Geography, secara tentatif mengidentifikasi Pi-Hahirot dengan Arsinoe, Mesir di ujung utara Teluk Suez. Strong's Concordance hanya menyebut Pi-Hahirot sebagai "sebuah tempat di batas timur Mesir".[7]

Ahli fisika, Colin Humphreys, percaya bahwa Pi-Hahirot terletak di pantai Teluk Aqaba.[8]

Lihat pula

sunting
Tempat sebelumnya:
Etam
Pengembaraan orang Israel
dari Mesir ke Kanaan
Tempat persinggahan
Tempat berikutnya:
Mara

Referensi

sunting