Pierre Nkurunziza

politikus Burundi
(Dialihkan dari Pierre nkurunziza)

Pierre Nkurunziza (18 Desember 1963 – 9 Juni 2020) adalah Presiden Burundi dan ketua National Council for the Defense of Democracy-Forces for the Defense of Democracy (CNDD-FDD). Ia adalah mantan pemimpin pemberontak Hutu yang terpilih sebagai Presiden Burundi dalam pemilihan di parlemen pada tanggal 19 Agustus 2005. Tindakan ini dianggap secara luas sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang saudara selama tigabelas tahun di Burundi. Ia dilantik secara resmi sebagai presiden pada 26 Agustus 2005.

Pierre Nkurunziza
Pierre Nkurunziza pada tahun 2012
Presiden Burundi ke-10
Masa jabatan
26 Agustus 2005 – 8 Juni 2020
Sebelum
Pengganti
Pascal Nyabenda (pelaksana tugas)
Informasi pribadi
Lahir(1963-12-18)18 Desember 1963
Bujumbura, Burundi
Meninggal9 Juni 2020(2020-06-09) (umur 56)
Karuzi, Burundi[1]
Partai politikNational Council for the Defense of Democracy-Forces for the Defense of Democracy
Suami/istri
(m. 1994)
Anak6
AlmamaterUniversitas Burundi
Tanda tangan
Situs webSitus resmi
X: pnkurunziza Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar belakang

sunting
 
Nkurunziza, Presiden Republik Burundi, di Østfoldhallen, Fredrikstad, Norwegia pada 10 Juni 2006.
Photo: Marit Nygård

Nkurunziza belajar di sekolah dasar di Provinsi Ngozi dan sekolah menengah di Kitenga dan kemudian melanjutkan di Universitas Burundi pada 1990. Di universitas, ia mengambil bidang pendidikan dan olahraga.

Ayahnya, Eustache Ngabisha, terpilih pada 1965 dan belakangan menjadi gubernur dari dua provinsi dan akhirnya terbunuh pada 1972 dalam suatu kekerasan etnis yang menyebabkan meninggalnya 100.000 warga Burundi.

Nkurunziza adalah dosen di Universitas Burundi ketika perang saudara meletus di negara itu setelah pembunuhan presiden Burundi pertama dari etnis Hutu, Melchior Ndadaye, pada 1993.

Pembunuhan itu memicu kekerasan etnik antara Hutu dan pemerintah yang didominasi oleh suku Tutsi yang berlangsung selama satu dasawarsa yang menyebabkan lebih dari 300.000 jiwa tewas.

Nkurunziza bergabung dengan Dewan Nasional Pembela Demokrasi - Pasukan Pembela Demokrasi (CNDD-FDD) pada 1995 sebagai seorang tentara, setelah militer menyerbu kampus universitasnya. CND adalah sebuah kelompok pemberontakan etnis Hutu di burundi, tetapi belakangan mengubah dirinya menjadi partai politik. Pada sebuah wawancara tahun 2004 dengan kantor berita kemanusiaan IRIN, ia mengenang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi:

"Pada 1995, pasukan Tutsi menyerang kampus dan membunuh 200 mahasiswa. Mereka juga berusaha membunuh saya. Para penyerang itu menembaki mobil saya, tetapi saya keluar dan melarikan diri. Mereka membakar mobil saya. Lalu saya bergabung dengan CNDD-FDD sebagai seorang tentara. Perang ini dipaksakan kepada kami; kami tidak memulainya."

Setelah pangkatnya naik, Nkurunziza diangkat menjadi wakil sekretaris jenderal CNDD-FDD pada 1998. Pada 2001, ia terpilih menjadi ketua. Pada akhir 2001 terjadi perpecahan dalam kelompok ini. Ia terpilih kembali menjadi ketua pada Agustus 2004.

Sejak akhir 2003, ia menjabat sebagai Menteri untuk Pemerintahan yang Bersih dalam pemerintahan transisi Presiden Domitien Ndayizeye.

Setelah serangkaian kemenangan CNDD-FDD dalam pemilu yang diadakan pada bulan Juni dan Juli 2005, Nkurunziza dipilih menjadi calon presiden dari partainya. Ia terpilih menjadi presiden tanpa perlawanan oleh anggota-anggota parlemen (yang bertindak sebagai dewan pemilih) pada 19 Agustus 2005 dan disumpah ke dalam jaatannya pada 26 Agustus 2005.

Pierre Nkurunziza yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen yang lahir baru, menikah pada 1994 dan dikaruniai dua orang anak lelaki. Ia sendiri mempunyai enam orang saudara yang lain, dua di antaranya terbunuh ketika perang saudara meletus pada 1993 sementara tiga orang lagi meninggal ketika berperang sebagai anggota CNDD-FDD. Hanya seorang saudaranya, seorang perempuan, yang masih hidup sekarang.

Kematian

sunting

Nkurunziza meninggal secara tak terduga pada 8 Juni 2020, dalam usia 55 tahun, di Rumah Sakit Peringatan kelima Belas di Karuzi. Pemerintah menyatakan kematiannya disebabkan oleh serangan jantung.[1] Namun, beberapa orang menduga bahwa dia sebenarnya meninggal karena COVID-19.[2]

Kematiannya terjadi setelah pemilihan umum 2020 tetapi menjelang penyerahan kekuasaan yang diproyeksikan pada Agustus. Direncanakan bahwa ia akan terus tetap menonjol dalam kehidupan publik sebagai "Panduan Agung Patriotisme". Masa berkabung nasional selama seminggu telah diumumkan.[3] Seminggu sebelumnya, dilaporkan bahwa istrinya telah diterbangkan ke Nairobi untuk perawatan COVID-19.[4][5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Burundi's outgoing President Pierre Nkurunziza dead from 'cardiac arrest'". The Africa Report. 9 Juni 2020. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  2. ^ correspondent, Jason Burke Africa (9 Juni 2020). "Burundi president dies of illness suspected to be coronavirus". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 10 Juni 2020. 
  3. ^ "Burundi says President Pierre Nkurunziza has died of heart attack". Al Jazeera. 9 Juni 2020. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  4. ^ Junior, Mireri. "Burundi First Lady hospitalised at Aga Khan with Covid-19". The Standard (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Juni 2020. 
  5. ^ Burke, Jason (9 Juni 2020). "Burundi president dies of illness suspected to be coronavirus". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 

Pranala luar

sunting
Didahului oleh:
Domitien Ndayizeye
Presiden Burundi
2005-2020
Diteruskan oleh:
masih menjabat