Polyus (wahana antariksa)

Wahana Antariksa Polyus (bahasa Rusia: Полюс, kutub), juga dikenal sebagai Polus, Skif-DM, indeks GRAU 17F19DM, merupakan purwarupa senjata antariksa orbital yang didesain untuk menghancurkan satelit Strategic Defense Initiative dengan laser karbon dioksida.[1] Wahana Antariksa ini mempunyai Kargo Blok Fungsional turunan wahana antariksa TKS yang digunakan untuk mengontrol orbit.

Polyus
Diagram dari wahana antariksa Polyus
Jenis misiTeknologi militer
Durasi misiKegagalan wahana antariksa
Properti wahana
Massa luncur80,000 kilogram (180,000 pon)
Dimensi37 m × 4.10 m
Awal misi
Tanggal luncur15 Mei 1987
Roket peluncurEnergia
Tempat peluncuranBaikonur 250
Parameter orbit
Sistem rujukanOrbit geosentris
Sistem orbitOrbit Bumi rendah
Ketinggian perigee280 km (170 mil)
Ketinggian apoogee280 km (170 mil)
Inklinasi64°
 
Satelit Polyus diangkat oleh roket Energia.

Sejarah

sunting

Wahana antariksa Polyus diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1987 dari Kosmodrom Baikonur 250 sebagai bagian dari penerbangan sistem roket Energia,[2] tapi gagal mencapai orbit.

Menurut Yuri Kornilov, Pemimpin Desainer dari Biro Desain Salyut, tidak lama setelah peluncuran Polyus, Mikhail Gorbachev mengunjungi Baikonur Cosmodrome dan melarang keras tes percobaan di orbit untuk menunjukan kemamouannya. Kornilov mengklaim bahwa Gorbachev khawatir bahwa akan memungkinkan bagi pemerintah Barat untuk melihat aktivitas ini sebagai percobaan untuk membuat senjata di luar angkasa dan aktivitas tersebut akan mengkrontradiksi pernyataan niat damai Uni Soviet sebelumnya.[3]

Untuk alasan teknis, Polyus diletakkan terbalik. Wahana antariksa ini didesain untuk memisahkan dirinya dari Energia, melakukan manuver yaw 180 derajat, lalu rotasi roll 90 derajat dan menyalakan mesinnya untuk menyelesaikan orbitnya. Roket Energia berfungsi secara sempurna. Namun, setelah berpisah dari Energia, Polyus melakukan rotasi 360 derajat ketimbang melakukan rotasi 180 derajat yang direncanakan. Ketika mesin menyala, Polyus melambat dan terbakar habis di atmosfer ketika melewati Samudera Pasifik. Kegagalan ini disebabkan oleh Sistem Navigasi Inersia yang bermasalah yang tidak diuji secara teliti karena jadwal produksi yang terburu-buru.[4]

Bagian-bagian dari proyek Polyus telah digunakan kembali di modul Mir Kvant-2, Kristall, Spektr, dan Priroda, juga di modul ISS Zarya.

Pengembangan

sunting

NPO Energia menerima perintah dari Pemerintah Uni Soviet untuk memulai penelitian dalam senjata luar angkasa di tengah 1970-an. Bahkan sebelumnya, Uni Soviet telah mengembangkan satelit bermanuver untuk difungsikan sebagai pencegat satelit. Sejak awal 1980-an, Energia' telah diusulkan dua program: Skif yang disenjatai laser dan platform misil kendali Kaskad (dimana Skif akan menarget target orbit-rendah, dan Kaskad menarget target orbit tinggi dan geosinkronus). Bersama dengan NPO Astrofizika dan KB Salyut, mereka mulai mengembangkan platform senjata orbital yang didasari oleh kerangka DOS-17K Salyut.

Kemudian, ketika pencegatan ICBM dibuktikan terlalu rumit, tujuan dari proyek ini dialihkan ke senjata anti-satelit. Pengumuman pemerintah AS tentang program SDI mendorong dukungan politik dan finansial untuk program pencegat sateliy. Dalam skenario pertukaran senjata nuklir, misil pencegat akan menghancurkan satelit SDI, diikuti oleh peluncuran ICBM Soviet besar-besaran.

Laser yang dipilih untuk wahana antariksa Skif adalah laser karbon dioksida 1-Megawatt, yang dikembangkan untuk pesawat Beriev A-60 (sebuah laboratory dengan laser pertempuran yang berdasarkan dari pesawat Il-76). Perkenalan Energia, yang dapat meluncurkan 95 ton muatan ke orbit, akhirnya mengizinkan wahana antariksa tersebut untuk mengakomodasi laser besar. Pembuangan besar-besaran dari laser Karbon-Dioksida mempercepat objektif untuk membuat laser "tanpa-rekoil". Sistem Pembuangan tanpa Torsi (SBM) dikembangkan untuk tujuan tersebut. Pengetesan di orbit akan berarti pembuangan awan besar Karbonn Dioksida, yang dimana menjadi petunjuk dari fungsi satelit. Sebagai gantinya, campuran Xenon-Kripton akan digunakan untuk mengetes SBM secara bersamaan dan melakukan percobaan tidak berdampak di Ionosfer Bumi.

Pada tahun 1985, keputusan telah disepakati untuk meluncurkan roket baru Energia, yang dimana masih di dalam fase testbed. Sebuah simulator muatan 100-ton awalnya dipertimbangkan untuk menjadi muatan peluncuran, namun dalam menit-menit terakhir, diputuskan bahwa wahana antariksa SKif yang hampir diselesaikan akan diluncurkan ketimbang misi 30-hari.

Pengembangan Skif yang asli diselesaikan hanya dalam satu tahun, dari september 1985 ke September 1986. Mengetes dan mengulang-alik roket Energia, Launchpad dan Skif sendiri membuat peluncuran diundurkan ke Februari, dan kemudian ke Mei 1987. Menurut Boris Gubanov, pemimpin desainer dari roket Energia, jadwal pengerjaan dari tahun-tahun sebelumnya sangatlah melelahkan, dan pada saat Mikhail Gorbachev berkunjung pada 11 Mei, dia menanyakan perdana menteri Soviet untuk menyelesaikan peluncuran sekarang juga, karena "akan terjadi serangan jantung".

Malfungsi katastropis yang membuat SKif memasuki atmosfer di area yang sama seperti Tingkatan kedua Energia telah diinvestigasi secara sukses. Ditemukan bahwa 568 detik setelah peluncuran, kontrol alat pengaturan waktu memberikan blok logikal sebuah perintah untuk membuang penutup sisi modul dan penutup pembuangan laser. Tanpa diketahui, perintah yang sama sebelumnya digunakan untuk membuka panel surya dan mematikan pendorong manuver. Hal ini tidak ditemukan karena logistik dan prosespengetesan yang dilakukan secara terburu-buru. Pendorong utama menyala ketika Skif berotasi, melampaui batas 180 derajat yang direncanakan. Wahana antariksa Polyus kehilangan kecepatan dan beralih ke trayektori balistik.

Spesifikasi

sunting
  • Panjang: 37,00 m (121,39 kaki)
  • Diameter: 4,10 m (13,5 kaki)
  • Massa: 80.000 kg (180.000 pon)
  • Roket terkait: Energia
  • Orbit yang direncanakan: ketinggian 280 km (170 mil), inklanasi 64°
  • Sistem penargetan: optik, radar, dengan laser bertenaga rendah untuk penargetan akhir
  • Persenjataan: Laser Karbon Dioksida 1-megawatt

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Konstantin Lantratov. "Звёздные войны, которых не было" [Star Wars that didn't happen]. 
  2. ^ Bart Hendrickx; Bert Vis (2007). Energiya-Buran: The Soviet Space Shuttle. Springer Science & Business Media. ISBN 978-0-387-73984-7. 
  3. ^ Yuri Kornilov. "Unknown Polyus". Earth and the Universe. 
  4. ^ Ed Grondine. "Polyus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-02. Diakses tanggal 2009-09-15. 

Tautan tambahan

sunting