Portal:Matematika/Artikel bagus/2
Matematika dan arsitektur saling terkait seperti halnya seni lainnya, arsitek menggunakan matematika untuk beberapa alasan. Selain matematika yang dibutuhkan dalam teknik bangunan, para arsitek menggunakan geometri untuk menentukan bentuk ruang bangunan. Dari Pythagoras di abad ke-6 SM, hingga seterusnya; menciptakan bentuk-bentuk yang dianggap harmonis, dalam menyusun bangunan dan lingkungannya yang sesuai dengan prinsip matematika, estetika dan kadang-kadang juga aspek-aspek religius. Menghiasi bangunan dengan benda-benda matematis seperti teselasi; dan memenuhi fungsi lingkungan, seperti meminimalkan kecepatan angin di sekitar basis bangunan tinggi.
Di Mesir Kuno, Yunani Kuno, India dan dunia Islam; bangunan termasuk piramida, kuil, masjid, istana dan monumen makam ditata dengan proporsi yang spesifik karena alasan agama. Dalam arsitektur Islam, bentuk geometris dan pola ubin geometris digunakan untuk menghias bangunan, baik di dalam maupun di luar bangunan. Beberapa candi Hindu memiliki struktur fraktal, di mana komponen-komponennya menyerupai bentuk keseluruhannya, serta menyampaikan pesan tentang kosmologi Hindu yang tak terbatas. Dalam arsitektur Tiongkok, tulou yang berada di provinsi Fujian berbentuk melingkar, dengan struktur pertahanan komunal. Pada abad ke-21, ornamen matematis juga digunakan untuk menutupi bangunan masyarakat umum.(Selengkapnya...)