Ricardo F. Tapilatu
Prof. Ir. Ricardo Ferdinand Tapilatu, M.Si., M.App.Sc., Ph.D (28 Agustus 1966 – 24 Juni 2022).[1] merupakan salah satu professor terbaik yang dimiliki Universitas Papua yang lahir di Manokwari Provinsi Papua Barat pada tanggal 28 Agustus 1966. Ia merupakan salah satu pemerhati biota laut termasuk penyu belimbing yang merupakan salah satu spesies langka di dunia, selain itu ia juga aktif di berbagai komunitas laut. Salah satunya PANDU Laut Manokwari yang bergerak dan selalu menjaga kebersihan laut Teluk Doreri. Ricardo merupakan seorang Guru Besar ilmu Biologi Laut yang aktif mengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua.
Dalam perjalanan Ricardo menjalankan tugas tri dharma perguruan tinggi, ia sudah berhasil meluluskan 38 mahasiswa bimbingan yang terdiri dari 27 mahasiswa S1, 9 mahasiswa S2, dan 2 mahasiswa S3. Mata kuliah yang diampu diantaranya mata kuliah ekologi laut, biologi laut, Konservasi Sumberdaya Hayati Laut, Statistika, Dinamika Populasi Ikan, Biologi Perikanan, Analisis Ekologi Kuantitatif, Iktiologi, dan Keanekaragaman Hayati Laut.[2]
Pendidikan
suntingRicardo belajar tentang keilmuan Perikanan di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang pada tahun 1986 sampai 1991. Pada 1994-1996 ia melanjutkan S2nya di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan bidang keilmuan Biologi, lalu kembali melanjutkan S2 di James Cook University (JCU) Austalia pada tahun 1999-2002 dengan bidang ilmu Natural Resources Management.[3]
- Skripsi yang dihasilkan saat melakukan studi S1 berjudul Beberapa Aspek Biologi Ketam Kenari (Birgus latro) di Kepulauan Padaido – Biak Timur Irian Jaya, yang dibimbing oleh Lachmuddin Syarani Ph.D dan Ir. Djuwito, MS.
- Tesis yang dihasilkan saat melakukan studi S2 berjudul Bio-ekologi Cherax lorentzi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Klasafet – Sorong Irian Jaya, yang dibimbing oleh Dr. MF. Raharjo dan Dr. Djadja Syafei.
- Disertasi yang dihasilkan saat melakukan studi S3 berjudul The Conservation of Western Pacific Leatherback sea turtle (Dermochelys coriacea) at Bird’s Head Peninsula, Papua Barat – Indonesia, yang dibimbing oleh Prof. Dr. Thane R. Wibbels et al.
Pengalaman Penelitian
suntingNo | Tahun | Judul Penelitian | Sumber Pendanaan |
---|---|---|---|
1 | 2018-2020 | Global Climate Change and the Critically Endangered western Pacific Leatherback: Addressing the threat and saving the population[4] | Pew Charitable Trusts - USA |
2 | 2016-2018 | Dampak Perubahan Iklim dan Implikasinya dalam Strategi Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil di Papua (Studi Kasus Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kawe – Kabupaten Raja Ampat | Kemenristek-DikTi |
3 | 2017-2018 | Optimizing Hatchling Production Implications for the Recovery Program of the Critically Endangered Pacific Leatherback Sea Turtleat North Coast of Bird’s Head Seascape, Papua Barat | Kemenriatek-Dikti |
4 | 2015-2016 | Evaluation the Impact of Global Climate Change on the Last Remaining Stronghold for the Critically Endangered Pacific Leatherback | National Geographic (NG) |
Karya Buku
suntingNo | Judul Buku | Tahun | Jumlah Halaman | Penerbit |
1 | Leatherback populations in the Pacific Ocean, Chapter 9 of the book on Pacific Leatherback[5] | 2015 | 12 (110-122) | Johns Hopkins University (JHU) Press |
2 | Leatherback Turtles: Saving a Pacific Traveling Species at Bird’s Head Seascape, Papua Barat[6] | 2017 | 13 (243-256) | BPK Gunung Mulia |
Pengabdian Kepada Masyarakat
sunting1. Pemanfaatan Limbah Plastik menjadi BBM untuk Minyak Bakar (KKN – Tematik) Kampung Air Kuki – Distrik Manokwari Kota, Kabupaten Manokwari didanai oleh Kemenristek-DikTi. Tahun 2016.
2. Sosialisasi Hasil Riset dan Konservasi Penyu di Kabupaten Kaimana didanai oleh Conservation International (CI). Tahun 2017
3. Aplikasi Light-stick sebagai alat bantu agregasi ikan dalam upaya penangkapan ikan didanai oleh Kemenristek-DikTi, Tahun 2017.
4. Mengatasi Sampah Laut didanai oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari dan Komunitas Laut Bersih, Tahun 2019.
Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal
suntingRicardo juga aktif dalam menulis artikel ilmiah, terbukti beberapa tulisan ricardo termuat dalam beberapa prosiding dan jurnal internasional antara lain :
1. Nest temperatures of the Piai and Sayang Islands green turtle (Chelonia mydas) rookeries, Raja Ampat Papua, Indonesia: Implications for hatchling sex ratios yang dipublikasi pada Biodiversitas Volume 16 Nomor 1, Tahun 2015.
2. Status of sea turtle populations and its conservation at Bird’s Head Seascape, Western Papua, Indonesia yang dipublikasi pada Biodiversitas Volume l 18 Nomor 1, Tahun 2017.
3. The evaluation of nest relocation method as a conservation strategy for saving sea turtle populations in the North Coast of Manokwari – Papua Barat Province – Indonesia yang dipublikasi pada Ecology, Environment and Conservation (EEC) Vol 23 (4), Tahun 2017.[7]
4. Fisher perceptions of threats and fisheries declines in the heart of the Coral Triangle yang dipublikasi pada Ocean Life (OL) Vol 2 (2), Tahun 2018.[8]
5. The existing values of small island’s vurnerability index based on exposure dimension: A case study in Raja Ampat, Indonesia yang dipublikasi pada Asian Journal of Microbiology, Biotechnology, Environmental Science (AJMBES) Vol 20 (2), Tahun 2018.[9]
6. Social Preferences and Social Network Structure in a Reef Manta Population yang dipublikasi pada Behavioral Ecology and SocioBiology (BESB), 22 Agustus Tahun 2019.
7. Unmanned aerial vehicle (UAV) use for assessing crawling and swimming speeds in hatchling sea turtles as potential metrics of fitness yang dipublikasi pada Herpetological Review (HR), Bulan Agustus Tahun 2019.
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
suntingRicardo juga sering mengikuti beberapa pertemuan ilmiah untuk mempresentasikan artikel ilmiah yang telah disusun, Berikut pertemuan ilmiah dan seminar yang telah diikuti :
1. Bird’s Head Seascape (BHS) as global marine epicentrum yang dipresentasikan pada Pertemuan ilmiah Wageningen Indonesia Scientific Exposure (WISE 2019), Pada bulan Maret 2019 di Wageningen, Netherlands.Pada bulan maret 2019
2. Global Climate Change and the Critically Endangered Western Pacific Leatherback: Addressing the threat and saving the population pada Pertemuan ilmiah The Annual Meeting of Pew Fellows in Marine Conservation di Sooke, BC – Canada, pada bulan October 2018.
3. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyu (Les Tortues Marines Face Au Changement Climatique) pada Pertemuan ilmiah The 10th Joint Working Group Indonesia – France Cooperation 2018 in Higher Education, Research, Innovation and Enterpreneurship di France, pada bulan Juli 2018.
4. Utilizing drone technology to assess leatherback sea turtle (Dermochelys coriacea) hatchling fitness in Papua Barat, Indonesia. pada Pertemuan ilmiah The 54th Annual Conference of the Australian Marine Sciences Association (AMSA) di Darwin – Australia. Pada bulan Juli 2017.
5. The assessment of coral reef damage caused by the Caledonian Sky grounding in Cross-over reef, Dampier Strait of Raja Ampat –Papua Barat Province Indonesia pada Pertemuan ilmiah The 7th Taxonomy and Systematics in Thailand (TST) di Bangkok, bulan juni 2017.
6. Evaluating hatchling fitness in relation to nest temperatures of leatherback (Dermochelys coriacea) sea turtles at Jamursba Medi nesting beach, Bird’s Head Seascape – Papua Barat Indonesia pada Pertemuan ilmiah The 37th Annual Symposium on Sea Turtle Biology and Conservation di Las Vegas, Nevada – USA pada bulan April 2017.
7. The Impact of Global Climate Change on the Last Remaining Stronghold for the Critically Endangered Pacific Leatherback pada Pertemuan ilmiah World Ocean Conference – Sustain Our Seas (SOS) di Rotterdam, Netherlands Pada bulan December 2016.
8. Preliminary Results on Emergence Behavior, Crawl Speed, and Swimming Speed of Hatchling Leatherback (Dermochelys coriacea) Sea Turtles at Index Nesting Beaches in North Coast of Bird’s Head Seascape – Papua Indonesia pada Pertemuan ilmiah International Conference on Marine Biodiversity and Conservation of Bird’s Head Seascape (MBC-BHS) di Manokwari - Indonesia pada bulan November 2016.
9. Getting the Message on Sea Turtle Conservation Out in Coastal Communities at Bird’s Head Peninsula – Papua, Indonesia pada Pertemuan ilmiah International Pacific Marine Educators Network (IPMEN) di Manado – Indonesia paada bulan August 2016,
10. Towards An Integrated Nesting Beach Management Plan for the Conservation of Sea Turtles in Bird’s Head Peninsula, Papua Barat, INDONESIA pada Pertemuan ilmiah The Society for Coastal Ecosystems Studies – Asia Pacific (SCESAP) Symposium di Bangkok - Thailand pada bulan Juli 2015.
Referensi
sunting- ^ "obituari prof ricardo tapilatu". Aminef. Diakses tanggal 2022-09-11.
- ^ "PROF. RICARDO F. TAPILATU, PH.D, SALAH SATU PENELITI TERBAIK MENINGGAL DUNIA: SALAH SATU TIANG PENYANGGA RUMAH UNIPA PATAH". unipa.ac.id. 2022-06-24. Diakses tanggal 2022-09-10.
- ^ "Profil Dosen : RICARDO FERDINAND TAPILATU". profilpelajar.com. Diakses tanggal 2022-09-10.
- ^ Tapilatu, Ricardo F (2018). "Global Climate Change and the Critically Western Pacific Leatherback: Addressing the treat and saving the population". unipa.ac.id.
- ^ Leatherback Turtle Populations in the Pacific Ocean. Baltimore: Johns Hopkins University Press. 2015. ISBN 9781421417081 Periksa nilai: checksum
|isbn=
(bantuan). - ^ Tapilatu, Ricardo F (2017). Leatherback Turtle: Saving a Pacific Traveling Species at Bird's Head Seascape, Papua Barat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. ISBN 978-602-231-453-0.
- ^ Tapilatu, Ricardo F. (2017). "The evaluation of nest relocation method as a conservation strategy for saving sea turtle populations in the North Coast of Manokwari – Papua Barat Province – Indonesia" (PDF). The Evaluation EEC. 23 (4): 24–33. line feed character di
|title=
pada posisi 46 (bantuan) - ^ Larsen, S. Neil; Leisher, Craig; Mangubhai, Sangeeta; Muljadi, Andreas; Tapilatu, Ricardo F. (2018-11-13). "Fisher perceptions of threats and fisheries decline in the heart of the Coral Triangle". Indo Pacific Journal of Ocean Life (dalam bahasa Inggris). 2 (2): 41–46. ISSN 2775-1953.
- ^ "The existing values of small island?s vulnerability index based on exposure dimension: a case study of kawe regional marine protected area in raja ampat, indonesia". www.envirobiotechjournals.com. Diakses tanggal 2022-09-20.