Program antariksa Jepang

Penjelajahan antariksa Jepang bermula pada pertengahan 1950an lewat kelompok riset pimpinan Hideo Itokawa di Universitas Tokyo. Ukuran roket meningkat secara bertahap dari kurang dari 30 cm (12 in) pada permulaan proyek sampai lebih dari 15 m (49 ft) pada pertengahan 1960an. Tujuan proyek riset asli tersebut adalah untuk meluncurkan satelit buatan manusia.

Peluncuran roket Jepang H-IIA

Pada 1960an, dua organisasi, Institut Ilmu Antariksa dan Antariksawan (ISAS) dan Badan Pengembangan Antariksa Nasional Jepang (NASDA), mengembangkan roket-roket mereka sendiri. Setelah mengalami sejumlah kegagalan pada 1990an dan 2000an, ISAS dan NASDA digabung bersama dengan Laporatorium Penerbangan Nasional Jepang (NAL) untuk membentuk Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA) pada 2003.

Pranala luar sunting