Pada biologi, propagul adalah material apapun yang berfungsi untuk menyebarluaskan suatu organisme ke tahapan selanjutnya pada siklus hidupnya, seperti dengan penyebaran. Umumnya propagul berbeda bentuknya dengan organisme induknya. Propagul dihasilkan oleh organisme-organisme seperti tumbuhan (dalam wujud biji atau spora), fungi (dalam wujud spora) dan bakteri (berbagai jenis, sebagai contoh, endospora atau kista mikroba).[1]

Sementara itu pada biologi penyakit, propagul menular adalah sesuatu yang dihasilakan oleh patogen (bakteri, virus, protista, dan sebagainya), yang dapat tertahan pada material inang (liur, lendir, darah, dan sebagainya).[2][3][4]

Referensi

sunting
  1. ^ Chuang, T. Y.; Ko, W. H. (1981-01-01). "Propagule size: Its relation to population density of microorganisms in soil". Soil Biology and Biochemistry (dalam bahasa Inggris). 13 (3): 185–190. doi:10.1016/0038-0717(81)90018-3. ISSN 0038-0717. 
  2. ^ Ellis, David; Pfeiffer, Tania (1990-10-13). "Ecology, life cycle, and infectious propagule of Cryptococcus neoformans". The Lancet (dalam bahasa English). 336 (8720): 923–925. doi:10.1016/0140-6736(90)92283-N. ISSN 0140-6736. PMID 1976940. 
  3. ^ Sasaki, A.; Iwasa, Y. (1991). "Optimal growth schedule of pathogens within a host: switching between lytic and latent cycles". Theoretical Population Biology. 39 (2): 201–239. doi:10.1016/0040-5809(91)90036-f. ISSN 0040-5809. PMID 2057912. 
  4. ^ Vega, Fernando E. (2012). Insect pathology. Harry K. Kaya, Yoshinori Tanada (edisi ke-2nd). Amsterdam: Elsevier/Academic Press. ISBN 978-0-12-384984-7. OCLC 778786616.