Proses Oppenheimer–Phillips
Proses Oppenheimer–Phillips atau Reaksi Oppenheimer–Phillips adalah sebuah proses polarisasi yang menjelaskan bahwa medan listrik yang kuat dapat mempengaruhi tingkat polarisasi dari deuteron yang terikat secara longgar. Kegunaan awal dari Proses Oppenheimer–Phillips untuk menjelaskan fenomena kelebihan protona atas elektron ketika terjadi percapatan pelucutan deuteron.
Prinsip
suntingJulius Robert Oppenheimer dan Melba Phillips membuat suatu teori yang menyatakan bahwa energi ikat yang timbul pada proses polarisasi adiabatik sangat mempengaruhi proses polarisasi dalam keadaan terikat pada penampang reaksi dibandingkan dengan penampang melintang. Teori ini kemudian dikenal sebagai Proses Oppenheimer–Phillips. Dalam teori ini diketahui bahwa medan listrik yang kuat akan memberikan polarisasi kepada deuteron yang terikat secara longgar.[1]
Kegunaan
suntingProses Oppenheimer–Phillips awlanya diusulkan untuk mengetahui alasan dari fenomena kelebihan tak terduga dari proton dan neutron yang telah dilucuti dari deuteron. Kelebihan ini terjadi ketika pelucutan deuteron dipercepat dan dikonsumsi oleh nukleus yang lebih tinggi.[2]
Referensi
sunting- ^ Bencze, G., dan Chandler, C. (Februari 1996). "Nonexistence of the Oppenheimer-Phillips Process in Low-energy Deuteron-nucleus Collisions". Physical Review C. 53 (2): 880.
- ^ Benyo, T. . dkk. (2018). "Evidence of the Electron-Screened Oppenheimer Phillips Reactions 162Er(d,n) 163Tm OR 162Er(p,γ) 163Tm in Deuterated Materials Subjected to a Low-Energy Photon Beam" (PDF). 9th International Particle Accelerator Conference. JACoW Publishing: 533. ISBN 978-3-95450-184-7.