Puake adalah makhluk mitologi yang dipercaya mendiami Sungai Kapuas di Kalimantan Barat, Indonesia. Mitos tentang [1]Puake telah berkembang di kalangan masyarakat, khususnya di Pontianak, dan diwariskan secara turun-temurun. Puake digambarkan sebagai sosok naga raksasa atau makhluk mistis lain yang menjaga Sungai Kapuas dan kerap meminta tumbal di waktu-waktu tertentu. Keberadaan Puake diyakini oleh masyarakat setempat sebagai simbol perlindungan dan pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian sungai.

Illustrasi Puake


Asal Usul dan Kepercayaan

sunting

Masyarakat Pontianak yang tinggal di sekitar Sungai Kapuas mempercayai bahwa Puake memiliki bentuk ular raksasa dengan kepala di muara sungai dan ekor di hulu. Menurut kepercayaan setempat, Puake sering muncul sebagai peringatan agar dilakukan ritual-ritual tertentu. Ritual ini biasanya melibatkan sesajen seperti minyak, telur ayam kampung, bedak, paku, dan nasi kuning. Masyarakat percaya bahwa ritual ini dapat meredakan kemarahan Puake dan menjaga keselamatan penduduk dari marabahaya.

Kisah Legendaris

sunting

Salah satu kisah yang terkenal mengenai Puake terjadi pada tahun 1994, ketika beberapa anak hilang saat berenang di Sungai Kapuas. Anak-anak tersebut bermain menggunakan pelampung di sungai ketika tiba-tiba muncul gelombang besar yang menghanyutkan mereka. Masyarakat setempat, termasuk kepala desa, percaya bahwa hilangnya anak-anak tersebut disebabkan oleh kemarahan Puake. Menurut legenda, Puake marah karena anak-anak tersebut dianggap tidak sopan saat berenang di sungai, sehingga ia mengirimkan gelombang besar untuk menenggelamkan mereka. Sejak kejadian tersebut, banyak orang tua melarang anak-anak mereka bermain di Sungai Kapuas.

Jenis-Jenis Puake

sunting

Puake Terdapat beberapa varian Puake yang dikenal oleh masyarakat setempat:

  1. Puake Naga atau Ular Panjang Puake paling dikenal sebagai sosok siluman naga berukuran raksasa dengan tubuh berwarna merah dan tanduk panjang. Puake dalam bentuk ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa dan mampu menyebabkan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
  2. Puake Buaya Putih (Sarassa) Di wilayah Bansir, Pontianak, masyarakat percaya bahwa Puake juga bisa berwujud buaya putih yang dikenal dengan nama Sarassa. Sosok buaya ini sering muncul dalam acara pernikahan atau pada malam takbiran. Penampakan buaya putih ini dianggap sebagai pertanda baik atau buruk tergantung pada konteks kemunculannya.
  3. Puake Kura-Kura Besar (Puake Biukur) Ada pula Puake yang diyakini berbentuk kura-kura raksasa, yang disebut Puake Biukur. Walaupun demikian, bentuk Puake ini jarang terlihat dan sering kali hanya menjadi bagian dari cerita lisan yang sulit dibuktikan secara pasti.

Peran dalam Budaya Lokal

sunting

Mitos tentang Puake tidak hanya berfungsi sebagai cerita rakyat tetapi juga sebagai cara masyarakat untuk menjaga hubungan harmonis dengan alam, khususnya Sungai Kapuas. Kepercayaan terhadap Puake sering kali dipandang sebagai upaya untuk menjaga kelestarian sungai dari pencemaran dan eksploitasi berlebihan. Puake menjadi simbol kekuatan alam yang harus dihormati dan diperlakukan dengan hati-hati.

Pengaruh Terhadap Kehidupan Masyarakat

sunting

Kisah Puake dan kepercayaan terhadap makhluk ini telah membentuk beberapa aspek kehidupan masyarakat sekitar Sungai Kapuas. Selain sebagai pengingat akan bahaya alam, mitos ini juga mengatur perilaku masyarakat dalam interaksi dengan sungai, terutama terkait dengan aturan adat dan kepercayaan tentang ritual serta sesajen yang harus dilakukan untuk menghindari kemarahan Puake.


Kesimpulan

sunting

Puake adalah salah satu makhluk mitologi yang sangat melegenda di Kalimantan Barat. Kehadirannya dalam budaya masyarakat Pontianak menggambarkan betapa mitos dan cerita rakyat memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun keberadaannya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, kisah Puake terus hidup dalam cerita lisan dan menjadi bagian integral dari identitas masyarakat di sekitar Sungai Kapuas.

  1. ^ https://daerah.sindonews.com/read/1279511/29/misteri-puake-sosok-naga-raksasa-penunggu-sungai-kapuas-1702869120