Pulai

Spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga Apocynaceae

Pulai atau Pule adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung. kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain.

Pulai
Indian Devil tree (Alstonia scholaris)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Alstonia
Spesies:
A. scholaris
Nama binomial
Alstonia scholaris
L. R. Br.
Pohon pulai

Etimologi

sunting

Pohon ini memiliki nama botani Alstonia scholaris. Nama Alstonia merupakan penghormatan kepada Charles Alston, seorang profesor botani di Universitas Edinburgh. Sedangkan nama scholaris diberikan karena pohon ini dimanfaatkan sebagai bahan dasar papan tulis sekolah.[2]

Deskripsi

sunting

Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 m. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat.[3] Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm. Bunganya mekar di bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum. Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut.[4] Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.

Kulit batang pada pulai berwarna coklat keabu-abuan. Sementara bagian dalam batangnya berwarna kuning. Batang pulai menghasilkan getah berwarna putih susu.[5] Bunga pulai merupakan tipe bunga majemuk, dengan kelopak bulat telur, berwarna putih kekuningan. Buah tanaman ini berbentuk pita, berwarna putih, dengan panjang 20–50 mm. Biji berukuran kecil berwarna putih dengan panjang 1,5–2 cm. Akar atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat.[butuh rujukan]

Cakupan

sunting

Pulai merupakan tanaman asli di wilayah berikut ini:[6]

Khasiat

sunting

Tanaman pule bermanfaat sebagai obat demam dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Ekstrak kulit batang mengandung zat bermanfaat, seperti flavonoida, saponire, dan polifenol.[7] Pembuatan obat demam didapatkan melalui pencucian dan perebusan kulit batang sebanyak 10 gr, dengan 1 gelas air selama 15 menit.

Referensi

sunting
  1. ^ World Conservation Monitoring Centre (1998). "Alstonia scholaris". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 19 November 2013. 
  2. ^ Marina Silalahi "Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris)" Biologi FKIP UKI
  3. ^ http://www.stuartxchange.org/Dita.html Diakses 29 Juni 2007
  4. ^ http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200018323 diakses 29 Juni 2007
  5. ^ Gunawan, H., dkk. (2019). Partomiharjo, Tukirin, ed. 100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati (PDF). Bogor: IPB Press. hlm. 24. ISBN 978-602-440-771-1. 
  6. ^ John H. Wiersema. "Alstonia scholaris (L.) R. Br". Ars-grin.gov. Diakses tanggal 30 Mei 2012. 
  7. ^ Kaushik dan kaushik. 2011. Alstonia scholaris: It's Phytochemistry and pharmacology. Chronicles of Young Scientists. Vol 2 (2): 71-78