Pulau Biato atau Pulau Biyato adalah pulau yang berada di desa Bajo, kecamatan Tilamuta,[1] kabupaten Boalemo, Gorontalo dan berlokasi di Teluk Tomini. Penamaan pulau Biato berasal dari nama kerang, Biya dalam bahasa Bajo oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pulau ini.[2]

Pulau Biato
Koordinat0°28′39.000″S 122°20′47.000″E / 0.47750000°S 122.34638889°E / -0.47750000; 122.34638889
NegaraIndonesia
Gugus kepulauanSulawesi
ProvinsiGorontalo
KabupatenBoalemo
Luas797,03 km2

Legenda

sunting

Pada zaman dahulu, pulau ini diperkirakan merupakan markas perompak Mindanao dan menyimpan harta rampasan mereka di goa bawah tanah. Legenda ini menyebutkan jika permukaan pulau dipukul, maka akan berbunyi seperti bunyi gong. Disebutkan juga bahwa permukaan pulau tidak rata dan seolah ada ruang hampa di bawah tanah ketika diinjak.[2]

Terdapat juga mitos yang beredar di masyarakat sekitar bahwa siapapun yang mendekati pulau ini di malam tanggal 15 akan mendengar suara lenguhan kerbau. Namun, fisik kerbau tersebut tidak pernah dijumpai dan hanya tertinggal kotorannya. Mitos ini membuat masyarakat menggelari pulau ini sebagai pulau angker.[2]

Topografi

sunting

Pulau Biato memiliki topografi membentuk bukit kecil dan terlihat tandus yang hanya ditumbuhi sedikit perdu dan ilalang cokelat kemerahan. Tebing pulau dipenuhi karang dan perairannya ditumbuhi terumbu karang. Pantai pulau berpasir bercampur kerikil yang berwarna cokelat kemerahan.[1]

Kondisi

sunting

Pantai di pulau Biato yang bergunung memiliki keanekaragaman hayati sebagai berikut:[1]

Terumbu karang

sunting

Keragaman jenis karang yang ada di Pulau Biato relatif tinggi. Persebaran kelompok karang keras dan kerang lunak tersebar cukup merata di peraran pesisir pulau. Adapun dominansi jenis karang menunjukkan kondisi yang relatif rendah karena tidak ditemukan jenis karang yang mendominasi ekosistem. Jenis yang ditemui adalah Favia lizardensis, Acropora sp., Paciliphora danae,dan Montiphora hipsida.

Padang lamun

sunting

Adapun jenis lamun yang ada di perairan Pulau Biato cenderung heterogen dengan jenis lamunnya adalah Enhalus dan Thalasia sp.

Kondisi fisik dan kimia

sunting

Kondisi fisika perairan di pulau Tapa Da’a menunjukkan kecerahan tinggi yaitu mencapai 97%, dengan suhu perairan 330C dan kecepatan arus 0,2 m/s. Oksigen terlarut perairan sebesar 8,05 mg/l, nilai salinitas 21o/oo. Adapun hasil pengukuran kandungan nutrient terlarut yang meliputi amonia, nitrat, nitrit, dan fosfat berturut-turut adalah 0.02 mg/l, 0,5 mg/l, 0.41 mg/l, dan 0.16 mg/l.[1]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Olii, Abdul (2022). Gugus pulau kecil Teluk Tomini Gorontalo. Gorontalo: Duta Sablon. hlm. 75. ISBN 978-623-88115-1-9. 
  2. ^ a b c Batubara, Rido (2016). Gorontalo, Antara Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Jakarta: Kompas. hlm. 159. ISBN 978-979-709-976-3.