Pulau King William
Pulau King William (bahasa Prancis: Île du Roi-Guillaume; sebelumnya: Dataran King William; Inuktitut: Qikiqtaq)[1] adalah sebuah pulau di Region Kitikmeot, Nunavut dan bagian dari Kepulauan Arktik Kanada. Dengan luas sekitar 12.516 km2 (4.832 sq mi)[2] hingga 13.111 km2 (5.062 sq mi),[3] pulau ini merupakan pulau terbesar ke-61 di dunia dan terbesar ke-15 di Kanada. Jumlah penduduknya berdasarkan sensus 2016 adalah 1.279 jiwa,[4] keseluruhan penghuni pulau ini adalah masyarakat Gjoa Haven.[a]
Nama lokal: Qikiqtaq | |
---|---|
Geografi | |
Lokasi | Kanada Utara |
Koordinat | 69°00′N 97°30′W / 69.000°N 97.500°W |
Kepulauan | Kepulauan Arktik Kanada |
Luas | 12.516 km2 -13.111 km2 (5.062 sq mi) |
Peringkat luas | Ke-61 |
Titik tertinggi | Gunung Matheson (137 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Kanada |
Teritori | Nunavut |
Kota terbesar | Gjoa Haven (1.279 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 1.279 jiwa (2016) |
Kepadatan | 0,1 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Inuit |
Geografis
suntingPulau ini dipisahkan dari Semenanjung Boothia oleh Selat James Root di sebelah timur laut, dan Selat Rae di sebelah timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Victoria dan di seberangnya membentang Pulau Victoria. Di sebelah selatan, dipisahkan oleh Selat Simpson, terletak Pulau Todd, dan di sebelah selatannya lagi berlokasi Semenanjung Adelaide. Teluk Queen Maud terletak di sebelah barat daya.
Beberapa tempat di sepanjang pesisir pantai pulau ini adalah: (searah jarum jam dari sebelah utara) Cape Felix, Victory Point dan Gore Point, Point Le Vesconte, Erebus Bay, Cape Crozier, (sisi selatan) Terror Bay, Teluk Irving, Washington Bay, Cape Herschel, Gladman Point, pintu masuk ke Selat Simpson, Todd Islets, (sisi timur) Gjoa Haven, Semenanjung Matheson, Latrobe Bay, Cape Norton di gerbang Peel Inlet, Pulau Matty, Pulau Tennent, Pulau Clarence, dan Cape Felix.[6]
Margasatwa
suntingPulau ini dikenal memiliki populasi karibu dalam jumlah besar, yang menghabiskan musim panas di sana sebelum bermigrasi ke selatan melewati laut es pada musim gugur.
Peran dalam eksplorasi Arktik
suntingSaat menjelajahi Jalur Barat Laut, sejumlah penjelajah kutub mengunjungi atau menghabiskan musim dingin di Pulau King William.[7]
Catatan kaki
suntingReferensi
sunting- ^ Darren Keith, Jerry Arqviq (23 November 2006). "Environmental Change, Polar Bears and Adaptation in the East Kitikmeot: An Initial Assessment Final Report" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Kitikmeot Heritage Society. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 Maret 2009. Diakses tanggal 1 September 2020.
- ^ "King William Island" (dalam bahasa Inggris). Atlas of Canada. Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ "Other Arctic Islands" (dalam bahasa Inggris). Atlas of Canada. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2013. Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ "2016 Community Profiles Gjoa Haven". Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ "Kitikmeot, Unorganized" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 September 2020.
- ^ Page 2 fig. 1 in Keenleyside, A., M. Bertulli, and H. C. Fricke. 1997. "The Final Days of the Franklin Expedition: New Skeletal Evidence". Arctic. 50, no. 1: 36.
- ^ "Toronto Star: Ship from lost Franklin expedition found". Toronto Star. 9 September 2014. Diakses tanggal 2 September 2020.
- The Last Place on Earth, Roland Huntford, ISBN 0-349-11395-5
Bacaan lanjutan
sunting- Fraser, J. Keith. Notes on the Glaciation of King William Island and Adelaide Peninsula, N.W.T. Ottawa: Geographical Branch, Dept. of Mines and Technical Surveys, 1959.
- Taylor, J. Garth. Netsilik Eskimo Material Culture. The Roald Amundsen Collection from King William Island. Oslo: Universitetsforlaget, 1974. ISBN 82-00-08945-2
- Woodworth-Lynas, C. M. T. Surveying and Trenching an Iceberg Scour, King William Island, Arctic Canada. St. John's: Memorial University of Newfoundland, Centre for Cold Ocean Resources Engineering, 1985.