Pulau Kulambing
Kulambing adalah nama sebuah pulau kecil berpenghuni yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde, perairan Selat Makassar dan secara administratif masuk pada wilayah Desa Mattiro Uleng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pulau Kulambing memiliki wilayah seluas 116.913,6292290 m2.[1] Secara astronomis, pulau ini terletak di titik koordinat .[2] Pulau ini merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan dasar hukum penetapannya melalui Surat Keputusan Bupati Pangkajene dan Kepulauan Nomor 290 Tahun 2015 yang diterbitkan pada tanggal 2 Maret 2015.
Koordinat | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Spermonde |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Pangkajene dan Kepulauan |
Luas | 116.913,6292290 m² |
Pulau yang merupakan pusat pemerintahan Desa Mattiro Uleng di sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Bangkobangkoang, di sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Satando, di sebelah Selatan berbatasan dengan Pulau Camba-Cambayya, dan di sebelah barat berbatasan dengan Pulau Pala. Selain Pulau Kulambing, pulau lain yang termasuk dalam wilayah Desa Mattiro Uleng adalah Pulau Bangkobangkoang. Jarak antara kedua pulau tersebut dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menggunakan perahu jolloro'. Akses ke Pangkajene dapat dilakukan dengan menggunakan kapal khusus penumpang dari dermaga pulau ke pelabuhan Pangkep (dekat pasar dalam Sungai Pangkajene) atau sebaliknya. Pulau ini memiliki luas sekitar 3 km² (termasuk wilayah perairan).
Desa ini dapat dijangkau dengan menggunakan kapal penumpang dengan waktu tempuh ± 2 jam perjalanan dari dermaga di Pulau Kulambing ke Pelabuhan Pangkep (dekat pasar dalam sungai) dengan biaya Rp 8000,-/orang. Kapal angkutan yang sama juga digunakan oleh warga Pulau Bangkobangkoang yang ingin ke Kota Pangkep. Secara umum masyarakat di Desa Mattiro Uleng adalah etnis Bugis, bahasa sehari- hari yang digunakan adalah bahasa Bugis.
Demografi
suntingBerdasarkan data Coremap II Kabupaten Pangkep tahun 2007, pulau ini dihuni penduduk sekitar 1.416 jiwa yang terdiri dari 692 laki-laki dan 724 perempuan. Pada umumnya beretnis Bugis dan menggunakan bahasa Bugis dalam interaksi sehari-harinya.
Ekosistem dan sumberdaya hayati
suntingTerumbu karang di Pulau Kulambing bertipe dua, ada yang fringing reef dan ada pula yang bertipe patch reef. Bukan suatu pemandangan yang asing bila kondisi terumbu karang di daerah ini sudah banyak yang rusak dengan indikasi hancuran karang. Pada gusung karang (patch reef) didominasi oleh hancuran karang dan pasir. Kondisi terumbu karang yang baik, mencapai 74 % tutupan karang hidupnya. Pada sisi lain justru tutupan karang hidupnya sangat rendah yakni sekitar 10-15%. Bentuk pertumbuhan karang terdiri atas coral massive, coral foliosa dan coral branching dengan beberapa genera dominan adalah Acropora, Montipora, Echinopora dan Porites. Komposisi biota asosiasi yang ditemukan dikawasan ini terdiri atas algae, sponge dan lamun. Jumlah jenis dan kelimpahan ikan sangat rendah, keanekaragaman biota asosiasi terumbu karang juga rendah bahkan sebagian besar tidak ditemukan lagi, hal ini berkaitan dengan kondisi terumbu karang. Hilangnya habitat terumbu karang menyebabkan kehilangan keanekaragaman biota penghuni terumbu karang.
Referensi
sunting- ^ Abdul Haris Farid, Suhardjono, dan Dwi Wulan Titik Andari. Laporan Penelitian: Penguasaan dan Pemilikan atas Tanah Pulau-Pulau Kecil di Propinsi Sulawesi Selatan. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, 2013. Hlm. 1–53.
- ^ Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2012). "Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2022.
Pranala luar
sunting[[Kategori:Pulau di Pangkajene dan Kepulauan|]Kulambing] [[Kategori:Pulau di Selat Makassar|]Kulambing]