Hwahyop dari Joseon
Putri Hwahyeop (aka Putri Hwahyop, 1733–1752), lahir dari Nyonya Seonhui, merupakan putri ketujuh Raja Yeongjo dari Joseon, Korea. Ia lahir pada hari ketujuh bulan ketiga tahun 1733. Upacara pencukurannya dilakukan pada tahun 1743, tahun ke-19 pada masa pemerintahan Raja Yeongjo, dimana ia secara resmi diberikan gelar "Putri Hwahyeop" (yang artinya 'harmoni'). Pada tahun yang sama, ia menikah dengan putra calon perdana menteri, Sin Man, 'Yeongseongwi' Sin Gwang-su.
Putri Hwahyeop | |
---|---|
Kelahiran | 1733 |
Kematian | 1752, usia 19 tahun |
Pasangan | Yeongseongwi Sin Gwang-su |
Ayah | Yeongjo dari Joseon |
Ibu | Nyonya Seonhui |
Korean name | |
Hangul | 화협옹주 |
---|---|
Hanja | 和協翁主 |
Alih Aksara | Hwahyeop ongju |
McCune–Reischauer | Hwahyǒp ongju |
Putri Hwahyeop meninggal karena penyakit Campak pada hari ke-27 bulan kesebelas tahun 1752, pada usia 19 tahun.
Putri Hwahyeop sangat cantik dan saleh pada orangtuanya, namun Raja Yeongjo sangat dingin terhadapnya, mungkin dikarenakan kekecewaannya karena ia bukan seorang anak laki-laki.[1] Serupa dengan nasibnya, Pangeran Sado memiliki perasaan khusus terhadapnya. Ia selalu penuh perhatian terhadapnya dan ketika ia meninggal, ia sangat berduka dengan kematiannya.[2] Ia mengarang beberapa elegi berkabung saudari kesayangannya setelah kematiannya.
Silsilah
suntingReferensi
sunting- ^ Yongjo's great disappointment was explicitly recorded in the Sillok (英祖 33卷, 9年3月 8日:上曰: “予豈以此, 至於寢食失節, 而但念三宗血脈, 心不如常矣。”)
- ^ JaHyun Kim Haboush, ed., The Memoirs of Lady Hyegyŏng: The Autobiographical Writings of a Crown Princess of Eighteenth-Century Korea (Berkeley: University of California Press, 1996).