Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇 ; Han Kuno: *[dz]i[n] *l̥əʔ *[ɢ]ʷˤaŋ (Baxter-Sagart); *zin *hljɯʔ *ɡʷaːŋ (Zhengzhang Shangfang)). (November atau Desember 260 SM - 10 September 210 SM), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dari Tiongkok dari 247 SM hingga 221 SM yang mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan Dinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar Tiongkok yang bersatu - dari 221 SM hingga 210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama. Gelar kaisar (huangdi) dilanjutkan oleh penguasa penguasa Tiongkok selama dua milenium berikutnya.

Kaisar Qin Shi Huang
秦始皇帝
Qín Shǐ Huángdì
Han Kuno: *[dz]i[n] *l̥əʔ *[ɢ]ʷˤaŋ *tˤek-s (Baxter-Sagart)
*zin *hljɯʔ *ɡʷaːŋ *teːɡs (Zhengzhang Shangfang)
Raja Negara Qin
Berkuasa7 Mei 247 SM – 221 SM
Kaisar Tiongkok ke-1
Berkuasa221 SM – 10 September 210 SM
PendahuluNone
(himself as the King of Qin)
PenerusQin Er Shi
Informasi pribadi
KelahiranYing Zheng (贏政)
260 SM
Kematian10 September 210 SM (umur 49-50)
Pemakaman
WangsaDinasti Qin
AyahRaja Zhuangxiang dari Qin
IbuIbusuri Zhao
AnakPangeran Mahkota Fusu
Kaisar Huhai

Selama pemerintahannya, para jenderal yang ia miliki memperluas wilayah Tiongkok.

Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si menciptakan berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi (seperti dilancarkannya pembakaran buku dan penguburan ahli), Qin Shi Huang masih dianggap oleh sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagai pendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun.

Kematian sunting

Kaisar Pertama wafat saat melakukan ekspedisi ke seluruh negeri. Perjalanan ini dilakukan untuk mengambil hati rakyat dan para adipati serta pangeran dari negara-negara yang ditaklukannya. Di tengah perjalanan ia bertemu kembali dengan Xu Fu, seorang yang diperintahkannya untuk mencari "obat keabadian" atau disebut juga "obat panjang umur". Untuk menghindari kemarahan sang kaisar, Xu Fu berkelit dengan mengatakan bahwa perjalanan untuk mencari obat tersebut sangat sulit, karena obat tersebut berada di puncak gunung sebuah pulau di tengah lautan. Xu Fu berencana menghindar dari tugas kaisar tersebut dengan mengatakan bahwa kaisar harus menangkap seekor ikan raksasa dahulu, tetapi dengan berani kaisar berhasil memanah seekor ikan raksasa dan Xu Fu harus menuruti tugas kaisar. Bagaimanapun juga Xu Fu yang telah memprediksi bahwa ia tidak akan bisa menemukan obat keabadian dan jika ia pulang dengan tangan hampa, maka kaisar pasti akan membunuhnya. Ia dengan senang hati menerima tugas dari kaisar tersebut, dengan syarat kaisar menyertakan 500 prajurit dalam perjalanannya, dikarenakan perjalanan untuk mengambil obat abadi itu akan menemui banyak rintangan dan halangan seperti iblis-iblis ataupun siluman. Namun Xu Fu berlayar dan tidak pernah kembali. Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang.

Kaisar wafat dan menginginkan putera pertama bernama Fusu yang menggantikannya. Namun pesan kaisar pertama tersebut tidak pernah sampai, karena Zhao Gao, kasim kepercayan sekaligus penyampai pesan terakhir kaisar pertama bersekongkol dengan Li Si untuk mengubah pesan kaisar pertama menjadi mengangkat anak ke-26 kaisar, Huhai menggantikan ayahnya dan menyuruh Fusu serta Jenderal Meng Tian bunuh diri dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Zhao Gao melakukan hal ini karena ia ingin mempertahankan kedudukannya, karena ia akan dicopot dari jabatannya jika ketahuan suka menjilat dan korup oleh Fusu. Sedangkan Li Si pernah berseteru dengan Fusu saat menangani masalah cendekiawan aliran Konfusius.

Pranala luar sunting

Qín Shǐ Huáng
Lahir: 18 Februari 260 SM Meninggal: 10 September 210 SM
Didahului oleh:
Raja Zhuangxiang dari Qin
Raja Negara Qin
246–221 SM
Diteruskan oleh:
Dirinya sebagai Kaisar
selanjutnya dijabat Ziying
Didahului oleh:
Gelar baru
sebelumnya Raja Negara Qin
Kaisar Tiongkok
221 SM–210 SM
Diteruskan oleh:
Qin Ershi