Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Fransiskus Xaverius Soedardi, S.H. (lahir 1 April 1920dan wafat : 2 Oktober 2000) merupakan seorang perwira tinggi, birokrat, dan guru dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Rektor Universitas Jenderal Soedirman dari tahun 1965 hingga 1974, Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dari bulan Januari hingga Mei 1973, dan Direktur Jenderal Olahraga Dan Pemuda dari tahun 1973 hingga 1974.

Raden
Fransiskus Xaverius Soedardi
Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda
Masa jabatan
9 Mei 1973 – 9 Desember 1974
Sebelum
Pendahulu
Supardi
Pengganti
Washington Pandapotan Napitupulu
(Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga)
Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Masa jabatan
29 Januari 1973 – 9 Mei 1973
Sebelum
Pengganti
Supardi
Sebelum
Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Masa jabatan
3 Juli 1965 – 1974
Sebelum
Pendahulu
Soemardjito
(Ketua Presidium Unsoed)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1920-04-01)1 April 1920
Wonosari, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hindia Belanda
Suami/istriAloysia Srie Muryani
Anak8
Orang tua
  • R. Reksopoespito (ayah)
  • R. Ayu Soemarni (ibu)
PendidikanAkademi Hukum Militer (1957)
Perguruan Tinggi Hukum Militer (1963)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945—1975
Pangkat Brigadir Jenderal TNI
SatuanKorps Hukum (Chk)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa kecil

sunting

Soedardi dilahirkan di Wonosari, Yogyakarta, pada tanggal 1 April 1920. Ayahnya, R. Reksopoespito bekerja sebagai polisi kehutanan, sedangkan ibunya bernama R. Ayu Soemarni. Soedardi merupakan putra ketiga dari keluarga R. Reksopoespito. Ia memiliki empat saudara kandung laki-laki.[1]

Pendidikan

sunting

Soedardi memasuki sekolah dasar Vervolgschool di Semanu, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun 1926. Pada tahun 1931, ia melanjutkan pendidikannya ke Normaalschool (Sekolah Guru). Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Normaalschool dengan tepat waktu pada tahun 1935 dan bekerja sebagai guru setahun kemudian.[1]

Semasa bekerja sebagai guru, Soedardi mendapat kesempatan untuk memasuki Sekolah Guru Olah-Raga (Tairenka Bakka) di Jakarta dari tahun 1942 hingga 1943. Ketika bertugas menjadi tentara di Yogyakarta, ia mendapat kesempatan pula untuk mengikuti pendidikan olahraga (SORA) di Sarangan bersama dengan Kadet Akademi Militer Nasional Yogyakarta. Ia meneruskan pendidikannya ke SMA Bagian A (ilmu alam) di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Pengetahuan Umum. Ia lulus dari SMA ini pada tahun 1952 dan mengikuti Kursus B-1 Pendidikan Jasmani di Yogyakarta sampai lulus pada tahun 1953. Soedardi kemudian menempuh pendidikan hukum di Akademi Hukum Militer yang terletak di Jakarta dari tahun 1953 hingga 1957 dan di Perguruan Tinggi Hukum Militer dari tahun 1957-1963 hingga mendapatkan gelar sarjana hukum.[1]

Karier

sunting

Karier sebagai guru

sunting

Usai menamatkan pendidikannya di Normaalschool, Soedardi mulai bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar Canisius. Ia kemudian berpindah-pindah ke beberapa di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada masa pendudukan Jepang, Soedardi bekerja sebagai guru sekolah pertukangan di Rembang dan Juana. Ia hanya mengajar selama satu tahun. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Tairenka Bakka, ia mengajar olah raga di Sekolah Menengah Pertama Pati hingga akhir tahun 1945. Ia tercatat berhasil menyelesaikan ujian bahasa Jepang pada bulan Februari 1944.[2]

Karier militer

sunting

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Soedardi bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) di Juana dan ditugaskan di Yogyakarta. Ia ditempatkan sebagai Komandan Subkomando Distrik Militer di Gunungkidul pada tahun 1947. Setelah bertugas selama tiga tahun, pada tahun 1950 ia dipindahkan ke Kota Yogyakarta sebagai perwira penerangan dengan pangkat letnan satu di Brigade O yang dipimpin oleh Soeharto (kemudian menjadi Presiden Indonesia).[3] Beberapa waktu kemudian, Soedardi dipindahkan ke Resimen XIII untuk menjadi kepala bagian kesenjataan.[1]

Usai menamatkan pendidikannya di Akademi Hukum Militer Jakarta pada tahun R.F. Soedardi diangkat sebagai Kepala Inspeksi Kehakiman Angkatan Darat di Kodam XIV/Hasanuddin, Sulawesi Selatan. R.F. Soedardi kemudian dipindahkan ke Jakarta untuk memegang jabatan sebagai Wakil Komandan Pusat Pendidikan Kehakiman (Wadan Pusdikkeh) setelah memperoleh gelar sarjana hukum dari Perguruan Tinggi Hukum Militer. Selain bertugas di Pusdikkeh, Soedardi juga mengajar mata kuliah Pancasila di Akademi Hukum Militer dan Perguruan Tinggi Hukum Militer.[4]

Karier sebagai rektor dan birokrat

sunting

Pada tanggal 3 Juli 1965, Soedardi yang berpangkat letnan kolonel dilantik menjadi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).[5] Ia tetap memegang jabatan sebagai Wadan Pusdikkeh dan mengajar di Akademi Hukum Militer dan Perguruan Tinggi Hukum Militer selama beberapa waktu hingga melepaskan jabatannya tersebut.[4] Pada awal masa kepemimpinannya, Unsoed memiliki dua fakultas, yakni fakultas biologi dan fakultas ekonomi. Unsoed berhasil menambah fakultas pertanian pada bulan Desember 1965.[5][6]

Setelah hampir sewindu bertugas sebagai rektor, jabatan Soedardi bertambah dengan penunjukannya sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 26 Oktober 1972.[7] Ia dilantik untuk jabatan tersebut pada tanggal 29 Januari 1973.[8] Kurang dari setahun kemudian, pada tanggal 9 Mei 1973 Soedardi dipindahkan ke jabatannya yang baru, yakni sebagai Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda.[9][10] Pada bulan Desember 1973, Soedardi menyatakan bahwa jabatan yang dipegangnya akan dibubarkan dan digantikan dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah.[11] Hal tersebut akhirnya diwujudkan setelah Soedardi meletakkan jabatannya. Penggantinya, Washington Pandapotan Napitupulu, dilantik menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga.

Masa pensiun

sunting

Soedardi pensiun dari birokrasi dan militer pada tahun 1975. Ia kemudian ditunjuk sebagai administratur Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais) yang berkedudukan dibawah Sekretariat Negara. Selain itu, ia juga memegang jabatan dalam sejumlah lembaga sosial, yakni sebagai Wakil I Sekretaris Jenderal Badan Musyawarah Kesejahteraan Sosial dan Ketua II Yayasan Dharma Bhakti Anak Indonesia.[1] Pada tahun 1985-2000 mengandi sebagai Guru Besar Luar Biasa mata kuliah Ilmu Negara dan Hukum Pidana pada Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial&Politik, Universitas Jenderal Soedirman dan Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma, Purwokerto.

Kehidupan pribadi

sunting

Soedardi menikah dengan Aloysia Srie Muryani pada saat mengikuti pendidikan di Akademi Hukum Militer. Pasangan tersebut memiliki 5 orang anak laki-laki yang bernama Constantin Rudy Prihantoro, Daniel Joko Wahyono, Ferdinandus Edy Nugroho, Gregorius Hany Budi Santoso, dan Henricus Harry Susilo, serta 3 orang anak perempuan yang bernama Anastasia Elly Purwastuti, Beata Esty Sulistyawati, dan Elizabeth Sulistyowati.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f Sumardi, S.; Sutjiatiningsih, Sri; Wahjuningsih; Masykuri (1984). Biografi Para Pejabat Utama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sejak Masa Orde Baru. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 9–13, 94. 
  2. ^ "Nama-nama orang jang telah loeloes dalam oedjian "Bahasa Nippon"" (PDF). Asia Raya. 22 Februari 1944. hlm. 1. Diakses tanggal 14 Juni 2023. 
  3. ^ "PEMBERIAN TAHU" (PDF). Kedaulatan Rakjat. 26 Desember 1950. Diakses tanggal 14 Juni 2023. 
  4. ^ a b Buku Kenang-Kenangan Perwira Mahasiswa Angkatan ke-V Akademi Hukum Militer (Tahun Kuliah 1965–1969). Jakarta: Korps Perwira Mahasiswa Akademi Hukum Militer - Perguruan Tinggi Hukum Militer. 1969. hlm. 301. 
  5. ^ a b "Universitas Jenderal Soedirman". Okezone. 7 Agustus 2007. Diakses tanggal 14 Juni 2023. 
  6. ^ "UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN - JAWA TENGAH". Panduan Memilih Perguruan Tinggi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2004. Diakses tanggal 14 Juni 2023. 
  7. ^ "RF Soedardi SH Inspektur Jendral P&K yang bar" . Kompas. 30 Januari 1973. hlm. 3. 
  8. ^ Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa Dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 316. ISBN 9789794281000. 
  9. ^ "Serah terima pejabat2 teras Dep P&K : Yang harus diperhatikan kini guru" . Kompas. 10 Mei 1973. hlm. 8. 
  10. ^ "Dirjen olahraga & Pemuda yang baru: Brigjen FX Soedardi SH" . Kompas. 9 Mei 1973. hlm. 3. 
  11. ^ "Lembaga Ditjen Olahraga dan Pemuda akan dibubarkan" . Kompas. 3 Desember 1973. hlm. 10. Diakses tanggal 14 Juni 2023.