Raden Mas Bagus Harun

Raden Bagus Harun adalah tokoh dari pendiri Perdikan Sewulan. Ia adalah putra dari seorang Adipati di Sumoroto, leluhurnya adalah pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati.

Saat usia muda ia dipondokkan oleh orang tuanya di pesantren Gebang Tinatar, Tegalsari. Bagus Harun adalah sosok santri kinasih dari Kiai Muhammad Besari.

Raden Bagus Harun adalah sosok pemimpin dan ulama yang terus dikenang hingga kini. Perannya yang luas dalam bidang pendidikan keagamaan terlihat saat mendirikan pesantren besar yang hidup di era Mataram hingga masa kolonial, yaitu Pesantren Al-Basyariyah, Sewulan. Dalam bidang politik, kiprahnya yang paling fenomenal adalah memenangkan kembali Sunan Pakubuwono II dalam perebutan takhta Mataram Kartasura melawan Sunan Kuning.

Jika kemudian keturunan Bagus Harun banyak yang mewarisi jiwa kepemimpinannya terutama di bidang politik dan syiar agama Islam. Salah satu dari mereka adalah Kiai Wahid Hasyim, seorang ulama sekaligus seorang Perdana Menteri era Orde Lama. Di masa Reformasi, Gus Dur, anak Kiai Wahid Hasyim adalah sosok santri yang menjadi Presiden.

Di masa Kesultanan Mataram, ada sosok Patih Sosrodirjo dan Patih Kasan Besari yang berperan aktif dalam Perang Diponegoro. Di wilayah mereka masing-masing, Madiun dan Rajekwesi (Bojonegoro), mereka aktif membantu Pangeran Diponegoro dalam perang melawan penjajah Belanda. Sosok lain yang jarang terekspos adalah Kiai Muhamad Ilyas mantan Menteri Agama era Orde Lama dan Kiai Maftuh Basyuni mantan Menteri Agama pada masa Orde Baru. Di era yang lebih modern, ada Kiai Sholahudin Wahid dan Kiai Dimyati Ramli yang aktif di bidang keagamaan. Nama terakhir adalah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum yang aktif dalam pengembangan pesantren dan Tarekat Naqsabandiyah.