Radiasi elektromagnetik dan kesehatan

Radiasi elektromagnetik dapat diklasifikasikan menjadi dua macam: radiasi ionisasi dan radiasi non-ionisasi, berdasarkan pada energi frekuensi gelombang elektromagnetik atau dapat disebut dengan foton.[1] Tingkat paparan radiasi elektromagnetik yang meningkat dikarenakan perkembangan teknologi, menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari radiasi elektromaghnetik ini dapat berpengaruh pada kesehatan fisik manusia. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar,sengatan matahari, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh dari gelombang elektromaghnetik.[2]

Radiasi dari sengatan matahari, menyebabkan antara sekitar 100.000 sampai 1 juta kasus pengidap kanker kulit baru pada setiap tahunnya di Amerika Serikat.[3]

Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bersama Badan Penelitian Kanker Internasional atau International Agency for Research on Cancer (IARC) menentukan bahwa medan gelombang rasio sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia.[4]

Bahaya radiasi elektromagnetik

sunting

Radar dari radiasi ionisasi dan non-ionisasi dapat ditemukan di lingkungan. Radiasi non-ionisasi umumnya berasal dari radio frekuensi elektromagnetik yang ada pada sinyal ponsel. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik mudah ditemui setiap individu manusia ketika berkontak langsung dengan ponsel. Bahaya tersebut dapat dibagi menjadi 2, yaitu bahaya ringan dan bahaya berat. Bahaya ringan, antara lain vertigo dan keletihan yang berlebih. Adapun bahaya berat ialah insomnia berkelanjutan, leukimia, dan kanker.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Staebler, Patrick (2017). Biological Effects of Electromagnetic Fields (dalam bahasa Inggris). Hoboken (US): John Wiley & Sons, Inc. hlm. 125–152. doi:10.1002/9781119384533.ch4. ISBN 978-1-119-38453-3. 
  2. ^ "Radiation: Electromagnetic fields". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11-10-2022. 
  3. ^ Siegel, Rebecca L.; Miller, Kimberly D.; Jemal, Ahmedin (2020). "Cancer statistics, 2020". CA: A Cancer Journal for Clinicians (dalam bahasa Inggris). 70 (1): 7–30. doi:10.3322/caac.21590. ISSN 0007-9235. 
  4. ^ Mayor, S. (2021). "WHO expert group classifies mobile phones as "possibly carcinogenic" to humans". BMJ. 342 (jun03 1): d3483–d3483. doi:10.1136/bmj.d3483. ISSN 0959-8138. 
  5. ^ Seniari, Ni Made; Darma,S, Baus Widhi (2021). "Prosiding PEPADU Penyuluhan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik pada Organ Tubuh Makhluk Hidup di Kelurahan Pagutan Barat Mataram". Prosiding PEPADU. 2.