Radiografi konvensional
Radiografi konvensional atau radiografi proyeksi adalah pemeriksaan medis yang menggunakan sinar-x. Pemeriksaan ini merupakan jenis pencitraan yang paling umum dan dapat dilakukan kapan saja.[1][2]
Radiografi konvensional atau Radiografi proyeksi | |
---|---|
Intervensi | |
ICD-10-PCS | B?0 |
ICD-9-CM | 87 |
Kode OPS-301 | 3-10...3-13 |
Radiografi konvensional digunakan untuk melihat adanya patah pada tulang, infeksi pada paru-paru, dan penyumbatan pada saluran pencernaan.[2]
Radiograf dada
suntingProsedur dasar untuk radiograf dada:[3]
Proyeksi | PA tegak | AP tegak |
---|---|---|
Posisi pasien | Pasien berdiri tegak
Dagu diangkat Bahu direlaksasikan | |
Bagian depan tubuh berhadapan dengan penerima gambar | Bagian belakang tubuh berhadapan dengan penerima gambar | |
Kedua tangan di sisi tubuh, bahu diputar ke arah depan agar bayangan skapula tidak menghalangi gambaran paru-paru | Kedua tangan di sisi tubuh atau jika memungkinkan siku dibengkokkan, panggul dan tangan digerakkan ke depan | |
Faktor teknik | Inspirasi maksimal kedua | |
Posisi pusat alat | Vertebra torakal ketujuh | 7 cm di bawah pertemuan klavikula kiri dan kanan dengan tulang dada (sternal notch) |
Posisi pusat sinar-X | 5-10° sudut kaudal | |
Kolimasi | Bagian superior: 1 cm di atas batas kulit bahu
Bagian inferior: di bawah kosta ke-12 Bagian lateral: batas kulit lateral | |
Ukuran detektor | 35 cm hingga 43 cm (posisi tegak atau memanjang) | |
Jarak objek ke alat | 180 cm |
Referensi
sunting- ^ Murphy, Andrew. "General radiography | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org". Radiopaedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-06.
- ^ a b "Conventional Radiography - Special Subjects". MSD Manual Professional Edition (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-06.
- ^ "Radiographic Technique of the Chest". www.elearning.isrrt.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-06.