Rahul Dev Burman (bahasa Hindi: राहुल देव बर्मन, 27 Juni 1939 – 4 Januari 1994) atau populer sebagai R. D. Burman adalah komponis musik Bollywood. Ia adalah putra tunggal dari komponis musik Bollywood, Sachin Dev Burman dan ibu bernama Meera. Burman dikenal sebagai tokoh pembaruan dalam musik film Hindi.

Rahul Dev Burman
Rahul Dev Burman, Asha Bhosle (1981)
Tahun aktif1958–1994
IMDB: nm0005983 Facebook: RDBurmanTheBoss Souncloud: rahul-dev-burman Spotify: 2JSYASbWU5Y0fVpts3Eq7g iTunes: 14291605 Musicbrainz: 0278f30f-266b-4261-ba3a-67491555eab0 Discogs: 621180 Modifica els identificadors a Wikidata

Dari sejumlah 331 judul film yang ditanganinya, 292 judul di antaranya film Hindi, 31 judul film Bangla, 3 judul film Telugu, masing-masing 2 film dalam bahasa Tamil dan Oriya, serta 1 judul film dalam bahasa Marathi. Burman juga mengisi musik untuk 5 serial televisi dalam bahasa Hindi dan Marathi. Selain itu, ia juga menulis sejumlah lagu bukan untuk film dalam bahasa Bangla (dikenal sebagai lagu-lagu pooja atau lagu modern). Pada tahun 1975, Burnam menulis sebuah lagu untuk film dokumenter Maa Ki Pukaar.

Burman ikut menyanyi dalam 18 film, dan berperan dalam dua film, Bhoot Bungla (1965) dan Pyar Ka Mausam (1967). Ide untuk salah satu lagunya, "Mehbooba Mehbooba" diambil dari lagu "Say You Love Me" oleh Demis Roussos.

Masa kecil

sunting

Rahul Dev Burman lahir di Kalkuta. Nama julukan baginya adalah Pancham da (पंचम दा) atau Pancham. Sewaktu kecil, ia cengeng. Tangisannya sewaktu kecil berbunyi seperti pa, not kelima dalam skala musik India. Oleh karena itu, ia dijuluki pancham yang berarti 5 atau ke-5 dalam bahasa Bengali atau bahasa Sanskerta. Kisah lain mengatakan aktor veteran Ashok Kumar melihat Rahul Dev Burman sewaktu bayi sering mengucapkan pa secara berulang-ulang, sehingga dipanggilnya "Pancham". Setelah tinggal di Mumbai, Burman belajar memainkan sarod dari Ustad Ali Akbar Khan [1] Ia masih berusia 9 tahun ketika menulis lagu pertama berjudul "Aye meri topi palat ke aa" yang digunakan ayahnya sebagai lagu film Funtoosh (1956). Sebagian dari lagu "Sar jo tera chakraaye" digubahnya sewaktu masih kanak-kanak. Sang ayah senang dengan lagu ciptaan putranya dan memasukkannya ke dalam musik film Pyaasa karya sutradara Guru Dutt. Sewaktu masih kecil, Pancham juga memainkan harmonika untuk lagu terkenal Hai apna dil to aawara dari film Solva Saal (1958) yang dibintangi Dev Anand. Pancham memulai karier musiknya sebagai asisten sang ayah. Film Chhote nawaab mengawali karier R. D. Burman sebagai pengarah musik film.

Karier

sunting

Tahun 1950-an

sunting

R.D. Burman memulai karier sebagai asisten ayahnya sendiri, Sachin Dev Burman yang juga seorang komponis musik film. Ia ikut membantu ayahnya dalam film Chalti Ka Naam Gaadi (1958) dan Kaagaz Ke Phool (1959). Musik yang pertama kali ditulisnya untuk film adalah interlude dalam lagu Jaane Kya Tune Kahi yang dibawakan Geeta Dutt dalam film Pyaasa.[2] Film Raaz (1959) karya sutradara Guru Dutt merupakan "film pertama" R. D. Burman sebagai pengarah musik. Namun produksi film tersebut tidak diteruskan setelah beberapa kali pengambilan gambar dan merekam beberapa lagu.

Tahun 1960-an

sunting

Film Chhote Nawab (1961) yang dibintangi Mehmood merupakan film pertama Burman sebagai pengarah musik. Lagu pertama dalam film itu, "Ghar aaja ghir aaye" dinyanyikan oleh penyanyi legendaris Lata Mangeshkar karena Burman hanya membolehkan lagunya dinyanyikan oleh Lata.

Burman terus membantu ayahnya dalam film-film seperti Bandini (1963), Teen Deviyaan (1965), dan Guide (1965). Mehmood memberinya kesempatan menjadi pengarah musik dalam Bhoot Bangla (1965). Film ini dikenang berkat lagu "Jaago sonewalo" yang dibawakan Kishore Kumar dan Aao twist karein yang dibawakan Manna Dey.[3] Lagu Aao twist karein merupakan versi desi dari lagu Chubby Checker Let's twist. Dalam film Bhoot Bangla, R. D. Burman juga tampil berakting bersama Mehmood. Film berikut yang musiknya dikerjakan Burman adalah Teesra Kaun produksi tahun 1965.

Film laris pertama dari R. D. Burman adalah Teesri Manzil (1966). Penulis lirik Majrooh Sultanpuri berjasa memperkenalkan Burman kepada Nasir Hussain yang menjadi produser dan penulis Teesri Manzil.[4] Vijay Anand juga berjasa karena menyiapkan audisi untuk Burman di hadapan Nasir Hussain.[5] Berkat audisi tersebut, Nasir Husaain mau memakainya sebagai pengarah musik. Namun, Shammi Kapoor yang menjadi peran utama Teesri Manzil awalnya tidak senang dengan pilihan Husaain. Kapoor semula hanya mau memakai Shankar-Jaikishen yang sudah biasa mengisi musik untuk film-film yang dibintanginya. Lagu-lagu ciptaan Burman seperti "O haseena" dan "Aaja aaja" termasuk ke dalam genre yang belum pernah didengar pendengar musik India. Seluruh lagu dalam film tersebut dibawakan oleh Mohd. Rafi (6 judul), empat di antaranya berduet dengan Asha Bhonsle. Film Teesri Manzil membuka jalan bagi karier Burman selanjutnya. Nasir Hussain mengontrak Burman dan penulis lirik Majrooh Sultanpuri untuk mengerjakan musik bagi enam film berikutnya, termasuk Baharon Ke Sapne (1967), Pyar Ka Mausam (1969), dan Yaadon Ki Baraat (1973).

Pada tahun 1967, Burman menggubah musik untuk film Chandan Ka Palna dan Baharon Ke Sapne, namun keduanya tidak berhasil menjadi film laris. Sementara itu, Burman terus membantu ayahnya dalam berbagai film seperti Jewel Thief (1967) dan Talash (1969).

Tahun 1970-an

sunting

R. D. Burman berada di puncak keemasan sepanjang tahun 1970-an. Ia membentuk tim bersama penyanyi playback Asha Bhosle, Kishore Kumar, dan Lata Mangeshkar, dan mencatatkan dirinya dalam sejarah Bollywood sebagai penghasil lagu-lagu hit. Pada tahun 1970, Burman menulis musik untuk enam film, termasuk di antaranya Kati patang yang dibintangi Rajesh Khanna.

Burman bekerja sebagai pengarah musik untuk sebelas judul film yang beredar sepanjang tahun 1971. Beberapa di antaranya, Amar prem, Buddha mil gaya, Caravan, dan Hare Rama Hare Krishna berhasil menjadi album laris. Lagu-lagu dalam film Amar prem mencampurkan unsur-unsur musik tradisional India, di antaranya lagu "Raina beeti jaaye" yang dinyanyikan Lata Mangeshkar. Pada tahun itu pula, Burman untuk pertama kalinya dicalonkan sebagai penerima Penghargaan Filmfare untuk ilustrasi musik film Caravan.

Pada tahun 1972, Burman mengerjakan musik untuk 19 judul film. Beberapa judul di antaranya, Seeta aur Geeta, Rampur ka Lakshman, Mere jeevan saathi, Bombay to Goa, Apna desh, dan Parichay. Dalam film, Apna desh, R. D. Burman berduet bersama Asha dalam lagu Duniya mein logon ko. Lagu-lagu seperti Beeti na beetayi raina dan Musafir Hoon Yaron dari film Parichay menandai awal kerja sama Burman dengan penulis lirik Gulzar.

Empat belas album musik film dihasilkan Burman pada tahun 1973, termasuk Yaadon Ki Baraat, Shareef badmash, Heera panna and Anamika. Pada tahun berikutnya, ia mengerjakan ilustrasi musik untuk 16 judul film, di antaranya Aap ki kasam dan Ajanabee.

Lagu-lagu seperti Sholay, Deewaar, Aandhi, Khushboo, dan Dharam karam berasal dari film-film yang dikerjakan Burman pada tahun 1975. Pada tahun itu, ia hanya menggubah musik untuk 9 judul film. Dalam lagu Sholay, Burman menyanyikan lagu Mehbooba mehbooba yang penggambarannya di layar perak dilakukan Helen dan Jalal Agha. Berkat lagu tersebut, Burman mendapat nominasi Penghargaan Filmfare sebagai penyanyi playback, dan sekaligus satu-satunya nominasi yang pernah didapatnya dari menyanyi playback. Gulzar menulis lirik untuk lagu-lagu dalam film Aandhi yang dibawakan Kishore dan Lata.

Burman baru saja menyelesaikan musik untuk film Mili (1975), ketika ayahnya jatuh koma dan meninggal dunia. Pada tahun 1976 hanya ada 8 judul film dengan Burman sebagai pengarah musik. Film Mehabooba (1976) sukses di peredaran hingga dianggap klasik. Pada tahun berikutnya, Burman mengerjakan 9 judul film. Lagu "Naam gum jaayega" dari film Kinara (1977) adalah salah satu karyanya bersama penulis lirik Gulzar. Burman juga pernah membantu karier Mohd. Rafi dengan lagu "Kya Hua Tera Wada" dari film Hum Kisi Se Kum Nahin karya Nasir Hussain. Walaupun Kishore Kumar tetap menjadi penyanyi playback andalan Burman, kesuksesan "Kya Hua Tera Wada" membuat Rafi semakin sering dipakai dalam film-film berikutnya.

Pada tahun 1978, Burman menggubah musik untuk 9 judul film, termasuk Shalimar dan Kasme vaade. Film Shalimar menghasilkan lagu-lagu laris seperti Hum bewafa hargiz na the (Kishore Kumar) dan lagu pembuka dari Asha Bhosle. Pada tahun berikutnya, Burman mengerjakan musik untuk 10 judul film. Salah satu di antaranya, Golmaal menjadi film laris. Di antara lagu-lagu dari Golmaal terdapat lagu-lagu seperti "Aanewala pal" dari Kishore Kumar dan "Golmaal hai bhai sab golmaal hai" yang dinyanyikan secara duet oleh R. D. Burman dan Sapan Chakraborty.

Tahun 1980

sunting

Pada tahun 1980, Burman mengerjakan 10 judul film, termasuk film Kudrat. Lagu "Humein Tumse Pyar Kitna" direkam dua kali oleh penyanyi pria Kishore Kumar dan penyanyi Parveen Sultana. Penghargaan Filmfare untuk Penyanyi Wanita Playback terbaik tahun 1980 dimenangi oleh Parveen Sultana.[6]

Dari lima belas judul film yang dikerjakannya pada tahun 1981, Burman mencetak dua album musik film yang sukses, Satte pe satta dan Yeh vaada raha. Amitabh Bachchan membintangi Satte pe satta, sebuah film tentang 7 bersaudara dan 7 pengantin wanitanya. Lagu yang dibawakan 7 bersaudara Anand dinyanyikan oleh R. D. Burman bersama asistennya, Basu dan Sapan Chakravorty, serta dibantu oleh Bhupendra, Anand Kumar C, Kishore Kumar, dan penulis lirik Gulshan Bawra. Sementara itu, lagu untuk pihak mempelai wanita dibawakan oleh Asha Bhosle, Annette, dan Dilraj Kaur. Berkat album musik film Sanam teri kasam, R. D. Burman akhirnya memenangi Penghargaan Filmfare untuk kategori musik film terbaik tahun 1981. Penghargaan tersebut merupakan Penghargaan Filmfare pertama baginya setelah terus menerus dicalonkan selama 12 tahun tanpa pernah menang.

Kehidupan pribadi

sunting

Pernikahannya dengan Rita Patel pada 1966 berakhir dengan perceraian pada tahun 1971. Burman lalu menikah dengan Asha Bhosle pada tahun 1980. Pasangan suami istri Burman dan Asha sering bernyanyi duet dalam rekaman maupun pertunjukan musik. Walaupun musik ciptaan menjadi abadi, dan terus didengar dari generasi ke generasi, Burman akhirnya mengalami kesulitan keuangan pada masa tuanya.

Diskografi

sunting

Daftar film laris yang musiknya diisi oleh R. D. Burman:

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting