Rantau Utara, Labuhanbatu
Rantau Utara adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Labuhanbatu, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sebelumnya, bersama dengan kecamatan Rantau Selatan, merupakan bagian dari Kota Administratif Rantau Prapat. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 97.467 jiwa, dengan kepadatan 867 jiwa/km².[2]
Rantau Utara | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Labuhanbatu |
Pemerintahan | |
• Camat | Nafsir Rambe[1] |
Populasi | |
• Total | 97.467 jiwa |
• Kepadatan | 867/km2 (2,250/sq mi) |
Kode pos | 21411 - 21419 |
Kode Kemendagri | 12.10.01 |
Kode BPS | 1207220 |
Luas | 112,47 km² |
Kepadatan | 867 |
Desa/kelurahan | 10 kelurahan |
Wilayah administrasi
suntingKecamatan Rantau Utara dibagi menjadi 10 kelurahan yaitu:
- Kelurahan Aek Paing
- Kelurahan Pulo Padang
- Kelurahan Padang Matinggi
- Kelurahan Rantauprapat
- Kelurahan Kartini
- Kelurahan Sirandorung
- Kelurahan Siringo-ringo
- Kelurahan Padang Bulan
- Kelurahan Bina Raga
- Kelurahan Cendana
Demografi
suntingSuku bangsa
suntingPenduduk kecamatan Rantau Utara memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak, Jawa dan Tionghoa. Data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Batak sebanyak 50,72%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[3] Penduduk dari suku Jawa sebanyak 30,99%, kemudian Melayu sebanyak 2,36%, Minangkabau sebanyak 2,22%, Aceh sebanyak 0,57%. Suku lain sebanyak 13,14%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[3]
Agama
suntingDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan Rantau Utara menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 80,42%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 13,85%, dimana Protestan sebanyak 13,06% dan Katolik sebanyak 0,79%.[4] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 5,62%, umumnya adalah warga Tionghoa. Sebagian lagi menganut agama Hindu yakni 0,04% dan lainnya 0,07%.[4] Untuk sarana rumah ibadah di Rantau Utara hingga tahun 2021, terdapat 72 masjid, 23 musala, 30 gereja Protestan, 2 gereja Katolik dan 5 vihara.[2]
Pendidikan
suntingBeberapa Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan yang ada di Rantau Utara diantaranya:
- SMA Negeri 1 Rantau Utara
- SMA Negeri 2 Rantau Utara
- SMA Negeri 3 Plus Rantau Utara
- SMAS Bintang Timur Rantau Prapat
- SMAS Methodist Rantau Prapat
- SMAS Panglima Polem
- SMAS Buddhis Jayanti
- SMAS Muhammadiyah 10 Rantau Prapat
- SMK Negeri 1 Rantau Utara
- SMK Negeri 2 Rantau Utara
- SMK Negeri 3 Rantau Utara
Referensi
sunting- ^ "Wabup Labuhanbatu Jumat Bersih di Kecamatan Rantau Utara". bacaria.id. 24 Februari 2024.
- ^ a b c "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2022" (pdf). www.labuhanbatukab.bps.go.id. hlm. 6, 59, 148. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2018" (pdf). northsumatrainvest.id. 2018. hlm. 64. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Labuhan Batu". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 17 Maret 2022.