Reaksi aluminotermik

Reaksi aluminotermik adalah reaksi eksotermik yang menggunakan aluminium sebagai reduktor pada suhu yang tinggi. Proses ini digunakan dalam dunia perindustrian untuk menghasilkan logam paduan besi,[1] Contoh reaksi aluminotermik yang paling dikenal adalah reaksi termit antara besi oksida dengan aluminium untuk menghasilkan besi:

Reaksi aluminotermik dengan menggunakan besi(III) oksida.
Fe2O3 + 2 Al → 2 Fe + Al2O3

Namun, reaksi ini tidak relevan untuk kegunaan reaksi aluminotermik yang paling penting, yaitu produksi logam paduan besi. Untuk memproduksi besi, kokas sebagai reduktor yang murah digunakan dalam reaksi karbotermik.

Kegunaan sunting

Untuk menghasilkan beberapa jenis logam paduan besi (seperti feroniobium dari niobium pentoksida dan ferovanadium dari besi, vanadium(V) oksida, dan aluminium),[1][2] prosesnya dimulai dengan menggunakan aluminium untuk mereduksi oksida:

3 V2O5 + 10 Al → 5 Al2O3 + 6 V

Logam-logam lain dapat dihasilkan dari bentuk oksidanya dengan cara yang sama.[3][4][5]

Sejarah sunting

Reaksi ini ditemukan dari percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Rusia Nikolay Beketov di Universitas Kharkiv. Proses ini dipatenkan pada tahun 1898 dan kemudian sering digunakan untuk mengelas jalur kereta api di tempat.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Rudolf Fichte (2005), "Ferroalloys", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a10_305 
  2. ^ Claude Dufresne and Ghislain Goyette. "The Production of Ferroniobium at the Niobec Mine MINE 1981-2001" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-17. Diakses tanggal 2008-09-02. 
  3. ^ Davis, Joseph R. (1993). Aluminum and Aluminum Alloys. ASM International. ISBN 978-0-87170-496-2. 
  4. ^ Gupta, Chiranjib Kumar (2006). Chemical Metallurgy: Principles and Practice. Wiley-VCH. ISBN 978-3-527-60525-5. 
  5. ^ Wang, L. L.; Munir Z. A.; Maximov,Y. M. (1993). "Thermite reactions: their utilization in the synthesis and processing of materials". Journal of Materials Science. 28 (14): 3693–3708. Bibcode:1993JMatS..28.3693W. doi:10.1007/BF00353167.