Sebuah referendum diselenggarakan di Kroasia pada 1 Desember 2013 untuk mengesahkan amandemen konstitusi yang mendefinisikan perkawinan sebagai ikatan antara laki-laki dan perempuan, sehingga secara otomatis melarang perkawinan sejenis.[1] Tingkat kehadiran referendum ini tercatat sebesar 37,9%. Hasilnya menunjukkan bahwa 65,87% mendukung amandemen ini, 33,51% menolaknya, sementara 0,57% suara dianggap tidak sah.[2] Walaupun begitu, terdapat beberapa daerah yang menolak amandemen tersebut, yaitu kota Pula, Rijeka, Varaždin, dan Čakovec, serta Kabupaten Istria dan Kabupaten Primorje-Gorski Kotar.[3]
Referendum konstitusi Kroasia 2013
Apakah Anda mendukung perubahan konstitusi Republik Kroasia dengan ketetapan yang menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan antara laki-laki dan wanita?
Referendum ini diadakan setelah organisasi konservatif U ime obitelji (“Atas Nama Keluarga”) berhasil mengumpulkan lebih dari 700.000 tanda tangan pada Mei 2013.[1]