Registrasi penelitian yang melibatkan hewan

Registrasi penelitian yang melibatkan hewan (bahasa Inggris: Animal Study Registry) merupakan proses administrasi yang ditujukan untuk meningkatkan transparansi serta reproduksibilitas sebuah penelitian biosains dalam rangka promosi dan implementasi prinsip-prinsip kesejahteraan hewan. Sistem ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada Januari tahun 2019. Sistem ini dirancang untuk penelitian berjenis eksplorasi, konfirmasi, dasar, serta praklinis. Cara kerjanya cukup sederhana, para peneliti akan diminta untuk menuliskan jawaban-jawaban atas pertanyaan mengenai desain, metode, dan statistika penelitian yang akan dilangsungkan.[1]

Klasifikasi

sunting

Sistem ini dimaksudkan untuk memperbesar kualitas penelitian sembari mengurangi tindakan penderitaan pada hewan yang sebenarnya tidak diperlukan. Secara general, terdapat 2 cara untuk melakukan pendaftaran, didaftarkan sebagai registri publik dan sebagai laporan ilmiah. Protokol penelitian dapat didaftarkan sebagai registri publik. Ini berarti rencana penelitian dapat mengalami perubahan diikuti dengan masukan yang disesuaikan terhadap perkembangan terkini. Cara ini memberikan fleksibilitas dalam mengkritisi pertanyaan masing-masing rencana penelitian serta memungkinkan para peneliti untuk menyesuaikan rencana penelitian mereka kepada jurnal yang paling sesuai.

Kedua, protokol penelitian dapat didaftarkan sebagai laporan ilmiah kepada lembaga penelitian kredibel. Ini berarti rencana penelitian akan melalui sejumlah peninjauan sejawat untuk memberikan kritik serta umpan balik terhadap rencana penelitian. Cara ini dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas hasil penelitian yang akan dilangsungkan.[1]

Sejarah

sunting

Proses pendaftaran ini dilatarbelakangi oleh keadaan kurang transparan dari penelitian-penelitian yang melibatkan hewan di dalamnya. Praktik ini dinilai kontraproduktif dengan hasil penelitian yang diperoleh. Salah satunya dapat dilihat melalui kesalahan identifikasi terhadap kontaminasi reagen[2], bahan biologis, dan garis sel yang digunakan selama proses penelitian. Oleh karenanya, diperlukan sistem administrasi yang komprehensif untuk menguji rancangan penelitian agar menghasilkan output yang produktif.

Sebelum akhirnya diperkenalkan pada Januari tahun 2019, terlebih dahulu sistem ini dikembangkan oleh the German Centre for the Protection of Laboratory Animals (Bf3R) dengan gagasan awal terkait bagaimana memberikan perlindungan terbaik bagi hewan laboratorium tanpa harus menurunkan kualitas penelitian ilmiah.

Tujuan pendaftaran

sunting

Urgensi pendaftaran penelitian yang melibatkan hewan dilakukan dengan mempertimbangkan bias dalam proses identifikasi penelitian ilmiah. Hal ini mengandung konsekuensi logis bahwa hanya penelitian yang komprehensif berkenan untuk dipublikasikan, sementara penelitian yang disertai dengan proses yang tidak ilmiah, dilarang untuk dipublikasikan. Terdapat beberapa asumsi bahwa ketidakberhasilan penelitian salah satunya disebabkan karena adanya pengabaian terhadap unsur-unsur, terlebih terhadap penelitian yang melibatkan hewan. Secara lengkap mencakup, perencanaan statistik yang buruk, deskripsi metode yang tidak lengkap, serta proses identifikasi yang tidak ilmiah.[3]

Berangkat pada penjelasan tersebut, pendaftaran penelitian yang melibatkan hewan ditujukan untuk memprediksi hasil dari penggunaan metode, hipotesis kerja, dan perencanaan biometrik jauh sebelum dimulainya penelitian. Selain itu, pendaftaran ini juga dimaksudkan untuk mengurangi bias publikasi dan mencegah praktik-praktik pemalsuan data. Apabila segala proses pendaftaran tidak sesuai dengan standar yang diberlakukan, maka rancangan penelitian akan ditolak.

Proses pendaftaran

sunting

Proses ini meliputi 4 tahapan, memasukkan data penelitian, mengajukan proses penelitian, melakukan pendaftaran penelitian, dan mempublikasikan hasil penelitian. Formulir pendaftaran penelitian terdiri atas struktur yang mirip dengan dokumen formal, seperti aplikasi hibah yang dibagi menjadi 5 bagian, mencakup informasi umum, desain penelitian, metode, statistik, dan karakteristik hewan yang digunakan dalam proses penelitian.

Waktu pengisian data penelitian dapat sangat bervariasi, tergantung pada pengalaman masing-masing peneliti dan status perencanaan penelitian. Durasi ideal yang diperlukan oleh seorang berpengalaman adalah sekitar 2 hingga 4 jam. Proses ini sudah termasuk tahapan kurasi dengan administrator. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara data dan rencana penelitian, maka akan dilakukan revisi selama kurang lebih 2 minggu. Peneliti yang telah menyesuaikan data dan rencana penelitiannya dengan standar penelitian yang melibatkan hewan akan mendapatkan Digital Object Identifier (DOI by DataCite) sebagai legalitas.

Manfaat pendaftaran

sunting

Secara komprehensif, pendaftaran penelitian yang melibatkan hewan ditujukan untuk meningkatkan kualitas studi ilmiah untuk penelitian biosains yang melibatkan hewan dalam prosesnya, meminimalisir pelanggaran etis terhadap prinsip-prinsip kesejahteraan hewan, serta meningkatkan kredibilitas ilmu pengetahuan.

Proses pendaftaran penelitian yang melibatkan hewan dimungkinkan untuk menyeleksi protokol penelitian yang berpotensi menghasilkan lebih banyak tindak kekejaman terhadap hewan dibandingkan manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilangsungkan. Hal ini dapat diproyeksikan melalui visualisasi data yang dilaporkan pada proses pendaftaran.[4]

Sementara bagi peneliti, proses pendaftaran ini berguna untuk meningkatkan transparansi dari setiap proses penelitian yang dilakukan. Ini juga berhubungan erat dengan kecenderungan untuk menghindari bias pelaporan, HARKing, p-hacking, dan desain statistik yang buruk.

Secara etika, proses pendaftaran penelitian yang melibatkan hewan juga bermanfaat untuk membentuk komitmen dan kedisiplinan para peneliti terhadap ilmu pengetahuan yang terbuka, transparan, dan kredibel melalui metode perencanaan yang matang guna menghindari kesalahan umum dalam desain penelitian dan analisis statistik.[5]

Daftar referensi

sunting
  1. ^ a b Bert, Bettina; Heinl, Céline; Chmielewska, Justyna; Schwarz, Franziska; Grune, Barbara; Hensel, Andreas; Greiner, Matthias; Schönfelder, Gilbert (2019-10-15). "Refining animal research: The Animal Study Registry". PLOS Biology (dalam bahasa Inggris). 17 (10): e3000463. doi:10.1371/journal.pbio.3000463. ISSN 1545-7885. PMC 6793840 . PMID 31613875. 
  2. ^ Huggett, Jim F; Benes, Vladimir; Bustin, Stephen A; Garson, Jeremy A; Harris, Karthyn; Kammel, Martin; Kubista, Mikael; McHugh, Timothy D; Moran-Gilad, Jacob (2020-11-01). "Cautionary Note on Contamination of Reagents Used for Molecular Detection of SARS-CoV-2". Clinical Chemistry. 66 (11): 1369–1372. doi:10.1093/clinchem/hvaa214. ISSN 0009-9147. 
  3. ^ Baker, Monya (2016-05-26). "1,500 scientists lift the lid on reproducibility". Nature (dalam bahasa Inggris). 533 (7604): 452–454. doi:10.1038/533452a. ISSN 0028-0836. 
  4. ^ Olsson, I. Anna S.; Franco, Nuno H. (2015-07). "Animal studies must be useful, says public". Nature. 523 (7558): 35–35. doi:10.1038/523035c. ISSN 0028-0836. 
  5. ^ "https://uniquescientificpublishers.com/wp-content/uploads/2022/ahp-v2/112-117.pdf". International Journal of Veterinary Science (Volume 2): 118–125. 2022-06. doi:10.47278/book.ahp/2022.50. ISSN 2304-3075.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)