Respons Flehmen
Respons flehmen (/ˈfleɪmən/; bahasa jerman: [ˈfleːmən]), juga disebut posisi flehmen, reaksi flehmen, flehming, atau flehmening, adalah perilaku binatang yang menggulung bibir atasnya ke belakang, memperlihatkan gigi-gigi depannya. Binatang-binatang tersebut bernapas dengan cuping hidung yang biasanya tertutup, dan posisi ini bisa mereka pertahankan selama beberapa detik. Hal ini dilakukan atas suatu ketertarikan khusus terhadap tempat atau cairan dari binatang tersebut (misalnya: air kencing atau feses), atau dilakukan dengan leher menjulang dan kepala mendongak. Flehmen dilakukan oleh banyak binatang menyusui, termasuk hewan berkuku dan keluarga kucing. Sikap ini membantu pengaliran feromon dan bau-bauan lain ke organ vomeronasal yang berada di langit-langit mulut melalui saluran yang berujung tepat di belakang gigi depan binatang.
Etimologi
suntingKata 'Flehmen' ini berasal dari kata kerja dalam bahasa Jerman flehmen, artinya "memperlihatkan gigi bagian atas". Istilah ini berasal dari bahasa daerah Sakson Atas, Jerman, flemmen, artinya "kelihatan mengejek".[1]
Deskripsi
suntingSeekor hewan melakukan respons flehmen saat memeriksa suatu tempat khusus, atau barangkali (lebih umumnya) bau atau rasa. Respons ini ditandai dengan penggulungan bibir bagian atas, memperlihatkan gigi dan gusi depan, lalu hewan itu menarik napas dan menahan pose tersebut untuk beberapa saat. Sikap ini bisa dilakukan di beberapa tempat tertentu, saat hewan juga mungkin menjilati tempat tersebut,atau dilakukan dengan leher ditegakkan dan kepala mendongak untuk kasus pemeriksaan gustasi (pengecapan) yang lebih umum. Respons flehmen sering kali memperlihatkan binatang seolah sedang "menyengir", "menyeringai", atau "tertawa".