Revolusi Digital

pergerakan revolusi teknologi di seluruh dunia

Revolusi Digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an. Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri, revolusi digital menandai awal era Informasi. [1]

Contoh revolusi digital dari mesin ketik (zaman dahulu) menjadi laptop (sekarang)

Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Berikut sejarah singkat mengenai Revolusi Digital dalam perkembangan teknologi dunia.

Sejarah Teknologi sunting

Teknologi yang mendasar ditemukan pada tahun 1980 ini dan menjadi ekonomis untuk diadopsi secara luas setelah penemuan Personal Computer. Teknologi revolusi digital dikonversi sebelumnya adalah analog ke dalam sebuah format digital. Dalam komunikasi digital misalnya perangkat keras mengulangi kemampuan mampu memperkuat sinyal digital dan menyebarkannya tanpa kehilangan informasi dalam sinyal. Hal yang sama pentingnya dengan revolusi adalah kemampuan untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya jarak jauh.[2]

Perkembangan Teknologi Digital sunting

Perkembangan Komputer sunting

Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah instruksi- instruksi program dan tersimpan di memori (storage program). Pengolahan data dengan menggunakan computer dikenal dengan nama Pengolahan data elektronik (PDE) atau Elektronik Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu computer. Komputer yang kita gunakan sekarang ini tidak serta merta muncul begitu saja melainkan melalui proses yang panjang dalam evolusinya. Hal ihwal munculnya komputer mungkin dapat dilihat dalam kilas balik sejarah sejak digunakannya Abacus–ditemukan di Babilonia (Irak) 5000 tahun yang lalu–sebagai alat perhitungan manual yang pertama, baik di lingkup sekolah maupun kalangan pedagang, saat itu. Pada periode selanjutnya telah banyak ditemukan alat-alat hitung mekanikal sejenis yaitu Pascaline yang ditemukan oleh Blaine Pascal pada tahun 1642, Arithometer oleh Charles Xavier Thomas de Colmar pada tahun 1820, Babbage’s Folly oleh Charles Babbage pada tahun 1822, dan Hollerith oleh Herman Hollerith pada tahun 1889. Kesemuanya masih berbentuk mesin sepenuhnya tanpa tenaga listrik. Ukuran dan kerumitan strukturnya berdasarkan atas tingkat pengoperasian perhitungan yang dilakukan. Barulah pada tahun 1940, era baru komputer elektrik dimulai sejak ditemukannya komputer elektrik yang menerapkan sistem aljabar Boolean.[3] Pada dekade 1980-an komputer menjadi mesin yang akrab bagi masyarakat umum di negara maju, dan jutaan orang membeli komputer untuk digunakan di rumah, termasuk 17 juta Commodore 64 s sendiri antara tahun 1982 dan 1994. [4]

Lahirnya World Wide Web/WWW sunting

Pada tahun 1992 World Wide Web dirilis ke [5] dengan 1996, Internet berada di kesadaran mainstream dan banyak bisnis website yang tercantum dalam iklan mereka. Pada tahun 1999, hampir setiap negara memiliki sambungan, dan lebih dari setengah Amerika menggunakan Internet secara teratur. Pada tahun 1989, 15% rumah tangga di Amerika Serikat komputer yang dimiliki, pada tahun 2000, ini adalah sampai dengan 51%.[6]

Sejarah Web bermula di European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat perbatasan Prancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners Lee dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik. Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA (National Center for Supercomputing Applications). Pada 1990, Berners-Lee, yang kali ini berusia 35 tahun, berpikir ulang dan menghidupkan kembali proyeknya. Kali ini ia bekerja dengan sebuah mesin yang sangat canggih, komputer NeXT buatan Steve Jobs (pendiri Apple). Kebetulan, komputer tersebut memiliki paduan perangkat keras dan perangkat lunak yang tepat untuk menampilkan informasi secara visual.[7] Selama beberapa bulan, Berners-Lee menulis ulang program komputernya dan berhasil menciptakan browser, sejenis perangkat penjelajah internet. Ia juga membuat beberapa halaman web yang bisa diakses. Ini adalah versi pertama dari World Wide Web, nama yang dicetuskan sendiri oleh Berners-Lee dan biasa disingkat WWW.

Ponsel sunting

Ponsel menjadi pemandangan umum di negara-negara barat, dengan bioskop mulai menampilkan iklan memberitahu orang-orang untuk membungkam ponsel mereka. Martin Cooper merupakan penemu ponsel yang digunakan lebih dari separuh populasi dunia. Handset pertama dilahirkannya pada 1973 dengan bantuan tim Motorola dengan berat dua kilogram. Ketika dia menderita di jalanan New York dan membuat panggilan ponsel pertama dari prototipe ponselnya, dia tidak pernah membayangkan perangkat buatannya itu akan sukses suatu saat. Untuk memproduksi ponsel pertama, Motorola memerlukan biaya setara dengan US$1 juta. “Di 1983, ponsel portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta). Cooper mengatakan bahwa timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua bahan ke dalam sebuah ponsel untuk pertama kalinya. Namun akhirnya desainer industri telah melakukan pekerjaan super dan insinyur menyelesaikan dua kilogram perangkat ponsel pertama. “Bahan yang sangat penting untuk ponsel pertama adalah baterai dengan berat empat atau lima kali daripada ponsel yang ada saat ini. Waktu hidup baterai 20 menit.[8] Setelah merevolusi masyarakat di [dunia [dikembangkan]] pada 1990-an, revolusi digital menyebar ke massa di negara berkembang pada tahun 2000-an. Pada akhir tahun 2005 populasi Internet mencapai 1 miliar dan 3 miliar orang di seluruh dunia ponsel yang digunakan oleh akhir dekade ini. Saat ini, televisi transisi dari analog ke sinyal digital [9]

Situs Jejaring Sosial sunting

Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.[10] Hubungan antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi standar dalam komunikasi digital. Awal mula situs jejaring sosial ini muncul pada tahun 1997 dengan beberapa situs yang lahir berbasiskan kepercayaan setelah itu kejayaan situs jejaring sosial mulai diminati mulai dari tahun 2000-an serta 2004 muncul situs pertemanan bernama Friendster lanjut ke tahun-tahun berikutnya tahun 2005 dan seterusnya muncul situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Zaman semakin canggih karena teknologi yang selalu diperbaharui, segala sesuatu yang saat ini lebih mudah dilakukan. Selain dampak positif banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya jejaring sosial.

Teknologi digital semakin berkembang sunting

Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia. Lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan dan mendorong pergeseran yang disebut sebagai transformasi digital. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin banyaknya kejahatan yang terdeteksi. Maka dari itu segala sesuatunya harus memiliki perlindungan hak cipta dan mengontrol anak-anak dan remaja khususnya. Begitu banyak game online yang menyebabkan kerusakan mental anak saat ini, pornografi dan pelanggaran hak cipta pun banyak dilanggar.

Penggunaan Kertas Berkurang (paperless) sunting

Akibat beralihnya dokumentasi arsip berkas di sebuah instansi yang awalnya menggunakan kertas, kini urusan surat-menyurat tidak harus menggunakan kertas. Bahkan uang kertas kini pun diganti dengan uang elektronik (e-money). Semua hal yang menggunakan kertas dengan kemajuan teknologi digital, penggunaannya mulai berkurang.[11]

Konversi Teknologi sunting

Awalnya, piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc, alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone seiring berkembangnya teknologi kemudian piringan hitam berfungsi untuk merekam suara ataupun video dan setelah itu berkembang menjadi CD, CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Kemudian muncul MP3, untuk mempermudah dalam mendengar ataupun memutar video/musik.

Format baru untuk menyimpan data berupa video. Format ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi HDTV (High Definition TV) yang menjanjikan kualitas video yang jauh lebih tajam. Sekeping Blu-ray dengan single-layer mampu menyimpan data hingga 27 GB. Hal ini setara dengan 2 jam video dengan kualitas tinggi (high definition) atau sekitar 13 jam dengan kualitas video standar. Sedangkan untuk double layer, mampu menampung hingga 54 GB untuk sekitar 4,5 jam video dengan kualitas tinggi atau 20 jam dengan kualitas video standar. Bahkan ada rencana untuk mengembangkan terus ukurannya hingga dua kali lebih besar.

Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi sunting

Yang mendasari revolusi digital adalah perkembangan komputer elektronik digital, yang komputer pribadi, dan khususnya mikroprosesor dengan kinerjanya terus meningkat (seperti yang dijelaskan oleh [Moore [s hukum]]), yang memungkinkan teknologi komputer untuk tertanam ke berbagai objek besar dari kamera ke pemutar musik pribadi. Sama pentingnya adalah pengembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer, para Internet dan penyiaran digital. 3G ponsel, yang tumbuh pesat penetrasi sosial pada tahun 2000, juga memainkan peran yang sangat besar dalam revolusi digital karena mereka secara bersamaan memberikan hiburan di mana-mana, komunikasi, dan konektivitas online. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Dampak Sosial dan Ekonomi sunting

Efek positif sunting

Aspek positif termasuk keterkaitan yang lebih besar, komunikasi lebih mudah, dan paparan informasi yang pada masa lalu bisa lebih mudah telah ditindas oleh rezim totaliter.

Dampak ekonomi dari revolusi digital telah besar. Tanpa World Wide Web (WWW), misalnya, globalisasi dan outsourcing tidak akan hampir sama layak seperti sekarang. Revolusi digital secara radikal mengubah cara individu dan perusahaan berinteraksi. Perusahaan daerah kecil tiba-tiba diberi akses ke pasar yang jauh lebih besar. Konsep-konsep seperti On-demand jasa dan manufaktur dan cepat menjatuhkan biaya teknologi membuat inovasi-inovasi baru yang mungkin dalam semua aspek industri dan kehidupan sehari-hari.

Setelah kekhawatiran awal seorang IT Produktivitas Paradox semakin banyak bukti bahwa teknologi digital telah secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis.[12]

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis, dan dinamis dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Seperti internet misalnya saat ini menjadi sebuah solusi untuk beberapa kalangan. Di zaman yang semakin terbuka inilah segalanya terasa lebih mudah dan praktis tentu saja dibalik kesempurnaan ini terdapat banyak sisi negatif atau dampak negatif. Maka segala sesuatu yang dilakukan harus memenuhi proses untuk melindungi setiap hak cipta.

Efek negatif sunting

Efek negatif termasuk informasi yang berlebihan predator internet, dan saturasi media. Dalam beberapa kasus, karyawan perusahaan menggunakan meresap perangkat digital portabel dan komputer bekerja terkait untuk penggunaan pribadi - email, instant messaging, . Komputasi personal dan non-kegiatan kerja digital terkait di tempat kerja sehingga membantu menyebabkan bentuk kuat invasi privasi, seperti merekam keystroke dan informasi penyaringan aplikasi (spyware dan isi-kontrol perangkat lunak). Selain itu banyak juga efek negatif karena terlalu bebasnya situs situs porno, sangat tidak baik untuk seseorang ketika terus menerus menyaksikan hal tersebut karena dapat merusak kinerja otak dan saraf. Serta masalah-masalah yang begitu banyak kaitannya dengan teknologi yang semakin luas ini.

Informasi dan privasi sunting

Privasi pada umumnya menjadi perhatian selama revolusi digital. Kemampuan untuk menyimpan dan memanfaatkan jumlah besar seperti informasi beragam dibuka kemungkinan untuk melacak kegiatan individu dan kepentingan. Libertarian sosial dan hak privasi pendukung takut kemungkinan Orwellian masa depan di mana struktur kekuasaan terpusat kontrol rakyat melalui surveilans pemantauan otomatis dan informasi pribadi dalam program seperti CIA Information Awareness Office.[13] Konsumen dan tenaga pendukung menentang kemampuan untuk mengarahkan pasar untuk individu, diskriminasi dalam mempekerjakan dan pinjaman keputusan, invasif memonitor perilaku karyawan dan komunikasi dan umumnya keuntungan dari informasi pribadi tanpa sengaja bersama.

Para Internet, terutama WWW pada 1990-an, membuka jalan baru untuk komunikasi dan berbagi informasi. Kemampuan untuk berbagi informasi dengan mudah dan cepat dalam skala global membawa dengan itu suatu tingkat baru [kebebasan [berbicara]]. Individu dan organisasi tiba-tiba diberi kemampuan untuk mempublikasikan tentang topik apapun, ke khalayak global, dengan biaya diabaikan, terutama dibandingkan dengan setiap teknologi komunikasi sebelumnya. Proyek kerja sama besar bisa diusahakan (misalnya Perangkat lunak open source proyek, SETI @ home). Komunitas individu yang berpikiran sama dibentuk (misalnya MySpace, Tribe.net). Perusahaan daerah kecil tiba-tiba diberi akses ke pasar yang lebih besar. Dalam kasus lain, kelompok-kelompok kepentingan khusus serta lembaga-lembaga sosial dan keagamaan yang ditemukan banyak konten pantas, bahkan berbahaya. Banyak orang tua dan organisasi keagamaan, terutama di Amerika Serikat, menjadi khawatir dengan pornografi yang lebih mudah tersedia untuk anak di bawah umur. Dalam keadaan lain proliferasi informasi mengenai topik-topik seperti pornografi anak, membuat bom, melakukan tindakan terorisme, dan kegiatan kekerasan lainnya mengkhawatirkan kelompok yang berbeda banyak orang. Kekhawatiran tersebut memberikan kontribusi untuk argumen untuk sensor dan regulasi di WWW.

Hak Cipta sunting

Hak Cipta juga menemukan kehidupan baru dalam revolusi digital. Kemampuan luas konsumen untuk memproduksi dan mendistribusikan reproduksi yang tepat dari karya yang dilindungi secara dramatis mengubah lanskap kekayaan intelektual, khususnya di musik, film, dan industri televisi. Revolusi digital, terutama mengenai berbagi privasi, hak cipta, sensor dan informasi, tetap menjadi topik kontroversial. Sebagai revolusi digital berkembang masih belum jelas apa sejauh mana masyarakat terkena dampak dan akan diubah pada masa depan.

Hak cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang diberikan kepada pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Jenis karya yang dilindungi oleh hak cipta adalah: buku, program komputer, pamflet, susunan perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya; ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya yang diwujudkan dengan cara diucapkan: alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan: ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, termasuk karawitan, dan rekaman suara; drama, tari (koreografi), pewayangan, pantomim; karya pertunjukan; karya siaran; seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni terapan yang berupa seni kerajinan tangan: arsitektur, peta, seni batik, fotografi, sinematografi, terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lainnya dari hasil pengalihwujudan.Pencipta karya asli dan ahli warisnya dilindungi oleh hak cipta, dan mereka memiliki hak-hak dasar tertentu. Hak tersebut adalah hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya; memberi izin pihak lain untuk menggunakan haknya dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencipta suatu karya dapat melarang atau tidak mengizinkan orang lain untuk melakukan:

  • Memperdengarkan/memperlihatkan kepada publik, seperti cerita panggung atau karya musik
  • Peniruan dalam berbagai bentuk, seperti publikasi cetak atau rekaman suara
  • Perekaman: misalnya dalam bentuk CD, kaset, atau video
  • Penyiaran: melalui radio, kabel atau satelit
  • Penerjemahan ke dalam bahasa lain atau mengadaptasi, misalnya novel dibuat menjadi film layar lebar

Banyak karya yang dilindungi oleh hak cipta memerlukan distribusi, komunikasi, dan investasi keuangan untuk penyebarluasannya (misalnya, publikasi rekaman suara dan film). Lebih jauh lagi, pencipta sering menjual hak atas karya mereka kepada individu atau perusahaan yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam pemasaran sehingga dapat memberikan pemasukan yang besar. Pembayaran biasanya tergantung pada penggunaan aktual atas karya tersebut, yang kemudian disebut sebagai royalti. Hak-hak ekonomis ini memiliki batas waktu, yaitu secara umum sampai dengan 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia, dengan beberapa pengecualian pada beberapa bentuk karya cipta. Batas waktu tersebut memberikan kesempatan kepada pencipta dan ahli waris untuk mengambil keuntungan finansial dalam jangka waktu yang rasional. Hak cipta juga melindungi hak moral, yaitu hak untuk menuntut kepemilikan suatu karya, dan hak untuk tidak menyetujui perubahan yang dapat membahayakan reputasi penciptanya. [14]

Awareness (Kewaspadaan) sunting

Meskipun telah ada manfaat besar untuk masyarakat dari revolusi digital, terutama dalam hal aksesibilitas informasi ada sejumlah kekhawatiran. Kekuatan diperluas komunikasi dan berbagi informasi, meningkatkan kemampuan untuk teknologi yang sudah ada, dan munculnya teknologi baru membawa dengan itu banyak peluang potensial untuk eksploitasi. Revolusi digital membantu mengantar era baru pengawasan massal, menghasilkan berbagai baru sipil dan hak asasi manusia isu. Keandalan data menjadi masalah karena informasi dengan mudah dapat direplikasi, namun tidak mudah diverifikasi. Revolusi digital memungkinkan untuk menyimpan dan melacak fakta, artikel, statistik, serta minutia tidak layak sampai sekarang.

Dari perspektif sejarawan, sebagian besar sejarah manusia diketahui melalui benda fisik dari masa lalu yang telah ditemukan atau diawetkan, terutama dalam dokumen tertulis. Arsip digital mudah untuk menciptakan tetapi juga mudah untuk menghapus dan memodifikasi. Perubahan dalam penyimpanan format dapat membuat pemulihan data sulit atau hampir mustahil seperti dapat penyimpanan informasi pada media usang untuk mana peralatan reproduksi tidak tersedia, dan bahkan mengidentifikasi apa data tersebut dan apakah itu kepentingan dapat hampir mustahil jika tidak lagi mudah dibaca atau jika ada sejumlah besar file tersebut untuk mengidentifikasi. Informasi dilewatkan sebagai penelitian otentik atau studi harus diteliti dan diverifikasi. Dengan proliferasi besar seperti informasi yang menjadi mungkin untuk menulis sebuah artikel mengutip sumber-sumber yang sepenuhnya palsu, juga didasarkan pada sumber-sumber palsu.[butuh rujukan]

Masalah-masalah ini lebih diperparah oleh penggunaan manajemen hak digital teknologi yang sedang dirancang untuk hanya memungkinkan data untuk dibaca pada mesin tertentu, mungkin membuat masa depan data recovery mustahil. Menariknya, Voyager Golden Record, yang dimaksudkan untuk dibaca oleh yang cerdas luar bumi (mungkin paralel yang cocok untuk seorang manusia dari masa depan yang jauh), dicatat dalam analog, bukan format digital khusus untuk interpretasi mudah dan analisis. Bukan hal mudah untuk menjadikan teknologi digital sebagai

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat pada saat ini mau tidak mau, setuju atau tidak tentu akan membuka cakrawala pemikiran kita bahwa di jagad maya terdapat beraneka macam jenis informasi atau sumber belajar yang tidak terbatas jumlahnya. Tentu kita semua akan setuju jika dikatakan bahwa kita harus memanfaatkan beraneka ragam informasi yang tersebar di jagad maya tersebut sebagai sumber belajar setelah melalui seleksi yang didasarkan pada kebutuhan pembelajaran, pertimbangan moral, agama dan lain, dan lain-lain. Revolusi digital memang membawa kemudahan untuk masa depan, dengan tetap mempertimbangkan hak asasi dan pertimbangan moral.[15]

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-07. Diakses tanggal 2011-06-13. 
  2. ^ "The Digital Revolution Ahead for the Audio Industry," Business Week. New York, March 16, 1981, p. 40D.
  3. ^ Jogiyanto, MBA, PH. D. Pengenalan Komputer, 1991, hal. 1
  4. ^ http://oldcomputers.net/c64.html
  5. ^ http://www.pbs.org/transistor/background1/events/www.html, publik
  6. ^ http://www.census.gov/prod/2005pubs/p23-208.pdf
  7. ^ http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/
  8. ^ http://www.koleksiweb.com/iptek/sejarah-handphone-pertama-di-dunia-seberat-2-kg.html
  9. ^ http://www.emarketer.com/Article.aspx?id=1003975
  10. ^ (Inggris) Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 11. Diarsipkan 2011-03-17 di Wayback Machine.
  11. ^ Setiawan, Wawan. "Era Digital dan Tantangannya" (PDF). Teknologi Digital. ISBN 978-602-50088-0-1. 
  12. ^ Http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=290325
  13. ^ John Markoff (November 22, 2002). "Pentagon Plans a Computer System That Would Peek at Personal Data of Americans". The New York Times.
  14. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-29. Diakses tanggal 2011-06-22. 
  15. ^ Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.