Richard Joost Lino
Richard Joost Lino atau yang biasa dipanggil RJ Lino (lahir 07 Mei 1953) adalah tokoh kelahiran Ambon. Lino yang semasa kecilnya akrab dipanggil "Manneke" ini adalah insinyur (sipil) dari Institut Teknologi Bandung yang menjadi Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) sejak tahun 2009 hingga tahun 2015. RJ Lino dikenal salah satunya dengan konsep Pendulum Nusantara yang merupakan cikal bakal Tol Laut.[1] Pada Tahun 2012 RJ Lino meraih penghargaan sebagai salah satu CEO Terbaik BUMN versi majalah Tempo.[2]
Richard Joost Lino | |
---|---|
Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II | |
Masa jabatan 2009–2015 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 7 Mei 1953 Ambon |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Institut Teknologi Bandung |
Sunting kotak info • L • B |
PT Pelindo II (Persero)
suntingLino mengawali kariernya di PT Pelindo II (Persero) sebagai staf di Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Departemen Perhubungan, pada tahun 1978. Di sini Lino, pada 1978-1979, dipercaya menjadi manajer proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok atas dana Bank Dunia. Sejak itu hingga 1990 Lino membina karier di PT Pelindo II.
Prestasi Lino selama berkarier di PT Pelindo II (Persero) dinilai cukup baik. Lino dipilih memimpin PT Pelindo II sejak 2009. Dalam posisi sebagai Direktur Utama, Lino menorehkan kontribusi luar biasa. Dia berhasil menambah keuntungan bersih PT Pelindo sebesar Rp1,26 triliun atau meningkat 32,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, proyek-proyek besar bernilai triliun rupiah yang dikerjakan oleh PT Pelindo II (Persero) sangat tergantung pada project human resources. Untuk mewujudkan harapannya itu, pada rentang tahun 2009-2012, ia mengirimkan 100 pegawai Pelindo II untuk mengambil program master degree di luar negeri seperti Belanda, Belgia, Inggris, Swedia, dan Cina.
Kebijakan lainnya, yang dianggap berhasil membawa PT Pelindo II (Persero) meraih keuntungan adalah kebijakan pengembangan sistem teknologi komunikasi dan informasi yang terpusat dan terintegrasi, yang dalam penilaian orang telah menyebabkan “the company’s better performance”.
Pencapaian panjang Lino tersebut didukung juga oleh latar belakang pendidikannya yang sarat akan ilmu pengetahuan yang beragam. Lino menyelesaikan pendidikan diplomanya di bidang hydraulic, di Delft University Of Technology di Belanda. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke India, Jepang, Amerika Serikat, hingga mendapatkan gelar Master of Business Administration, Institute for Education and Development of Management (IPPM) di Jakarta.
Referensi
sunting- ^ Djumena, Erlangga (ed.). "Lino: Tol Laut Jokowi Mirip Pendulum Nusantara Pelindo". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-21.
- ^ "CEO BUMN Terbaik Pilihan Edisi Khusus Majalah Tempo". Tempo.co. 2012-12-24. Diakses tanggal 2021-01-21.