River Phoenix
River Jude Phoenix (23 Agustus 1970 – 31 Oktober 1993) adalah seorang aktor film dan musisi Amerika. Sebagai ikon remaja, beberapa aktor populer yang menyebut Phoenix sebagai inspirasi bagi mereka antara lain Leonardo DiCaprio, Jared Leto, dan James Franco.
River Phoenix | |
---|---|
Lahir | River Jude Bottom 23 Agustus 1970 Madras, Oregon, Amerika Serikat |
Meninggal | 31 Oktober 1993 Los Angeles, California, Amerika Serikat | (umur 23)
Sebab meninggal | Overdosis |
Makam | Dikremasi; abu disebar di peternakan keluarga di Micanopy, Florida[1] |
Pekerjaan | Aktor, musisi, aktivis |
Tahun aktif | 1982–1993 |
Orang tua |
|
Kerabat | |
Penghargaan
| |
|
Phoenix tumbuh di keluarga yang mengembara; dia adalah saudara tertua dari Rain Phoenix, Joaquin Phoenix, Liberty Phoenix, dan Summer Phoenix. Dia tidak pernah memiliki pendidikan formal, tetapi memiliki bakat naluriah untuk bermain gitar. Dia memulai karir aktingnya pada umur 10 tahun di iklan televisi.[2] Dia kemudian berperan dalam film fiksi ilmiah Explorers (1985) dan mendapat peran penting pertamanya pada film Stand by Me (1986) yang diadaptasi dari novela The Body karya Stephen King. Phoenix kemudian berperan dalam film Running on Empty (1988). Peran ini membuat dirinya mendapat nominasi untuk Academy Award for Best Supporting Actor ketika berusia 18 tahun, menjadikannya aktor ke-6 termuda yang mendapat nominasi kategori tersebut. Penampilan Phoenix dalam film My Own Private Idaho mendapat pujian yang luar biasa dan mengantar dirinya memenangkan Volpi Cup for Best Actor dalam Festival Film Venice 1991, Independent Spirit Award for Best Male Lead, dan National Society of Film Critics Award for Best Actor.
Phoenix meninggal dunia pada usia 23 tahun akibat overdosis di the Viper Room, West Hollywood pada 31 Oktober 1993.[3][4]
Kehidupan awal
suntingPhoenix lahir pada 23 Agustus 1970 di Madras, Oregon, sebagai anak pertama dari Arlyn Dunets dan John Lee Bottom.[5] Namanya diambil dari the river of live (sungai kehidupan) dari novel Siddharta karya Hermann Hesse, sementara nama tengahnya diambil dari lagu "Hey Jude" oleh The Beatles.[2] Ibunya lahir di New York dari orang tua Yahudi yang keluarganya beremigrasi dari Russia dan Hungaria.[6][7][8][9][10] Ayahnya berasal dari Fontana, California, dan merupakan keturunan Inggris, Jerman, dan Perancis.[8] Arlyn dan John bertemu pada 1968, saat Arlyn bepergian melintasi Amerika Serikat. Ketika menumpang di California, dia bertemu John Lee Bottom dan menikah kurang dari satu tahun setelah bertemu, pada 13 September 1969.
Keluarga Phoenix pindah lintas-negara ketika dia masih kecil. Phoenix menyebutkan bahwa mereka hidup dalam "situasi putus asa". Phoenix sering bermain gitar, sementara dia dan adiknya bernyanyi di pinggir jalan untuk mencari uang dan makanan.[11] Phoenix tidak pernah mendapat pendidikan formal. Penulis skenario, Naomi Foner, mengatakan, "Dia sama sekali, sama sekali tanpa pendidikan. Maksudku, dia bisa membaca dan menulis, dan dia memiliki selera untuk itu, tetapi dia tidak memiliki pengetahuan yang dalam pada sejarah atau sastra apa pun".[11] Sutradara George Sluizer mengatakan Phoenix memiliki diseleksia.[12]
Children of God
suntingPada 1973, keluarganya bergabung dengan kultus Children of God.[13] Keluarganya kemudian tinggal di Caracas, Venezuela, dimana kultus ini menempatkan mereka untuk bekerja sebagai misionaris dan pengumpul buah. Berdasarkan artikel Vanity Fair, Phoenix diperkosa saat berusia 4 tahun.[14] Dalam wawancara dengan majalah Details pada November 1991, Phoenix mengatakan keperawanannya hilang saat berusia 4 tahun di Children of God, tetapi dia "memblokir ingatannya".[15] Meskipun jarang membahas tentang kultus ini, dalam artikel Esquire yang dirilis pada 1994, Phoenix mengatakan "mereka menjijikkan, mereka merusak kehidupan orang".[16] Pada 2019, adiknya Joaquin mengklaim bahwa pernyataan tersebut hanya candaan, "Itu adalah lelucon. Itu hanya untuk mempermainkan pers. Itu benar-benar lelucon, karena dia sangat lelah ditanyai pertanyaan konyol oleh pers."[17]
Karir akting
sunting1980–1985: Perjalanan awal
suntingSetelah kembali ke Amerika Serikat, ibunya bekerja sebagai sekretaris untuk seorang penyiar NBC. Agen bakat Iris Burton melihat River, Joaquin, Summer, dan Rain menyanyi untuk mencari uang di Westwook, Los Angeles, dan terpesona dengan keluarga mereka. Dia kemudian menjadi manajer empat saudara kandung itu sekaligus.[18]
Phoenix mulai melakukan iklan untuk Mitsubishi, Ocean Spray, dan Saks Fifth Avenue, sebelum direkrut oleh Penny Marshall, direktur casting Paramount Pictures. Phoenix mulai sepenuhnya mengejar karir sebagai aktor pada 1980; dia muncul bersama saudarinya, Rain, dalam acara televisi Fantasy.[19] Pada 1982, Phoenix muncul dalam seri televisi CBS, Seven Brides for Seven Brothers. Dalam audisi untuk acara ini, Phoenix hadir dengan gitarnya dan memukau produsernya.[20]
Pada 1983, hampir satu tahun setelah Seven Brides for Seven Brothers berakhir, Phoenix mendapat peran baru dalam film televisi Celebrity. Meskipun hanya muncul selama sekitar 10 menit, karakternya penting.[21] Pada bulan September, Phoenix berperan dalam seri televisi It's Your Move dan hanya memilki satu kalimat dialog. Dia juga berperan sebagai putra Robert F. Kennedy dalam film televisi Robert Kennedy and His Times.
Phoenix kemudian berperan dalam seri antologi ABC After School Special: Backwards dalam episode "The Riddle of Dyslexia". Perannya dalam seri ini mendapat pujian kritis dan Phoenix kemudian dipilih untuk peran penting di film televisi Surviving: A Family in Crisis bersama Molly Ringwald dan Heather O'Rourke. Dalam proses produksi film ini, Iris Burton mengabarkan kemungkinan Phoenix akan berperan dalam film Explorers.[22]
Pada Oktober 1984, Phoenix dipastikan akan berperan dalam film Explorers bersama Ethan Hawke dan produksi dimulai tidak lama kemudian. Film fiksi-ilmiah yang memiliki dana-besar ini adalah film penting pertama Phoenix. Pada Oktober 1986, Phienix berperan dalam film televisi CBS yang mendapat pujian, Circle of Violence: A Family Drama. Ini adalah peran terakhir Phoenix di televisi sebelum berpindah ke film bioskop.
1986–1993: Pujian kritis dalam Stand by Me, Running on Empty, My Own Private Idaho
suntingPada usia 16 tahun, Phoenix memiliki peran penting dalam film coming-of-age populer Stand by Me (1986). Pengambilan gambar film ini dimulai pada 17 Juni dan berakhir pada akhir Agustus 1985, membuatnya berusia 14 tahun saat produksi film ini.
Kemudian pada tahun yang sama, Phoenix berperan dalam film The Mosquito Coast (1986). Selama lima-bulan produksi di Belize, Phoenix menjalin hubungan dengan rekan pemain Martha Plimpton dan hubungan ini berlangsung selama beberapa tahun.[11] Film ini mendapat penerimaan yang buruk dan mengejutkan Phienix yang merasa lebih percaya diri dalam film ini daripada di Stand by Me.[23]
Phoenix kemudian berperan sebagai peran utama dalam film remaja komedi-drama A Night in the Life of Jimmy Reardon (1988), tetapi kecewa pada penampilannya yang dia anggap tidak cocok untuk peran tersebut.[23] Pada 1988, Phoenix berperan dalam Little Nikita bersama Sidney Poitier. Pada saat itu, keluarga Phoenix masih terus berpindah tempat tinggal secara reguler; mereka sudah pindah lebih dari 40 kali ketika Phoenix berusia 18 tahun. Phoenix kemudian membeli peternakan keluarganya di Micanopy, Florida, pada 1987.[24]
Film ke-enamnya adalah Running on Empty (1988) dan Phoenix yang berusia 18 tahun mendapat nominasi Academy Awards, Golden Globe Awards, dan National Board of Review Award for Best Supporting Actor.[25][26] Pada tahun tersebut, dia berperan sebagai Indiana Jones muda dalam film hit Indiana Jones and the Last Crusade yang disutradarai Steven Spielberg. Pada 1990, Phoenix melakukan pemotretan untuk Vogue dan menjadi juru bicara untuk kampanye perusahaan pakaian Gap. Pada 1991, Phoenix berperan dalam film yang dipuji secara kritis, Dogfight. Pada film romantis beranjak dewasa ini, Phoenix berperan sebagai armada laut A.S. yang dikirim ke Vietnam pada November 1963. Rekan pemeran Lily Taylor mengatakan bahwa Phoenix menderita dan tidak nyaman karena dia tidak bisa menjauhkan dirinya dari karakternya. Taylor juga mengatakan bahwa saat itu Phoenix belum menggunakan narkoba, tetapi sudah minum alkohol.[27]
Phoenix bertemu aktor Keanu Reeves ketika Reeves sedang syuting film Parenthood bersama adik Phoenix, Joaquin, dan pacar Phoenix, Martha. Reeves dan Phoenix berperan bersama dalam film I Love You to Death pada 1990. Mereka kembali berperan bersama dalam film Gus Van Sant, My Own Private Idaho. Phoenix dan Reeves berperan sebagai gigolo yang tinggal di jalanan yang pergi ke Perancis untuk mencari ibu karakter Phoenix, Mikey Waters. Penampilan Phoenix dalam film ini mendapat pujian kritis. Dia kemudian memenangkan Volpi Cup for Best Actor dalam Festival Film Venesia serta National Society of Film Critics Award for Best Actor; dia juga memenangkan penghargaan National Society of Film Critics Award for Best Actor dan menjadi aktor kedua-termuda yang memenangkannya.[28] Kesuksesan film ini memperkuat citra Phoenix sebagai aktor dengan "edgy, leading man potential". Dalam periode ini, Phoenix mulai menggunakan ganja, kokain, dan heroin bersama teman-temannya.[5][29]
Phoenix bekerja sama dengan Robert Redford dan Sidney Poitier untuk film konspirasi-cerita seru Sneakers (1992). Dia kemudian berperan dalam Silent Tongue (1994) dan bersama Brad Pitt dalam A River Runs Through It. Dia memiliki peran kameo dalam film Gus Van Sant Even Cowgirls get the Blues (1993).
Karya terakhir Phoenix yang selesai diproduksi sebelum kematiannya adalah pada film The Thing Called Love (1993). Dia juga menjalin hubungan dengan pemeran Samantha Mathis saat produksi.
Film yang tidak dirilis dan belum diproduksi akibat kematian Phoenix
sunting- Phoenix sudah dijadwalkan untuk mulai syuting film Interview with the Vampire (1994) karya Neil Jordan dua minggu setelah kematiannya.[30][31] Perannya digantikan oleh Christian Slater yang kemudian mendonasikan seluruh gajinya, $250.000, kepada dua organisasi amal favorit Phoenix: Earth Save and Earth Trust.[32][33][34] Kredit film ini menampilan dedikasi untuk Phoenix.
- Phoenix sudah tanda tangan untuk peran utama dalam Broken Dreams dan berperan bersama Winona Ryder.[35]
Musik
suntingMeskipun karir akting Phoenix menjadi penghasilan utama bagi keluarganya, orang-orang disekitarnya mengungkapkan bahwa hasrat Phoenix yang sebenarnya adalah musik. Phoenix mengajari dirinya sendiri cara bermain gitar saat berusia 5 tahun. Dia menyatakan pada wawancara dengan E! pada 1988 bahwa keluarganya pindah ke Los Angeles agar dia dan saudarinya bisa menjadi penyanyi, tetapi mulai berakting karena alasan finansial.[23] Ketika bermain di A Night in the Life of Jimmy Reardon pada 1986, Phoenix menulis dan merekam lagu "Heart to Get" untuk end credit film tersebut.
Phoenix kemudian bertemu produser rekaman, Chris Blackwell. Pertemuan ini kemudian menjamin kontrak dua-tahun dirinya dengan label Island Records. Karena tidak suka menjadi artis solo, Phoenix membentuk band Aleka's Attic pada 1987 yang salah satu personilnya adalah adiknya, Rain.[36]
Phoenix berkomitmen untuk meraih kredibilitas dengan usahanya sendiri dan mempertahankan agar bandnya tidak menggunakan namanya ketika ingin tampil di pertunjukan yang tidak bermanfaat bagi organisasi amal. Rilisan pertama Phoenix adalah "Accross the Way" yang ditulis bersama rekan band Josh McKay. Lagu ini dirilis pada 1989 di dalam album amal PETA berjudul "Tame Yourself".[37] Pada 1991, Phoenix menulis dan merekam puisi "Curi Curi" untul album Milton Nascimento, TXAI.[38] Lagu Aleka's Attic "Too Many Colors" digunakan untuk film My Own Private Idaho yang dibintangi Phoenix.
Aleka's Attick bubar pada 1992, tetapi Phoenix tetap menulis lagu dan tampil. Ketika bekerja untuk film The Thing Called Love pada 1993, Phoenix menulis dan merekam lagu "Lone Star State of Mine", yang dia nyanyikan di film.
Aktivisme
suntingPhoenix adalah aktivis hak asasi hewan dan lingkungan yang berdedikasi. Phoenix menjadi vegan sejak usia 7 tahun.[39] Dia juga menjadi juru bicara untuk PETA dan memenangkan penhargaan Humanitarian Award pada 1992 untuk upaya penggalangan dananya.[40] Mantan pacarnya Martha Plimpton mengingat ketika mereka berusia 15 tahun, Phoenix dan dirinya pergi untuk makan malam di Manhattan dan Martha memesan kepiting. Phoenix kemudian meninggalkan restoran dan berjalan di sekitar Park Avenue sambil menangis dan mengatakan "'I love you so much, why? ...". Martha menambahkan "Dia sangat kesakitan ketika saya memakan hewan, sehingga dia tidak memberi kesan pada saya apa yang benar".[24]
Kehidupan pribadi
suntingPada Februari 1986, ketika syuting film The Mosquito Coast, Phoenix mulai berpacaran dengan Martha Plimptom[41]. Mereka kemudian bermain film bersama dalam Running on Empty (1988). Hubungan mereka berakhir pada Juni 1989 karena penggunaan narkoba Phoenix dan keengganannya untuk berhenti dan berubah.[42] Namun, mereka tetap berteman dekat hingga kematian Phoenix.
Sutradara Gus Van Sant, dalam novelnya Pink, menyatakan bahwa Phoenix tidak menggunakan narkoba secara reguler, tetapi hanya sesekali; Phoenix dikatakan memiliki masalah yang lebih serius dengan alkohol. Phoenix selalu mencoba untuk menyembunyikan kecanduan alkoholnya karena takut karirnya akan hancur, seperti hubungan dia dengan Plimpton.[43]
Dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya, Phoenix berkencan dengan Samantha Mathis yang berperan bersamanya dalam film 1993 The Thing Called Love. Mathis ada bersama Phoenix di malam dia meninggal.[44]
Kematian
suntingPada malam 30 Oktober 1993, River Phoenix, pacarnya Samantha Mathis, dan adiknya Joaquin Phoenix tiba di the Viper Room, klub malam yang sebagian dimiliki oleh aktor Johnny Depp. Phoenix akan tampil bersama band P yang beranggotakan teman-temannya: Johnny Depp, Flea, John Frusciante, Gibby Haynes, dan Al Jourgensen.[29]
Berdasarkan keterangan Bob Forrest, River menepuk pundaknya ketika tampil untuk mengatakan dirinya merasa tidak enak dan berpikir bahwa dia sedang overdosis. Forrest mengatakan padanya bahwa dia tidak yakin River sedang overdosis karena dia masih dapat berdiri dan berbicara. Meskipun demikian, Forrest menawarkan untuk mengantar River pulang, tetapi River menolaknya dan mengatakan dia sudah merasa lebih baik. Beberapa saat kemudian, Forrest mendengar keributan. Dia pergi keluar dan menemukan Mathis sedang berteriak, sementara River sudah terbaring di trotoar dan mengalami kejang-kejang. Joaquin menelepon 911, sementara Rain melakukan CPR.[45]
Berdasarkan keterangan Gibby Haynes, band P sedang membawakan lagu "Michael Stipe" ketika River kejang-kejang di trotoar. Ketika mendengar hal ini, Flea langsung meninggalkan panggung dan pergi keluar. Saat itu, paramedis sudah tiba, sementara tubuh River mulai mengalami sianosis akibat serangan jantung dan asitol. Mereka memberikan obat dalam upaya untuk menghidupkan kembali jantungnya.[46]
Ketika ambulan tiba, River masih hidup dan Flea menemaninya ke Rumah Sakit Cedars-Sinai. Upaya untuk menghidupkan River di rumah sakit gagal. Dia dinyatakan meninggal pada pukul 1.15 PST di pagi hari, 31 Oktober 1993.[45]
Setelahnya
suntingBertahun-tahun kemudian, Samantha Mathis mengatakan bahwa Phoenix sudah sober selama hubungan mereka berjalan. Mathis mengatakan pada detik-detik kematian Phoenix, dia "tahu ada sesuatu yang salah." Mathis menambahkan bahwa dia tidak melihat siapapun menggunakan narkoba malam itu, tetapi Phoenix sedang mabuk dan membuatnya tidak nyaman.[47] Dia menambahkan, "heroin yang membunuhnya tidak ada sampai dia tiba di the Viper Room". Mathis pergi ke toilet dan ketika kembali, dia melihat Phoenix sedang berkelahi dengan pria lain. Penjaga kemudian mengeluarkan mereka dari klub dan Mathis berteriak pada pria itu, "Apa yang kamu lakukan? Kamu sedang memakai apa?". Orang lain kemudian menjawab "Jangan ganggu dia, kamu mengganggu mabuknya." Pada saat itu, Phoenix sudah jatuh dan mulai kejang-kejang.[48]
Setelah kematian Phoenix, the Viper Room menjadi kuil dimana penggemar yang berduka meninggalkan bunga, foto, dan lilin di pinggir jalan, serta menulis pesan grafiti di tembok klub untuk Phoenix.[49] Klub ini kemudian ditutup selama seminggu. Klub ini kemudian ditutup pada 31 Oktober setiap tahun hingga Depp menjual sahamnya pada 2004.[50]
Laporan autopsi pada 15 November 1993 menyatakan "ada konsentrasi tinggi morfin dan kokain dalam darah, serta zat lain dalam konsentrasi yang lebih kecil dalam tubuh" Phoenix. Penyebab kematiannya adalah "keracunan berbagai obat yang akut".[51]
Pada 24 November 1993, ibu Phoenix, Arlyn, mempublikasikan surat terbuka di Los Angeles Times mengenai kehidupan dan kematian putranya.
His friends, co-workers and the rest of our family know that River was not a regular drug user. He lived at home in Florida with us and was almost never a part of the "club scene" in Los Angeles. He had just arrived in L.A. from the pristine beauty and quietness of Utah where he was filming for six weeks. We feel that the excitement and energy of the Halloween nightclub and party scene were way beyond his usual experience and control. How many other beautiful young souls, who remain anonymous to us, have died by using drugs recreationally? It is my prayer that River's leaving in this way will focus the attention of the world on how painfully the spirits of his generation are being worn down.
River made such a big impression during his life on Earth. He found his voice and found his place. And even River, who had the whole world at his fingertips to listen, felt deep frustration that no one heard. What is it going to take? Chernobyl wasn't enough. Exxon Valdez wasn't enough. A bloody war over oil wasn't enough. If River's passing opens our global heart, then I say, thanks dear, beloved son, for yet another gift to all of us.[52]
Ayah Phoenix marah kepada John Frusciante atas kematian putranya. Namun, keluarga Phoenix tidak pernah menuntut siapapun atas kematian putra mereka.[53][54]
Phoenix dikremasi dan abunya disebar di peternakan keluarga di Micanopy, Florida.
Warisan
suntingBeberapa aktor yang mengatakan Phoenix adalah pengaruh terbesar mereka, juga membuka jalan bagi mereka, adalah Leonardo DiCaprio, Jared Leto, James Franco, dan masih banyak lagi.[55][56][57][58]
Saat penerimaan penghargaan di Academy Awards ke-92, Joaquin Phoenix menghormati kakaknya dengan menyatakan "Ketika aku berusia 17 tahun, kakakku menulis lirik ini, 'run to the rescue with love and peace will follow'".[59] Joaquin dan pasangannya, Rooney Mara, menamai putra mereka "River".[60]
Dalam kultur populer dan media
suntingStatus Phoenix sebagai idola remaja dan aktor muda yang menjanjikan, dan kematiannya yang mendadak, menjadikannya subjek yang sering dibicarakan di kultur media populer. Dia pertama kali disebutkan dalam musik oleh penyanyi Brazil, Milton Nascimento, yang menulis lagu "River Phoenix: Letter to a Young Actor" tentang dirinya setelah melihat Phoenix dalam film The Mosquito Coast (1986). Lagu ini muncul dalam film tahun 1989, Miltons.[61]
Gus Van Sant, yang bekerja dengan Phoenix di My Own Private Idaho, mendedikasikan film Even Cowgirls Get the Blues (1994) dan novel Pink (1997) untuk Phoenix. Pembuat film Cam Archer juga membuat film dokumenter berjudul Drowning River Phoenix sebagai bagian dari seri American Fame-nya.[62]
Phoenix menjadi subjek dalam lagu kontroversial oleh grup Australia, TISM, berjudul "(He'll Never Be An) Ol' Man River" yang menampilkan replika batu nisan Phoenix sebagai sampulnya pada 1995. Chorus lagunya memiliki lirik "I'm on the drug that killed River Phoenix."[63]
Protagonis dalam Final Fantasy VIII, Squall Leonhard, didasarkan dari penampilan Phoenix dan diberikan tanggar lahir yang sama.[64] Kematian Phoenix juga disebutka beberapa kali dalam buku Spook Country karya William Gibson.[65]
Rapper Tyler, The Creator menyebut Phoenix dalam lagunya "Flower Boy". dan "I Ain't Got Time".[66][67]
Penulis novel Inggris, Guy Mankowski, menamai karakter setelah nama Phoenix dalam novelnya Dead Rock Stars.[68]
Lagu Belinda Carlisle pada 1996 berjudul "California" menyebut kematian Phoenix: "I remember I was in the tanning salon / When I heard that River Phoenix was gone / They say that only the good die young / But that ain't true where I come from / California, California."
Kehormatan
suntingPhoenix sudah berkali-kali diberi peringkat berkat bakat dan karirnya. Dia masuk dalam daftar "Promising New Actors of 1986" oleh John Willis pada 2004. Phoenix mendapat peringkat 64 sebagai "Greatest Movie Stars of All Time" melalui voting oleh Channel 4 di Britania Raya. Dia mendapat peringkat 86 di majalah Empire pada 1997 sebagai "The Top 100 Movie Stars of All Time".
Kehidupan dan kematiannya menjadi topik dalam E! True Hollywood Story, A&E Biography, dan satu episode Final 24 yang merekonstruksi secara dramatis detik-detik kematian Phoenix. Dia juga disebut sebagai "James Dean abad ini" pada episode 10 seri televisi Being Erica. Kematiannya diberi peringkat 16 dalam "101 Most Shocking Moments in Entertainment" di E! Television. Pada 2010, Phonenix masuk dalam "50 Most Stylish Men of the Past Half Century" oleh majalah GQ.
Filmografi
suntingFilm
suntingTelevisi
suntingTahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1982–1983 | Seven Brides for Seven Brothers | Guthrie McFadden | 21 episodes
Young Artist Award for Best Young Actor in a Drama Series 1984 Nominasi – Young Artist Award for Best Young Actor in a New Television Series 1982 |
1984 | Celebrity | Jeffie Crawford (Age 11) | Miniseri |
ABC Afterschool Special | Brian Ellsworth | Episode: "Backwards: The Riddle of Dyslexia"
Nominasi – Young Artist Award for Best Young Actor in a Family Film Made for Television shared with Joaquin Phoenix | |
It's Your Move | Brian | Episode: "Pilot" | |
Hotel | Kevin | Episode: "Transitions" | |
1985 | Robert Kennedy & His Times | Robert Kennedy, Jr. (Part 3) | Miniseri |
Family Ties | Eugene Forbes | Episode: "My Tutor" | |
Surviving: A Family in Crisis | Philip Brogan | Film televisi
Young Artist Award for Best Young Actor Starring in a Television Special or Mini-Series | |
1986 | Circle of Violence: A Family Drama | Chris Benfield | Film televisi |
Video musik
suntingTahun | Judul | Penyanyi | Peran |
---|---|---|---|
1986 | "Stand by Me" | Ben E. King | Dirinya |
1992 | "Breaking the Girl" | Red Hot Chili Peppers | Dirinya |
Referensi
sunting- ^ "A decade without River Phoenix". BBC. October 31, 2003.
- ^ a b Weinraub, Bernard (November 2, 1993). "Death of River Phoenix Jolts the Movie Industry". The New York Times. Diakses tanggal July 4, 2014.
- ^ Edwards, Gavin (October 17, 2013). "River Phoenix's Tragic Overdose: Dan Aykroyd Warned Him About Heroin Dependency". Vanity Fair. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Remembering 1993 Gary Kirkland Gainesville Sun - December 26, 1993
- ^ a b Levitt, Shelley; Benet, Lorenzo; Stambler, Lyndon; Dodd, Johnny; Stone, Joanna; Sider, Don (November 15, 1993). "River's End". People. 40 (20): 127–133. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Turner, Adrian (November 1, 1993). "Obituary: River Phoenix". The Independent. Diakses tanggal May 26, 2018.
- ^ Pfefferman, Naomi (April 11, 2002). "The Days of Summer". Jewish Journal. Diakses tanggal May 26, 2018.
- ^ a b Pfefferman, Naomi (April 11, 2002). "The Days of Summer". Jewish Journal. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ "Ten American showbiz celebrities of Russian descent". Pravda.Ru. November 18, 2005. Diakses tanggal August 24, 2010.
- ^ Corner, Lena (July 9, 2011). "Rain Phoenix's unusual childhood". The Guardian. Diakses tanggal May 26, 2018.
- ^ a b c "Wasted: How on earth did River Phoenix, purest of all child stars, sensitive, clean-living and eco-friendly, end up dead from a drug overdose at the age of 23?". The Independent. December 5, 1993. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 19, 2013. Diakses tanggal July 22, 2013.
- ^ "River Phoenix: the last film". The Guardian. September 28, 2012. Diakses tanggal June 18, 2017.
- ^ Corner, Lena (July 8, 2011). "Rain Phoenix's unusual childhood". The Guardian. Diakses tanggal February 11, 2020.
- ^ "Remembering River Phoenix, 23 Years After His Death". Vanity Fair. October 31, 2016. Diakses tanggal August 28, 2018.
- ^ "Gone Before 30: Stars Who Died Young" January 29, 2008. ABC News.
- ^ Friend, Tad. "River, with love and anger". Esquire. No. March 1, 1994.
- ^ Hagen, Joe (November 2019). ""I Fucking Love My Life": Joaquin Phoenix on Joker, Why River Is His Rosebud, His Rooney Research, and His "Prenatal" Gift for Dark Characters". Vanity Fair. Diakses tanggal July 17, 2021.
- ^ "Obituary: Iris Burton, Hollywood agent". The Age. Melbourne. April 17, 2008. Diakses tanggal July 4, 2014.
- ^ "Rio's Attic - Timeline of a Phoenix". river-phoenix.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-07. Diakses tanggal 2022-07-31.
- ^ "Rio's Attic - Phoenix TV". www.river-phoenix.org.
- ^ "Rio's Attic - Phoenix TV". www.river-phoenix.org.
- ^ "Rio's Attic - Phoenix TV". www.river-phoenix.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-24. Diakses tanggal 2022-07-31.
- ^ a b c Blair, Iain (March 27, 1988). "The Rise of River Phoenix". Chicago Tribune. Diakses tanggal July 22, 2013.
- ^ a b Friend, Tad (April 1994). "River, with love and anger". Esquire. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 16, 2009. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Renfro, Kim. "The 31 youngest Oscar nominees of all time". Insider. Diakses tanggal April 17, 2021.
- ^ Evry, Max. "The 25 Youngest Oscar Nominees of All Time". MTV News. Diakses tanggal April 17, 2021.
- ^ Ryan, Kyle (March 10, 2010). "Lili Taylor". The A.V. Club. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Sharf, Zack (March 4, 2018). "Timothée Chalamet Wins Indie Spirit Award for Best Actor, Becomes Third Youngest Winner in History". IndieWire. Diakses tanggal June 3, 2021.
- ^ a b Schindehette, Susan; Stambler, Lyndon; Dodd, Johnny; Benet, Lorenzo; Stone, Joanna (January 17, 1994). "High Life". People. 41 (2). Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Scott, Mike (September 24, 2011). "Brad Pitt says 'Interview with the Vampire' was a 'miserable' experience". The Times-Picayune. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Hayes, Britt (January 12, 2014). "See the Cast of 'Interview with the Vampire' Then and Now". Screen Crush. Diakses tanggal August 1, 2018.
- ^ Christian Slater. Gadsden Times. November 18, 1993
- ^ "Christian Slater – Slater's Mother Makes Emotional Appeal To Press". Contact Music. Diakses tanggal November 18, 2011.
- ^ Grove, Lloyd (December 1999). "Plea For Christian Charity". New York Daily News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-12. Diakses tanggal February 7, 2015.
- ^ "Caleb Landry Jones Leading John Boorman's Resurrected 'Broken Dream'; John Hurt Takes Supporting Role". June 22, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal July 3, 2012.
- ^ "Entertainment: A decade without River Phoenix". BBC News. October 31, 2003. Diakses tanggal August 24, 2010.
- ^ Hall, Tony, ed. (1996). They Died Too Young: The Brief Lives and Tragic Deaths of the Mega-Star Legends of Our Times. Smithmark Pub. hlm. 76. ISBN 0-765-19600-X.
- ^ Bogdanov, Vladimir; Woodstra, Chris; Erlewine, Stephen Thomas, ed. (2001). All Music Guide: The Definitive Guide to Popular Music. Hal Leonard Corporation. hlm. 920. ISBN 0-879-30627-0.
- ^ "Famous Vegans: River Phoenix". Vegan Peace. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 18, 2012. Diakses tanggal September 1, 2014.
- ^ "Biography of River Jude Phoenix". Buzzle. Diakses tanggal August 24, 2010.
- ^ Aurthur, Kate (30 March 2014). "Martha Plimpton Moves On (Again)". BuzzFeed. Diakses tanggal 10 June 2022.
- ^ C. Lawrence (2004). In search of River Phoenix. Wordsworth. hlm. 333. ISBN 9780967249193.
- ^ Gus Van Sant, Pink, Faber & Faber, 1998, ISBN 0-385-49353-3
- ^ Freeman, Hadley (October 25, 2018). "The untold story of lost star River Phoenix – 25 years after his death". The Guardian. Diakses tanggal July 14, 2021.
- ^ a b Grisolia, Cynthia; Davidson, Casey (November 12, 1993). "The passing of River Phoenix: at the scene". Entertainment Weekly. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ "They Came from Hollywood". SPIN.com. July 30, 2007. Diakses tanggal December 16, 2011.
- ^ Alexander, Bryan (October 26, 2018). "River Phoenix's death: Samantha Mathis breaks silence about the tragic night 25 years ago". USA Today. Diakses tanggal October 27, 2018.
- ^ Freeman, Hadley (October 25, 2018). "The untold story of lost star River Phoenix – 25 years after his death". The Guardian. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ Braxton, Greg (November 9, 1993). "The Club Scene, Running on Full After Phoenix's Death, It's Business (Almost) as Usual at L.A. Hot Spots". Los Angeles. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ "Johnny Depp – Depp Sells His Share of Viper Room". Contactmusic. Diakses tanggal August 24, 2010.
- ^ Mydans, Seth (November 13, 1993). "Death of River Phoenix Is Linked To Use of Cocaine and Morphine". The New York Times. Diakses tanggal March 1, 2014.
- ^ "A Mother's Note on Her Son's Life and Death". The Los Angeles Times. November 4, 1993. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Remembering 1993 Gary Kirkland Gainesville Sun – December 26, 1993
- ^ Connell, Rich; Hall, Carla (November 13, 1993). "Drug Overdose Killed Phoenix, Coroner Says". Los Angeles Times. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Reslen, Eileen (May 22, 2019). "Leonardo DiCaprio: I saw River Phoenix the night he died".
- ^ Edwards, Gavin (October 31, 2013). "What We Lost When We Lost River Phoenix". Wall Street Journal.
- ^ "James Franco Opens Up About His Bad Boy Days as a Graffiti-Spraying Cologne Thief". People. October 30, 2015. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ McDonald, Patrick Range (October 30, 2013). "How River Phoenix Inspired a Generation". LA Weekly. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ "Joaquin Phoenix's Oscars speech in full: 'We feel entitled to artificially inseminate a cow and steal her baby'". Guardian Film. The Guardian. February 10, 2020. Diakses tanggal December 5, 2020.
- ^ "Joaquin Phoenix and Rooney Mara name their baby son River". Guardian Film. The Guardian. September 28, 2020. Diakses tanggal December 5, 2020.
- ^ John Lannett (June 8, 1990). "Rain Forests Come First With Singer". Sun Sentinel. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ "Film Guide Archive | American Fame Pt. 1: Drowning River Phoenix". TribecaFilm.com. March 29, 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 10, 2011. Diakses tanggal December 16, 2011.
- ^ Dwyer, Michael (July 2, 2004). "The phantom menace". The Age. Melbourne. Diakses tanggal April 19, 2022.
- ^ Staff (September 21, 2000). "The Bouncer Team Talks About Its Mysterious Game". IGN. Diakses tanggal June 24, 2009.
- ^ Itzkoff, Dave (August 26, 2007). "Spook Country - William Gibson - Books - Review". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal May 30, 2019.
- ^ Kornhaber, Spencer (July 21, 2017). "The Classic Queer Paradox of Tyler, the Creator". The Atlantic. Diakses tanggal December 29, 2017.
- ^ Kornhaber, Spencer (July 17, 2017). "Tyler, the Creator: Flower Boy review – closet door opens to gawky gorgeousness". The Guardian. Diakses tanggal December 29, 2017.
- ^ "Roz Morris". The Undercover Soundtrack. July 15, 2020. Diakses tanggal July 15, 2020.