Rockwell Automation
Rockwell Automation, Inc. adalah sebuah penyedia layanan otomasi industri dan transformasi digital asal Amerika. Merek milik perusahaan ini meliputi Allen-Bradley, FactoryTalk, dan LifecycleIQ.
Publik | |
Kode emiten | |
Didirikan | 1903 |
Kantor pusat | Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Blake Moret, Chairman dan CEO |
Produk | |
Pendapatan | US$7 milyar (2021) |
Karyawan | 24.500 (2021) |
Situs web | rockwellautomation |
Berkantor pusat di Milwaukee, Wisconsin, Rockwell Automation mempekerjakan sekitar 24.500 orang dan memiliki klien di lebih dari 100 negara di dunia. Perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500 ini mencatatkan penjualan sebesar US$7 milyar pada tahun fiskal 2021.[1]
Sejarah
suntingAwal mula
suntingRockwell Automation memulai sejarahnya pada tahun 1903, saat Compression Rheostat Company didirikan oleh Lynde Bradley dan Dr. Stanton Allen dengan investasi awal sebesar $1.000.[2]
Pada tahun 1904, Harry Bradley yang saat itu baru berusia 19 tahun, bergabung ke perusahaan ini.
Produk pertama perusahaan ini adalah pengendali motor tipe kompresi cakram karbon untuk derek industri. Pengendali derek industri tersebut kemudian didemonstrasikan di Pameran Dunia St. Louis pada tahun 1904.
Pada tahun 1909, nama perusahaan ini diubah menjadi Allen-Bradley Company.[2]
Allen-Bradley lalu berkembang pesat selama Perang Dunia I untuk memenuhi kebutuhan dari pemerintah Amerika Serikat. Lini produknya meliputi starter dan sakelar otomatis, pemutus sirkuit, relai, dan peralatan listrik lain.
Pada tahun 1914, Fred Loock mendirikan kantor penjualan pertama untuk perusahaan ini di New York.
Pasca meninggalnya Stanton Allen pada tahun 1916, Lynde Bradley menjadi presiden dari perusahaan ini. Harry Bradley lalu ditunjuk sebagai wakil presiden, sementara Louis Quarles ditunjuk sebagai sekretaris.
Pada tahun 1918, untuk pertama kalinya, Allen-Bradley mempekerjakan pekerja pabrik wanita, yakni Julia Bizewski Polczynski, yang lalu dipromosikan menjadi mandor setahun kemudian.
Selama dekade 1920-an, perusahaan ini mengembangkan bisnis reostat miniaturnya untuk mendukung industri radio yang sedang berkembang. Pada pertengahan dekade 1920-an, hampir 50% dari total penjualan perusahaan ini berasal dari departemen radio. Pada akhir dekade 1920-an, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar $3 juta.
Pada tahun 1932, Depresi Besar membuat perusahaan ini mencatatkan kerugian. Allen-Bradley lalu mengurangi jumlah pekerjanya dari 800 orang menjadi 550 orang, dan mengurangi gaji pekerjanya sebesar 50%. Untuk mengurangi beban keuangan perusahaan ini, Lynde dan Harry Bradley juga mengimplementasikan sebuah program unik, yakni mengganti gaji pekerjanya dengan saham preferen. Pada akhirnya, perusahaan ini membeli kembali semua saham tersebut dengan bunga sebesar 6%.
Selama periode ini, Lynde Bradley mendukung pendekatan riset dan pengembangan agresif yang ditujukan untuk "membuat perusahaan ini keluar dari Depresi." Strategi Lynde Bradley terbukti berhasil. Pada tahun 1937, jumlah pekerja Allen-Bradley telah kembali seperti sebelum Depresi dan penjualan perusahaan ini mencapai hampir $4 juta.
Pertengahan hingga akhir abad ke-20
suntingPasca meninggalnya Lynde Bradley pada tahun 1942, Harry Bradley menjadi presiden dari perusahaan ini dan Fred Loock dipromosikan menjadi wakil presiden. Lynde Bradley Foundation, sebuah yayasan amal, lalu didirikan dengan aset milik Lynde Bradley. Sumbangan pertama yayasan tersebut sebesar US$12.500 diberikan kepada Milwaukee's Community Fund, pendahulu United Way.
Perang Dunia II meningkatkan produksi perusahaan ini, dengan 80% dari total pesanan yang diterima oleh perusahaan ini terkait dengan perang. Pesanan yang terkait dengan perang terutama berupa pengendali industrial untuk mempercepat produksi dan komponen listrik atau "komponen radio" yang digunakan pada berbagai macam peralatan militer.
Allen-Bradley pun beberapa kali mengembangkan pabriknya selama dekade 1940-an untuk memenuhi kebutuhan perang. Dengan Fred Loock menjabat sebagai presiden dan Harry Bradley menjabat sebagai chairman, perusahaan ini lalu memulai proyek ekspansi besar senilai $1 juta pada tahun 1947. Perusahaan ini pun berhasil menyelesaikan ekspansi tambahan terhadap pabriknya di Milwaukee pada dekade 1950-an dan 1960-an, termasuk membangun menara jam Allen-Bradley. Menara jam tersebut kini dikenal sebagai menara jam Rockwell Automation.
Harry Bradley kemudian meninggal pada tahun 1965, sementara Fred Loock pensiun pada tahun 1967 dan meninggal pada tahun 1973.
Selama dekade 1970-an, perusahaan ini mengembangkan pabrik dan pasarnya, sehingga perusahaan ini telah menjadi sebuah perusahaan global pada dekade 1980-an. Saat J. Tracy O'Rourke menjabat sebagai presiden (1981–89), perusahaan ini memperkenalkan jajaran produk programmable logic controller baru, yakni PLC pada tahun 1981, yang kemudian diikuti oleh PLC-2 1982 (2/30, 2/05/ 2/16&2/17), PLC-3 (1982), SLC-100 Family (1986), SLC-500(1986), dan PLC-5 Family (1985). Pengembangan PLC adalah MAC, yakni PLC-4.
Pada tahun 1985, Allen-Bradley mencatatkan penjualan sebesar $1 milyar. Pada tanggal 20 Februari 1985, Rockwell International membeli Allen-Bradley dengan harga $1,651 milyar. Akuisisi tersebut pun menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Wisconsin hingga saat ini.[3]
Pada dekade 1990-an, perusahaan ini meluncurkan bisnis perangkat lunak Rockwell Software (1994), platform kendali Logix (1997), dan sistem Integrated Architecture (1999). Rockwell International juga mengembangkan PowerFlex, sebuah teknologi dan perangkat lunak manufaktur pada dekade 1990-an.[4]
Selama dekade 1990-an, Rockwell International juga mengakuisisi bisnis sistem tenaga, yakni Reliance Electric dan Dodge. Kedua merek tersebut lalu digabung dengan merek sistem kendali Allen-Bradley dan Rockwell Software, dan dipasarkan sebagai Rockwell Automation.
Pada tahun 1998, Keith Nosbusch ditunjuk sebagai presiden dari Rockwell Automation Control Systems. Kantor pusat Rockwell International Corporation lalu juga dipindah ke Milwaukee, Wisconsin.[5]
Abad ke-21
suntingPada tahun 2001, Rockwell International dipisah menjadi dua perusahaan. Divisi otomasi industri menjadi Rockwell Automation, sementara divisi avionik menjadi Rockwell Collins.[6] Pemisahan tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga Rockwell Automation menjadi suksesor dari Rockwell International, sementara Rockwell Collins menjadi perusahaan yang dipisah. Rockwell Automation pun mempertahankan riwayat harga saham Rockwell International dan tetap melantai di New York Stock Exchange dengan kode saham "ROK".
Pada tahun 2004, Keith Nosbusch ditunjuk sebagai CEO dari perusahaan ini.[7]
Pada tahun 2007, Rockwell Automation menjual divisi sistem tenaganya dengan harga $1,8 milyar ke Baldor Electric Company,[8] agar dapat lebih fokus pada bisnis otomasi dan teknologi informasi.
Pada tahun 2007, Rockwell Automation mengakuisisi ICS Triplex.
Pada bulan April 2016, diumumkan bahwa Keith Nosbusch akan digantikan oleh Blake Moret mulai tanggal 1 Juli 2016. Nosbusch kemudian akan menjabat sebagai chairman dari Rockwell Automation.[9] Moret sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden senior dari divisi solusi dan produk kendali.[10]
Pada bulan Juni 2017, Rockwell Automation dan Manpower meluncurkan Akademi Manufaktur Canggih untuk dapat menyediakan pelatihan manufaktur digital kepada para veteran militer.[11]
Mulai tanggal 1 Januari 2018, Keith Nosbusch tidak lagi menjabat sebagai chairman. Blake Moret kemudian dipilih sebagai chairman oleh dewan direksi perusahaan ini.[12]
Pada tanggal 11 Juni 2018, Rockwell Automation berinvestasi sebesar $1 milyar pada PTC dan mendapat 8,4% saham dari perusahaan tersebut.[13]
Pada bulan Februari 2019, Rockwell Automation dan Schlumberger mendirikan sebuah joint venture yang diberi nama Sensia guna menyediakan solusi otomasi terintegrasi penuh untuk industri minyak dan gas.[14]
Rockwell Automation lalu menjadi anggota pendiri dari ISA Global Cybersecurity Alliance yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kesadaran mengenai keamanan siber di bidang manufaktur.[15]
Pada bulan November 2019, perusahaan ini bermitra dengan Industry X.0 milik Accenture untuk menyediakan optimasi rantai pasok industri.[16]
ANSYS dan Rockwell Automation kemudian juga bermitra untuk membantu klien dalam merancang produk, proses, dan manufaktur digital berbasis simulasi.[17]
Pada bulan November 2019, Rockwell Automation bermitra dengan Accenture, Microsoft, PTC, ANSYS, dan EPLAN untuk membantu klien dalam menyederhanakan transformasi digital.[18]
Pada tanggal 1 Oktober 2020, perusahaan ini direstrukturisasi menjadi tiga segmen operasi, yakni Perangkat Cerdas, Perangkat Lunak & Kendali, dan Layanan Daur Hidup.[19]
Pada bulan September 2020, Rockwell Automation diakui atas budayanya dalam mendukung wanita oleh Society of Women Engineers.[20]
PTC dan Rockwell Automation kemudian mengumumkan pengembangan aliansi strategisnya.[21]
Pada bulan Oktober 2020, perusahaan ini mengumumkan kemitraan dengan Microsoft guna mengembangkan solusi berbasis tepi-ke-awan untuk menghubungkan informasi antara tim pengembangan, operasi, dan pemeliharaan.[22]
Pada bulan November 2020, perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk mencapai netralitas karbon (scope 1 dan 2) pada tahun 2030.[23]
Pada bulan Februari 2021, Rockwell Automation mengumumkan penunjukan Direktur Diversitas, Ekuitas, dan Inklusi pertamanya.[24]
Pada tanggal 23 Februari 2021, Rockwell Automation diakui oleh Ethisphere sebagai salah satu perusahaan paling etis di dunia, untuk yang ke-13 kalinya.[25]
Comau dan Rockwell Automation kemudian juga bermitra untuk menyederhanakan integasi robot bagi klien.[26]
Pada bulan Mei 2021, Rockwell Automation dan Cisco bermitra untuk melawan ancaman keamanan siber industrial dengan menambahkan Cyber Vision milik Cisco ke portofolio LifecycleIQ.[27]
Perusahaan ini kemudian juga mengadakan jabatan Direktur Keberlanjutan.[28]
Referensi
sunting- ^ "Rockwell Automation 2021 Annual Report" (PDF). Rockwell Automation. 2021-11-19. Diakses tanggal 2022-02-16.
- ^ a b "The Winding History of Rockwell Automation - AX Control, Inc".
- ^ "Rockwell Automation Celebrates the 100th Anniversary of the Allen-Bradley® Brand". 30 January 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-13. Diakses tanggal 2016-02-06.
- ^ "Allen-Bradley (Rockwell Automation) | Encyclopedia of Milwaukee". emke.uwm.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-27.
- ^ "Will Rockwell Find Some Roots?". Bloomberg Business News. 9 May 1999. Diakses tanggal 2016-02-06.
- ^ "Rockwell to Change Name to Rockwell Automation after Rockwell Collins spinoff". 20 February 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-21. Diakses tanggal 2016-02-06.
- ^ "Rockwell Automation Announces CEO Keith Nosbusch To Become Chairman, Don Davis To Retire". Business Wire. 1 December 2004. Diakses tanggal 2016-02-06.
- ^ "Baldor Electric Company to Acquire the Power Systems Business of Rockwell Automation, Inc". PR Newswire. 7 November 2006. Diakses tanggal 2016-02-06.
- ^ Beilfuss, Lisa. "Rockwell Automation Names New CEO". WSJ. WSJ. Diakses tanggal 19 April 2016.
- ^ "New Rockwell Automation CEO named". Plant & Works Engineering. June 17, 2016. Diakses tanggal 2016-06-22.
- ^ "Partnership Looks to Train Veterans for Digital Manufacturing". Food Manufacturing. 2017-06-20. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation Announces CEO Blake Moret to become Chairman". Diakses tanggal 16 November 2017.
- ^ Ajmera, Ankit (June 11, 2018). "Rockwell to take $1 billion stake in software maker PTC" – via www.reuters.com.
- ^ "Rockwell Automation and Schlumberger announce Sensia joint venture". Automation.com. 2019-02-20. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation joins ISA Global Cybersecurity Alliance as a founding member". Automation.com. 2019-08-14. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation partners with Accenture to create digital solutions for industrial clients". Robotics and Automation News. 2019-11-19. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation and ANSYS Announce Strategic Partnership, Driving Quicker Time to Market and Operational Efficiency for Customers". Defense Daily. 2019-11-20. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation Joins Forces with Accenture, Microsoft, PTC, ANSYS, and EPLAN to Help Businesses Simplify Digital Transformation". Financial Post. 2019-11-19. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation Reports Third Quarter Fiscal 2020 Results and Announces New Operating Segments Beginning in Fiscal 2021". Rockwell Automation. 2020-07-28. Diakses tanggal 2022-02-18.
- ^ "Rockwell Automation Recognised for Culture of Supporting Women by The Society of Women Engineers". Engineering Update. United Kingdom. 2020-10-06. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "PTC, Rockwell Automation extend strategic alliance". Enterprise Insights. 2020-10-29. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation, Microsoft team to simplify your work life". Global Control (sponsored content). 2020-11-18. Diakses tanggal 2022-02-28.
- ^ "2020 Sustainability Report. page 4" (PDF). Rockwell Automation. Diakses tanggal 2022-02-18.
- ^ "Rockwell Automation creates diversity, equity and inclusion officer position". Greater Milwaukee Today. 2021-02-23. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "The 2021 World's Most Ethical Companies® Honoree List". Ethisphere.com. 2021-02-23. Diakses tanggal 2022-02-18.
- ^ "Rockwell Automation and Comau Collaborate on Robot Controls for Manufacturers". Robotics 24/7. 2021-04-20. Diakses tanggal 2022-02-28.
- ^ "Product News: Rockwell's LifecycleIQ Portfolio with threat-detection". Smart Industry. 2022-01-24. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Rockwell Automation Expands Corporate Sustainability Team; Plans to Accelerate Commercial Sustainability Offerings". 3BL Media. 2021-09-21. Diakses tanggal 2022-02-18.
Pranala luar
sunting- Rockwell Automation
- Rockwell Software
- Allen-Bradley
- Sustainability Report
- Company blogs
- Case studies
- Podcasts
- The Journal
- Data bisnis Rockwell Automation: