Rotan jernang besar

Rotan jernang besar
Rotan jernang besar
pelat botani menurut Kohler (1897)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
D. draco
Nama binomial
Daemonorops draco
Sinonim

Referensi:[1]

  • Calamus draco Willd., 1799[2]
  • Calamus draconis Oken, 1841
  • Daemonorops propinqua Becc., 1893
  • Palmijuncus draco (Willd.) Kuntze, 1891

Rotan jernang besar (Daemonorops draco) adalah sejenis rotan anggota suku Arecaceae (Palmae). Rotan ini dapat ditemui di Semenanjung Malaya, Sumatra dan Kalimantan.[3] Dari rotan ini dihasilkan resin jernang dan rotan bahan anyaman.

Pengenalan

sunting

Rotan yang berbatang kecil namun panjang. Perawakan rotan jernang besar menyerupai D. micracantha. Rotan jernang besar tumbuh berumpun, dengan panjang batang yang menjalar atau memanjat hingga 15 m.[4]

Daun meliputi batang dari rotan jernang besar. Daun berpelepah dengan ukuran 15 mm.[4] Walaupun daunnya menyirip seperti palem pada umumnya, ia dapat dibedakan berdasarkan anak daunnya yang berbentuk lanset dan memita, pada permukaan anak daun terdapat duri-duri halus, dengan duduk anak daun yang berhadap-hadapan dengan jumlah yang banyak. Masing-masing daun berduri, berwarna cokelat-kekuning-kuningan. Perbungaannya membentuk malai, dan tersusun dalam tandan. Tandan tersebut terselubung oleh seludang yang berbentuk perahu. Bagian luar dari seludang, berduri. Buah yang masak berbentuk bulat, berwarna cokelat kemerah-merahan. Bijinya tunggal, tetapi dengan biji inilah, rotan jernang besar berkembang biak.[5]

Secara alami, D. draco tumbuh liar di hutan-hutan dipterokarpa dataran rendah,[4] hingga pada ketinggian 300 mdpl.[5]

Manfaat

sunting

D. draco menghasilkan resin dari buah-buahnya yang belum masak. Dikenal secara lokal sebagai jernang, resin ini diperdagangkan di dunia sebagai dragon's blood; yang dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, campuran pernis, bahan obat tradisional, dan bahan dupa.[6][7][8]

Secara tradisional jernang digunakan untuk mengilapkan kayu. Buah dari rotan jernang besar, mengandung resinotanol, sehingga bisa digunakan untuk obat murus (diare). Batangnya digunakan untuk tali-temali. Rotan jernang besar dianyam menjadi dinding sebagaimana halnya bambu. Sebagai penghasil rotan, D. draco tidak sebaik jenis spesies dari genus Calamus atau marga rotan lain.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ The Plant List: Daemonorops draco (Willd.) Blume
  2. ^ Willdenow, C.L. 1799. Caroli a Linné Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum ... t. II(1): 203. Berolini : impensis G.C. Nauk.
  3. ^ World Checklist of Selected Plant Families: Daemonorops draco (Willd.) Blume
  4. ^ a b c Dransfield, J. & N. Manokaran (Editors). Rattans. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) 6: 108. Bogor: Prosea Foundation.
  5. ^ a b c Sastrapradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981) [1980]. Palem Indonesia. 13: 90 – 91. Jakarta: LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.
  6. ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1: 407-410. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan. (versi berbahasa Belanda, tahun 1922: 354)
  7. ^ Grieve, M. 2006. Dragon's Blood. Botanical.com: A modern herbal. Diakses 07/V/2013
  8. ^ Gupta, D., B. Bleakley, & R.K. Gupta. 2008. Dragon’s blood: Botany, chemistry and therapeutic uses. J. Ethnopharmacology 115 (2008): 361–380[pranala nonaktif permanen]