Brigadir Jenderal Polisi (Purn.) Hj. Rumiah Kartoredjo, S.Pd. (lahir 19 Maret 1952) adalah purnawirawan perwira tinggi Polri lulusan Sepa Milsuk dan hingga saat ini beliau adalah polwan pertama yang pernah menjabat sebagai Kapolda di Indonesia. Ia dilantik Januari 2008, oleh Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Sutanto. Menjabat Kapolda diakui ibu dua anak ini sebagai tantangan.[1] Ia juga merasa bangga mewakili polwan menjadi Kapolda.

Rumiah Kartoredjo
Kepala Kepolisian Daerah Banten
Masa jabatan
23 Januari 2008 – Februari 2010
Sebelum
Pendahulu
Brigjen Pol Timur Pradopo
Pengganti
Brigjen Pol Agus Kusnadi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 Maret 1952 (umur 72)
Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia
Anak1. Yudi Sulistiyanto
2. Surya Dwi Aji Gemilang
Alma materSepamilsukwan ABRI (1978)
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabang Kepolisian Republik Indonesia
Masa dinas1978 - 2010
Pangkat Brigadir Jenderal Polisi
SatuanLemdik (Polwan)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Oleh Kapolri, Rumiah yang saat dilantik masih berpangkat Komisaris Besar Polisi diharapkan mampu bersinergi dengan Pemprov Banten yang gubernurnya juga seorang wanita, yaitu Ratu Atut Chosiyah.[2]

Menjelang pensiun, Rumiah menyerahkan jabatannya pada Brigadir Jenderal Polisi Agus Kusnadi pada upacara sertijab di Rupatama Mabes Polri yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri.

Riwayat[3] sunting

Rumiah Kartoredjo lahir di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 19 Maret 1952. Dia adalah anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan H. Kartoredjo yang merupakan mantan polisi zaman Belanda yang mandor di Pabrik Gula Mojoagung dengan istrinya, Hj. Musinah. Rumiah dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana. Orangtuanya mendidik Rumiah dan saudaranya agar taat beragama dan disiplin soal waktu. Sebenarnya sejak kecil ayah Rumiah memiliki mimpi kalau anak-anaknya nanti akan menjadi seorang guru bukan seorang polisi seperti sekarang. Rumiah sendiri tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi seorang polisi, apalagi bisa menjabat sebagai pimpinan di jajaran kepolisian. Rumiah muda menggantungkan cita-citanya untuk menjadi guru. Sebuah cita-cita "sederhana" dari seorang gadis dari kota kecil.

Sejak masih di jenjang SMP, Rumiah lebih banyak berkecimpung di dunia olahraga. Dia bahkan pernah menjadi atlet daerah. Pada tahun 1975, Rumiah melanjutkan kuliahnya di Sekolah Tinggi Olah Raga (IKIP) Surabaya (sekarang Unesa). Selama masih berstatus mahasiswa, Rumiah sempat menjadi atlet nasional softball dan berlaga di Sea Games hingga akhirnya meraih medali emas. Sebelum menamatkan kuliah, Rumiah memutuskan untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Perwira Militer Sukarelawan (Sepa Milsukwan) ABRI tahun 1978.

Sekitar tahun 1990 Rumiah melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri. Mantan atlet nasional ini kemudian terus mengembangkan diri dengan mengikuti pendidikan pada Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1995 dan Sekolah Staf Perwira Tinggi (Sespati) Polri pada 2003. Sebelum dilantik menjadi Kepala Polda Banten, Rumiah menduduki sejumlah posisi penting di kepolisian. Dia antara lain pernah menjadi Komandan Peleton (Danton) Seba Polisi Wanita (Polwan), Kepala Sekolah Polwan (1999), kemudian Sekretaris Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Seslemdiklat) Polri.

Pendidikan sunting

  • Sepa Milsukwan ABRI (1978)
  • Selapa Polri (1990)
  • Sesko Polri (1995)
  • Sespati Polri (2003)

Riwayat Jabatan sunting

  • Komandan Peleton Seba Polisi Wanita (Polwan)
  • 1999: Kepala Sekolah Polisi Wanita (Kasepolwan) Lemdikpol
  • 2004: Kabag Produksi dan Dokumentasi (Kabagprodok) Divisi Humas Polri
  • 2006: Sekretaris Lembaga Pendidikan Polri (Seslemdikpol)
  • 2008: Kapolda Banten

Referensi sunting