Jembatan Kutai Kartanegara

jembatan di Indonesia

Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan pelengkung baja (steel bowstring tied arch) dengan bentang utama terpanjang di Indonesia.[3] Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, dengan jembatan pengganti berupa jembatan pelengkung rangka baja menerus dengan bentang utama menggunakan sistem penyangga kabel (hanger) mencapai 270 meter, dan 2 bentang pendekat dengan bentang masing masing 100 meter[4].[5] Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.

Jembatan Kutai Kartanegara
Jembatan Kutai Kartanegara per 2016
Koordinat0°26′40″S 117°00′10″E / 0.444433°S 117.00288°E / -0.444433; 117.00288
Moda transportasikendaraan R4, R2, dan pejalan kaki
MelintasiSungai Mahakam
LokalKutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Nama resmiJembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura
Karakteristik
DesainGantung berkabel tunggal (jembatan lama)
Pelengkung baja (jembatan baru)
Bahan bakuBaja[1]
Panjang total710 m[1]
Bentang terpanjang270 m
Tinggi maksimum5 m[2]
Jarak dari permukaan air15 m[3]
Sejarah
Mulai dibangun17 Agustus 1995 (pembangunan pertama)
2013 (pembangunan kedua)
Selesai dibangun2001 (bangunan pertama)
2015 (bangunan kedua)
Runtuh2011 (bangunan pertama)
Statistik
TolRp1.000 (beberapa tahun kemudian digratiskan)
Lokasi
PetaKoordinat: 0°26′39.96″S 117°0′10.37″E / 0.4444333°S 117.0028806°E / -0.4444333; 117.0028806
Jembatan Kutai Kartanegara sebelum ambruk pada 2011.

Sempat ambruk pada 26 November 2011, jembatan ini kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama pada tahun 2013 dan resmi dibuka untuk umum pada 8 Desember 2015.[6]

Pembangunan

sunting

Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda sehingga juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini awalnya dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.[7]

Saat diresmikan, jembatan ini dinamai Jembatan Gerbang Dayaku yang diambil dari slogan pembangunan gagasan bupati Kutai Kartanegara saat itu, Syaukani Hasan Rais. Sejak Syaukani tidak menjabat lagi sebagai bupati, jembatan ini diganti namanya menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau Jembatan Kartanegara.

Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dibangun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.

Ambruk

sunting

Pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 waktu setempat,[8] Jembatan Kutai Kartanegara ambruk dan roboh.[9] Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. 24 orang tewas[10] dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini dan dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit.[11][12][13] Sedangkan 12 orang dilaporkan hilang, 31 orang luka berat dan 8 orang luka ringan.[14]

Investigasi

sunting

Hasil penelitian tiga tim universitas yang terpisah menunjukkan adanya indikasi kesalahan konstruksi. Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember menyatakan ada kelemahan pada klem pengikat kabel vertikal.

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Kutai Kertanegara I Suspension Bridge | Structurae". en.structurae.de. Diakses tanggal 28 November 2011. 
  2. ^ Kaltim Post - Jembatan Renggang sejak 2006. Diakses pada 30 November 2011
  3. ^ a b "DSI > Markets > References > First use of 63.5 mm dia. GEWI ® Bar in Indonesia". dywidag-systems.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-12. Diakses tanggal 29 November 2011. 
  4. ^ Kusbiananto, Cornel Dimas Satrio. "Pekerja Tanam Kepala Kerbau Bule di Dekat Jembatan Kukar yang Baru, Maksudnya Apa Ya?". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-06-27. 
  5. ^ Indoplaces - Jembatan Kartanegara
  6. ^ Nara, Gusti. Hardoko, Ervan, ed. "Jembatan Kukar Resmi Dibuka, Para Pejabat Konvoi Kendaraan". Kompas.com. kompas.com. Diakses tanggal 24 Maret 2016. 
  7. ^ (Inggris)Jembatan Kutai Kartanegara Roboh Diarsipkan 2015-04-19 di Wayback Machine.. Diakses pada 26 November 2011
  8. ^ "Collapsed bridge death toll rises to 19". The Jakarta Post. 2011-11-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-02. Diakses tanggal 2011-12-02. 
  9. ^ VIVANews - Jembatan Tenggarong Runtuh Saat Ramai[pranala nonaktif permanen]. Diakses pada 26 November 2011
  10. ^ 1 Jenazah Ditemukan, Korban Tewas Jadi 24 Orang. www.tribunnews.com. Diakses pada 26 November 2013
  11. ^ - KOMPAS - Inilah Identitas 13 dari 18 Korban di Mahakam. Diakses pada 29 November 2011
  12. ^ KOMPAS - Korban Ke-20 Pekerja Bukaka
  13. ^ detikNews - Jumlah Tewas Sementara Runtuhnya Jembatan Kukar 21 orang
  14. ^ Terdakwa Kasus Jembatan Kukar Divonis Hari Ini. www.tribunnews.com. Diakses pada 26 November 2013

Pranala luar

sunting