Rustam Raschani
Rustam Raschani (lahir 19 Juni 1948) adalah seorang seniman musik, penyanyi tunanetra, serta pencipta lagu Minang dan Gamad asal Sumatera Barat. Ia merupakan penyanyi yang membawakan lagu-lagu berirama Gamad, sebuah genre musik hasil akulturasi vokal Minang/Melayu dan instrumen musik barat (Portugis). Banyak lagu hasil karyanya juga dinyanyikan oleh Ernie Djohan, Oslan Husein, dan Elly Kasim.[1]
Rustam Raschani | |
---|---|
Lahir | Rustam 19 Juni 1948 Padang, Sumatera Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Seniman (penyanyi dan pencipta lagu) |
Dikenal atas | Penyanyi Gamad tunanetra |
Suami/istri | Isnawati |
Anak | Riski Saputra, Ratna Permata Sari, dan Achtara Trianda |
Orang tua | Rasyidin (ayah) dan Chairani Chaniago (ibu) |
Riwayat
suntingKehidupan pribadi
suntingRustam lahir di kota Padang, Sumatera Barat, pada 19 Juni 1948, hasil pernikahan dari Rasyidin (ayah) yang berasal dari Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dan Chairani Chaniago (ibu) dari Andaleh, kota Padang. Ia menikah dengan Isnawati seorang perempuan asal Pitalah, Padang Panjang, pada 8 Februari 1984, dan telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Riski Saputra, Ratna Permata Sari, dan Achtara Trianda.[2]
Rustam terlahir sebagai anak yang normal, namun pada usia satu tahun ia terserang penyakit cacar di wajahnya. Melalui pengobatan tradisional, penyakit cacar di wajahnya berhasil disembuhkan, tetapi matanya terkena belerang sehingga mengalami kebutaan.[2]
Pendidikan
suntingKondisinya sebagai seorang tunanetra mengakibatkan Rustam tidak bisa menempuh pendidikan secara normal. Namun dengan semangat tinggi Rustam memanfaatkan pendengarannya yang masih normal untuk belajar dengan mengikuti kelas belajar musik yang dikelola kerabatnya di kota kota Jambi. Kemampuan bernyanyi juga ia dapatkan dari kegemarannya mendengarkan radio, hiburan satu-satunya sebagai seorang tunanetra. Dari kebiasaan mendengarkan lagu-lagu dari radio, Rustam pun belajar menyanyi secara otodidak.[2]
Karier
suntingPada tahun 1963, di kala berusia delapan tahun Rustam menjadi anggota kelompok orkes Varia Nada Muda di Tempino, Jambi, dan juga sempat tampil di RRI Jambi. Kemampuannya bernyanyi sebagai seorang tunanetra kemudian menimbulkan simpati dari seorang karyawan perusahaan pertambangan minyak Belanda yang beroperasi di Kenali Asam, Jambi, yang kemudian menawarkan pengobatan matanya di negeri Belanda, tetapi ditolak oleh orang tua Rustam karena takut kehilangan anaknya.[2]
Seperti banyak orang Minang lainnya, Rustam pun merantau ke Jakarta pada tahun 1969. Ia menumpang sementara di rumah orang tua angkatnya, M. Zakir dan Nurian Lawat. Melalui seorang sahabatnya ia diperkenalkan pada Elly Kasim yang sudah menjadi penyanyi Minang sukses ketika itu. Rustam lalu menawarkan lagu ciptaannya Barangkek Kapa untuk dinyanyikan Elly Kasim, tetapi lagu tersebut malah kemudian dinyanyikan oleh Ernie Djohan. Pada masa-masa selanjutnya, lagu-lagu karya Rustam mulai banyak dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi Minang yang sudah punya nama, seperti Oslan Husein (berduet dengan Ernie Djohan), Lily Syarif, dan juga Elly Kasim sendiri.[2]
Album
sunting- Saputiah Hati (Seputih Hati)
- Minang Tacinto (Minang Tercinta)
- Tarapuang-Apuang (Terapung-Apung)
- Sate Piaman (Sate Pariaman)
- Silasiah (Album Gamad)
- Sampaya Pabayan (Album Gamad)
- Kasiah di Bulan Tujuah (Kasih di Bulan Tujuh) (Album Gamad)
- Kambang Botan (Singkawang) (Album Gamad)
- Rimbo Larangan (Rimba Larangan) (album Gamad terbaru) [2]
Referensi
sunting- ^ "Gamad Melayu Rustam Raschani, Musik Akulturasi yang Unik". Kompas.com. 21 Februari 2009. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
- ^ a b c d e f Sastri Sunarti (12 Oktober 2011). "Rustam Raschani: Seniman Gamad dari Tarusan". Horison Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-12. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Pranala luar
sunting- Esha Tegar Putra (13 Maret 2011). "'Selendang Dua Bawa Menari' Nyaris Hilang" Diarsipkan 2014-03-13 di Wayback Machine. Harian Haluan. Diakses 14 Maret 2014.
- "Sukses, Anjungan TMII Gelar Festival Lagu Gamad ke-II" Diarsipkan 2014-03-13 di Wayback Machine. SUMBARONLINE.com, 28 Mei 2013. Diakses 14 Maret 2014.
- "Lestarikan Filsafat Minang Lewat Festival Lagu Gamad" Diarsipkan 2014-03-13 di Wayback Machine. Jawa Pos, 28 Oktober 2012. Diakses 14 Maret 2014.