Sébastien Buemi

Pembalap mobil profesional asal Swiss

Sébastien Olivier Buemi (dikenal dengan nama Sebastien Buemi, lahir 31 Oktober 1988) adalah seorang pembalap mobil profesional asal Swiss yang pada saat ini berkompetisi di dalam ajang Formula E bersama dengan tim Envision Racing. Ia sempat turun di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim Scuderia Toro Rosso dari musim 2009 hingga musim 2011. Setelah meninggalkan ajang Formula Satu, Buemi menjadi pembalap cadangan untuk tim saudara Scuderia Toro Rosso, yaitu Red Bull Racing, dari tahun 2012 hingga 2013. Ia kembali lagi ke tim Red Bull Racing pada tahun 2019 sebagai pembalap cadangan.

Sébastien Buemi
Buemi di dalam pit tim Red Bull Racing pada musim 2019.
KebangsaanSwiss Swiss
Lahir31 Oktober 1988 (umur 35)
Aigle, Canton of Vaud, Swiss
Terkait denganNatacha Gachnang (sepupu)
Karier FIA World Endurance Championship
Musim debut2012
Tim saat iniToyota Gazoo Racing
Izin balap FIA Platinum
Nomor mobil18
Start76
Gelar juara3 (2014), (2018–19, 2022)
Menang23
Pole11
Lap tercepat11
Hasil terbaik1st di 2014, 2018–19, 2022
Karier Formula E
Musim debut2014–15
Tim saat iniEnvision Racing
Nomor mobil16
Mantan timRenault e.dams, Nissan e.dams
Start112 (112 entri)
Gelar juara1 (2015–16)
Menang13
Podium29
Pole16
Lap tercepat7
Hasil terbaik1st di 2015–16
Klasemen terakhir6th (105 pts)
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Tahun aktif20092011
TimToro Rosso
Jumlah lomba55 (55 start)
Juara Dunia0
Menang0
Podium0
Total poin29
Posisi pole0
Lap tercepat0
Lomba pertamaGrand Prix Australia 2009
Lomba terakhirGrand Prix Brasil 2011
Klasemen 2011Posisi Ke-15 (15 poin)
Catatan lomba Le Mans 24 Jam
Tahun2012
TimToyota Racing
Hasil terbaik1st (2018, 2019, 2020, 2022)
Menang kelas4

Buemi telah berkompetisi di FIA World Endurance Championship bersama dengan tim Toyota Gazoo Racing (sebelumnya Toyota Racing) sejak tahun 2012. Ia menjadi Juara Dunia Ketahanan musim 2014 di kelas LMP1.[1] Ia berhasil memenangkan 24 Hours of Le Mans 2018 dan, selanjutnya, Kejuaraan WEC musim 2018-19. Ia juga berhasil memenangkan 24 Hours of Le Mans 2019, 2020, dan 2022.

Buemi telah membalap di dalam ajang FIA Formula E Championship bersama dengan tim e.dams Renault (sekarang Nissan e.dams) sejak musim 2014. Ia berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Formula E pada musim 2015-16. Buemi juga menjadi bagian dari Nismo Global Driver Exchange.

Pra-Formula 1 sunting

Formula Junior dan A1GP sunting

Setelah berkecimpung cukup lama di balapan gokart, Buemi mencoba peruntungannya di Formula BMW Jerman pada 2004 dan 2005, dengan hasil masing-masing P3 (2004) dan P2 (2005) di klasemen akhir. Dan dalam final Formula BMW Dunia pada 2005 ia berhasil menjadi runner-up.

Setelah sukses di FBMW, ia lantas turun balapan satu kali di Formula 3 Spanyol, dan kemudian di 2006 ia pindah ke ajang Formula 3 Euroseries, dengan hasil P12 klasemen akhir. Ia bertahan di sana sampai musim 2007 usai, dan hasilnya adalah P2 dalam klasemen pembalap. Selain itu ia juga turun di ajang Ultimate Masters of Formula 3 dan Macau Grand Prix. Kemudian pada A1GP musim 2006-07, Buemi menjadi salah satu pembalap tim F1 Swiss, bergantian dengan Neel Jani dan Marcel Fassler. Tim Swiss sendiri finish di posisi 8 klasemen akhir.

Seri GP2 sunting

 
Buemi membalap untuk tim Arden International di putaran Silverstone pada Seri GP2 musim 2008.

Buemi lantas terdaftar sebagai pembalap untuk tim ART Grand Prix menggantikan posisi Michael Ammermuller yang cedera pada Seri GP2 musim 2007. Dalam debutnya di Monako, ia tampil memukau dengan berada di P4 pada saat sesi kualifikasi dan finish ke-7 pada saat balapan. Pada musim 2008, ia pindah ke Arden International Team yang dimiliki oleh Christian Horner, untuk turun di Seri GP2 Asia.[2] Hasilnya adalah posisi runner up di klasemen akhir dengan sekali menang dan empat kali podium kedua. Selain di GP2 Asia Series, Buemi juga turun di GP2 International Series, di mana ia berhasil memenangi balapan sprint race, namun gagal di feature race karena mengalami masalah teknik pada mobilnya. Di akhir musim, ia mengakhiri kejuaraan dengan berada di P6 di klasemen akhir.

 
Buemi di tahun 2008.

Formula 1 sunting

Red Bull Racing (2007–2008) sunting

Pada tanggal 18 September 2007, Buemi mengemudikan mobil Red Bull Racing RB3 dalam testing F1 di Jerez. Ia termasuk dalam tiga pembalap tercepat pada sesi tersebut di belakang Timo Glock dari tim BMW-Sauber dan Vitantonio Liuzzi dari tim Scuderia Toro Rosso, tetapi berada di depan Rubens Barrichello (Honda) dan Nelson Piquet Junior (Renault). Pada tanggal 16 Januari 2008, tim RBR mengkonfirmasikan bahwa Buemi akan menjadi pembalap tes mereka untuk musim 2008.[3] Kemudian, pada Grand Prix Jepang 2008, Buemi mengemudikan mobil medis FIA setelah sopir regular Dr. Jacques Tropenat mengalami masalah pada pendengarannya.[4] Buemi juga mengendarai mobil medis di Grand Prix Tiongkok dan Grand Prix Brasil.

Scuderia Toro Rosso (2009–2011) sunting

2009 sunting

 
Buemi pada saat sesi latihan bebas di Grand Prix Spanyol 2009.

Pada tanggal 19 September 2008, tim adik dari RBR, yaitu Scuderia Toro Rosso (STR), secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan memakai jasa Buemi sebagai pembalap untuk musim 2009.[5] Penandatanganan kontrak sendiri dilakukan pada tanggal 9 Januari 2009.[6] Dengan hal tersebut, Buemi menjadi pembalap mobil profesional asal Swiss yang pertama sejak Jean-Denis Délétraz yang turun di Grand Prix Eropa 1995 bersama dengan tim Pacific Racing.

Buemi memulai debutnya dengan baik di Grand Prix Australia 2009 dengan meraih satu poin di P8, ia lantas naik ke P7 dan mendapat tambahan satu poin setelah Lewis Hamilton terkena diskualifikasi (DQ). Dan di China ia kembali meraih poin dengan finish di P8 dalam balapan basah tersebut. Selanjutnya, Buemi tidak bisa meraih angka walaupun sukses finish beberapa kali di posisi 10 besar. Poin bersih kembali berhasil Buemi dapatkan pada saat finish di P7 di Grand Prix Brasil, dan P8 di Grand Prix Abu Dhabi. Buemi menyelesaikan musim ini di posisi keenam belas dengan 6 poin sebagai rookie terbaik.

2010 sunting

 
Buemi mengendarai mobil Toro Rosso STR5 selama berlangsungnya sesi latihan bebas untuk Grand Prix Spanyol 2010.

Pada tanggal 9 November 2009, dipastikan bahwa Buemi akan membalap untuk musim kedua bersama dengan tim Toro Rosso.

Selama berlangsungnya sesi latihan bebas pertama untuk Grand Prix Tiongkok 2010, wishbone suspensi depan mobil Toro Rosso milik Buemi patah pada saat dia mengerem menuju Tikungan ke-14. Kedua roda depan mobilnya terlepas pada saat Buemi melaju dengan kecepatan lebih dari 300 km/h (190 mph). Salah satu roda mobilnya melewati pagar pengaman, dan mendarat di area penonton, dan kehilangan juru kamera dalam perjalanannya. Mobil Buemi terus melaju ke depan, membelok ke kiri, dan meluncur di sepanjang Penghalang Armco, dan menjatuhkan sayap depan mobilnya. Baik Buemi maupun penonton tidak ada yang terluka akibat kejadian tersebut. Tim Toro Rosso menyalahkan kegagalan lini sayap depan yang baru atas insiden tersebut.[7] Buemi menyelesaikan musim 2010 dengan mencetak delapan poin, sedangkan rekan setimnya, yaitu Alguersuari, mencetak lima poin. Dia berada di urutan keenam belas lagi di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.

2011 sunting

 
Buemi membalap untuk tim Toro Rosso di Grand Prix Italia 2011.
 
Buemi membalap untuk tim Toro Rosso di Grand Prix Singapura 2011.

Buemi, bersama dengan rekan setimnya dari musim 2009 dan 2010 – Jaime Alguersuari, terus membalap untuk tim Scuderia Toro Rosso pada musim 2011. Pada tanggal 14 Desember 2011, diumumkan secara resmi bahwa Buemi dan Alguersuari telah dikeluarkan oleh tim, dan akan digantikan oleh Daniel Ricciardo dan Jean-Éric Vergne untuk musim 2012.[8]

Red Bull Racing (2012–sekarang) sunting

2012 sunting

Pada bulan Januari 2012, diumumkan secara resmi bahwa Buemi akan bergabung kembali bersama dengan tim Red Bull Racing sebagai pembalap penguji dan cadangan untuk musim 2012, serta bertindak sebagai pembalap cadangan Toro Rosso.[9] Buemi melanjutkan perannya sebagai pembalap penguji dan cadangan Red Bull untuk musim 2013[10] dan 2014. Buemi kembali diumumkan secara resmi sebagai pembalap cadangan pada musim 2019 untuk tim Red Bull Racing. Ia mengikuti sesi Tes Pembalap Muda 2020 bersama dengan skuad Milton Keynes. Pada musim 2023, Buemi tidak masuk dalam daftar pembalap cadangan Red Bull.[11]

FIA World Endurance Championship sunting

 
Mobil Toyota TS040 Hybrid yang dikendarai oleh Buemi di 24 Hours of Le Mans 2014.

Buemi juga menandatangani kesepakatan untuk mengikuti 24 Hours of Le Mans bersama dengan tim Toyota Motorsport GmbH, mengendarai mobil Toyota TS030 Hybrid bersama dengan Anthony Davidson dan Hiroaki Ishiura (yang kemudian mengundurkan diri dan digantikan oleh Stéphane Sarrazin).[12] Setelah tampil bertenaga, mobil tersebut sempat berada di posisi ketiga pada sore hari ketika Davidson bertabrakan dengan GT Ferrari dan mengalami kecelakaan hebat.

Pada musim 2013, Buemi terus membalap bersama dengan tim Toyota selama satu musim penuh dan berakhir dengan posisi ketiga dalam Kejuaraan Dunia Pembalap. Untuk musim 2014, ia mengendarai mobil baru Toyota – Toyota TS040 Hybrid. Dengan empat kemenangan dan tujuh podium dari delapan balapan, Buemi menjadi Juara Pembalap Ketahanan Dunia bersama dengan rekan setimnya, yaitu Anthony Davidson.[1]

Pada tahun 2022, Buemi telah berhasil memenangkan gelar FIA WEC sebanyak tiga kali, dan memenangkan ajang 24 Hours of Le Mans sebanyak empat kali.

Formula E sunting

Buemi pada saat ini adalah salah satu pembalap yang tersukses dalam sejarah seri ini setelah meraih banyak kemenangan, pole, putaran tercepat, dan poin di seri tersebut.

Renault e.dams (2014–2018) sunting

Buemi membalap di musim perdana Formula E untuk tim e.dams bersama dengan pembalap asal Perancis, yaitu Nicolas Prost.

Musim 2014–15 sunting

Musim Buemi tidak dimulai dengan mudah karena ia mengundurkan diri di Beijing setelah memulai dari grid terakhir dan tidak mampu menentukan waktu kualifikasi pada putaran berikutnya di Putrajaya, dia berada di urutan ke-19 di grid. Buemi menjalani perlombaan pemulihan yang brilian setelah memulai di posisi ke-19 dan finis di posisi ke-3 di podium di depan rekan setimnya yang memulai di posisi ke-11. Pada putaran ketiga musim ini Buemi mengamankan kemenangan balapan pertamanya di Punta del Este. Buemi memulai dengan pole position pada putaran berikutnya di Buenos Aires untuk pertama kalinya dalam karirnya tetapi tersingkir dari balapan setelah memimpin. Buemi kemudian berhasil menang di Monako dan balapan perdana di London, keduanya dari posisi pole, sedangkan ia finis di posisi kedua di Berlin. Buemi menyelesaikan musim ini di posisi kedua di dalam klasemen akhir Kejuaraan Pembalap, hanya terpaut satu poin saja dari penghitungan Nelson Piquet Jr.

Musim 2015–16 sunting

 
Buemi di ePrix Punta del Este 2015.

Di musim kedua, Buemi mendominasi tahap awal kejuaraan. Pada putaran pembukaan musim di Beijing Buemi mengamankan pole, putaran tercepat, dan kemenangan balapan. Cerita serupa juga terjadi pada putaran berikutnya di Putrajaya sebelum mobil Buemi mengalami kerusakan mekanis pada saat memimpin jalannya balapan. Setelah melakukan kesalahan dalam sesi kualifikasi di Punta del Este, Buemi berada di posisi kelima di grid, namun kemudian mengklaim putaran tercepat ketiganya dalam tiga balapan dan satu kemenangan balapan lagi. Selanjutnya, ia menempati posisi kedua di Buenos Aires dan Meksiko.

Setelah finis di posisi ketiga di Paris, Buemi kemudian berhasil mencetak kemenangan ketiganya musim ini di Berlin, menyiapkan final yang menegangkan di London. Karena Buemi harus finis di depan rivalnya, yaitu Lucas di Grassi, untuk memenangkan gelar kejuaraan pada balapan kedua akhir pekan, dia ditabrak oleh Di Grassi sendiri di tikungan pertama. Oleh karena itu, gelar juara tersebut ditujukan kepada siapa pun yang dapat memperoleh poin bonus putaran tercepat di mobil kedua mereka. Meskipun menghadapi tekanan yang sangat besar, namun Buemi berhasil mencatatkan waktu tercepat untuk menjadi juara Formula E musim 2015-16.

Musim 2016–17 sunting

Musim ketiga dimulai dengan sangat baik bagi Buemi, setelah ia berhasil memenangkan tiga putaran pertama kejuaraan, menjadi pembalap Formula E yang pertama yang berhasil mencapai prestasi tiga kemenangan berturut-turut. Buemi kemudian meraih tiga kemenangan lagi di Monako,[13] Paris,[14] dan Berlin,[15] sebelum 4 balapan terakhir di New York City dan Montreal, keduanya bertajuk balapan ganda.

Namun, Buemi melewatkan acara di New York karena komitmennya terhadap WEC bersama dengan tim Toyota dan berpartisipasi dalam 6 Hours of Nürburgring sebagai gantinya, dengan pembalap cadangan dan Tes Red Bull dari F1, yaitu Pierre Gasly, menggantikan posisinya.[16] Selain itu, ia didiskualifikasi dari dua balapan karena pelanggaran teknis. Pada akhirnya, hilangnya poin ini menyebabkan Buemi kehilangan gelar juara karena saingannya, yaitu Lucas di Grassi, berhasil merebut gelar juara pada balapan terakhir.

Musim 2017–18 sunting

 
Buemi di atas podium pada ePrix Berlin 2017.

Buemi mengalami awal musim yang sulit, hanya meraih satu poin saja dari balapan-ganda pembuka di Hong Kong, karena terlibat dalam beberapa insiden, termasuk dengan rival perebutan gelar juara dari musim sebelumnya, yaitu Lucas di Grassi. Buemi membalas dengan posisi terdepan di Marrakesh. Ia memimpin jalannya balapan hingga 4 putaran menjelang akhir, ia dilewati oleh pembalap Mahindra, yaitu Felix Rosenqvist. Dia berhasil meraih dua kali naik podium pada dua balapan berikutnya, yang membuatnya berada di posisi ke-4 di klasemen sementara Kejuaraan Pembalap. Namun, ia tersingkir pada balapan berikutnya di Punta del Este. Namun, mobil Renault e.dams miliknya terbukti tidak sekompetitif musim-musim sebelumnya, dan meskipun secara konsisten berhasil mencetak poin, namun ia tidak berhasil meraih kemenangan balapan atau podium untuk 4 balapan berikutnya. Pada ePrix terakhir musim ini, dengan balapan-ganda di New York, Buemi berhasil meraih pole di kedua putaran, dengan putaran terakhir diraih pada sesi kualifikasi basah yang pertama di dalam sejarah ajang Formula E. Namun, dia tertinggal di belakang mobil yang lebih cepat pada balapan, di mana dia masing-masing finis di posisi ke-3 dan ke-4. Artinya, ia menyelesaikan musim di peringkat ke-4, posisi terendah di klasemen akhir Kejuaraan Pembalap sejak ajang Formula E dimulai, dengan 125 poin. Tim Renault e.dams menyelesaikan musim ini dengan berada di posisi ke-5 di dalam klasemen akhir Kejuaraan, pertama kalinya mereka tidak berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Tim, dengan Buemi yang mencetak 125 dari 133 poin yang dikumpulkan oleh tim.

Nissan e.dams (2018–2022) sunting

Diumumkan secara resmi bahwa tim DAMS akan beralih dari Renault ke Nissan mulai dari musim 2018-19. Buemi pada awalnya dimaksudkan untuk bermitra bersama dengan Alexander Albon, yang membalap untuk tim DAMS di dalam ajang Formula 2, namun ia dilepaskan oleh tim DAMS untuk bergabung bersama dengan mantan tim Buemi, yaitu tim Toro Rosso, untuk berlomba di dalam ajang F1 di Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2019. Posisi Albon lantas digantikan oleh Oliver Rowland, yang sebelumnya membalap untuk tim DAMS di dalam ajang Formula 2 pada tahun 2017.

Musim 2018–19 sunting

Buemi memulai musim ini dengan start dari posisi ke-3 di grid, namun merosot ke posisi ke-6 di akhir balapan. Pada putaran berikutnya di Marrakesh, Buemi kembali start di posisi ke-3 di grid, namun harus menghindari putaran Jean-Éric Vergne dari tim Techeetah, dan gagal dalam urutan. Namun, di akhir balapan, ia kembali bangkit ke posisi ke-8. Pada balapan berikutnya, di Santiago, ia mewarisi posisi terdepan ketika Lucas di Grassi didiskualifikasi karena pelanggaran teknis. Namun, ia kehilangan keunggulan menjelang akhir balapan karena mengalami rem blong pada mobilnya. Kemalangan Buemi terus berlanjut, ketika pada balapan berikutnya, ia dan rekan setimnya, yaitu Rowland, kehabisan tenaga satu putaran sebelum balapan berakhir, masing-masing berada di posisi ke-4 dan ke-3, setelah Nissan salah menghitung jumlah putaran yang tersisa. Hal ini diikuti dengan kegagalan suspensi yang menyebabkan dia mundur dari putaran berikutnya. Pada ronde berikutnya, ia mengalami kecelakaan saat melaju superpole, dan karenanya lolos ke posisi ke-6, namun ia kemudian didiskualifikasi karena pelanggaran teknis dan harus start dari pit-lane. Pada putaran terakhir, dia berhasil naik ke posisi ke-8, tetapi ketika mencoba menyalip Robin Frijns, Buemi menabrak punggungnya, dan menyebabkan Frijns mengalahkan di Grassi, membuat Buemi naik ke posisi ke-6, sementara di Grassi langsung mundur, dan Frijns tertatih-tatih kembali ke garis finis di urutan ke-14. Buemi mendapat penalti waktu 10 detik karena menyebabkan tabrakan dan diklasifikasikan di posisi ke-8, posisinya sebelum kecelakaan. Dia juga mengalami masalah di Roma dan Paris. Namun, setelah meraih pole di ePrix Berlin, hasilnya meningkat. Dia finis di posisi kedua, setelah di Grassi berhasil menyalipnya dan memenangkan perlombaan tersebut. Di Bern, dan di Race 2 di New York, dia finis di posisi ketiga. Kemenangan pertamanya di musim ini terjadi pada Race 1 di New York, setelah meraih posisi pole. Dia diserang oleh pembalap Jaguar, yaitu Alex Lynn. Namun, pembalap asal Inggris itu pensiun karena kehilangan tenaga. Setelah itu, Buemi mempertahankan margin yang nyaman untuk memenangkan perlombaan atas rekan setim Lynn, yaitu Mitch Evans, yang melakukan comeback yang luar biasa dari posisi ke-13 di grid. Pada akhir musim, Buemi telah menyalip 11 pembalap, termasuk penantang gelar juara, yaitu Evans dan di Grassi, untuk naik dari posisi ke-13 ke posisi ke-2 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Pembalap.

Musim 2019–20 sunting

Buemi dan Oliver Rowland dipertahankan oleh tim Nissan e.dams untuk musim 2019–20. Buemi finis di posisi keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Pembalap.[17]

Musim 2020–21 sunting

Tim Nissan e.dams mempertahankan Buemi dan Oliver Rowland untuk musim 2020–21.[18]

Musim 2021–22 sunting

Buemi melanjutkan dengan tim Nissan e.dams, dengan Maximilian Günther sebagai rekan setim barunya pada tahun 2022.[19] Musim ini sekali lagi gagal menghasilkan podium apa pun bagi Buemi, yang mencetak hasil terbaik yaitu finis di posisi kelima di Kota New York, yang menempatkannya di urutan ke-15 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.

Envision Racing (2023–) sunting

Musim 2022–23 sunting

 
Buemi di ePrix Berlin 2023.

Pada bulan Oktober 2022, Buemi secara resmi mengumumkan bahwa dia akan beralih ke tim Envision Racing, menggantikan posisi Robin Frijns yang keluar, dan bermitra bersama dengan Nick Cassidy, dengan durasi kontrak selama dua tahun.[20] Selain itu, ia mengakhiri hubungan delapan tahun dengan tim e.dams, yang telah dimulai pada musim Formula E pertamanya.[21] Setelah menempati posisi keenam pada balapan pembuka musim di Mexico City,[22] Buemi berhasil mencetak posisi pole pertamanya sejak akhir pekan ePrix New York City 2019 di Diriyah, setelah mengalahkan rookie Jake Hughes di tahap akhir kualifikasi.[23][24] Dia berhasil meraih poin pada kedua balapan di Arab Saudi, masing-masing berakhir di posisi keempat dan keenam.[25] Pada ePrix Hyderabad, Buemi nerhasil menyelesaikan balapan yang kacau pada posisi ketiga, namun ia mendapatkan penalti yang menurunkan dirinya ke posisi ke-15.[26] Ia kembali mengalami ketidakberuntungan di Cape Town setelah mobil yang dikendarainya ditabrak oleh Pascal Wehrlein yang melakukan pengereman terlambat saat memasuki Tikungan ke-10. Ia berhasil menyelesaikan balapan tersebut di posisi kelima, meski harus melangsungkan balapan menggunakan mobil yang rusak.[27]

Musim 2023–24 sunting

Buemi tetap di tim Envision Racing untuk musim 2023–24 sebagai bagian dari kontraknya, dengan Robin Frijns sebagai rekan setim barunya setelah Nick Cassidy berangkat ke tim Jaguar Racing.[20][28]

Kehidupan pribadi sunting

Pada tahun 2009, Buemi tinggal di Bahrain bersama dengan keluarga dan pacarnya, yaitu Jennifer.[29] Sejak saat itu, dia pindah ke Swiss.[30] Dia dan Jennifer menikah pada tahun 2015, dan mereka memiliki dua putra bersama.[31] Kakeknya, yaitu Georges Gachnang, dan sepupu pertamanya, yaitu Natacha Gachnang, juga seorang pembalap.[32][33]

Pada tahun 2013, Buemi dan Johnny Herbert membimbing enam kontestan dalam ITV4 seri realitas primetime, dengan tujuan untuk mengambil pemain permainan video Gran Turismo ke balapan Dubai 24 Jam sebagai pembalap sungguhan.[34] Negara-negara lain di benua Eropa mengadakan pertandingan panas yang dibimbing oleh Vitantonio Liuzzi.[35]

Pada tanggal 18 April 2023, Buemi menjadi ayah untuk yang ketiga kalinya dengan lahirnya putra barunya.

Statistik sunting

Biodata sunting

Nama lengkap: Sebastien Olivier Buemi
Tempat tanggal lahir: lahir 31 Oktober 1988
Status: Single
Debut F1: Australia 2009 (bersama Scuderia Toro Rosso)

Musim ke musim sunting

  • 2009: Formula 1, Scuderia Toro Rosso – 6 poin (posisi 16 klasemen)

Catatan kaki sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Watkins, Gary (15 November 2014). "Davidson and Buemi champions as sister Toyota wins". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 15 March 2015. 
  2. ^ "Arden target return to form in 2008". autosport.com. 2007-01-10. Diakses tanggal 2007-01-13. 
  3. ^ "Buemi confirmed as Red Bull reserve". Autosport. 2008-01-16. Diakses tanggal 2008-01-16. 
  4. ^ "Buemi's F1 "race" debut". Autosport. 194 (3): p. 15. 2008. 
  5. ^ "Buemi to race with Toro Rosso in 2009". Yahoo Sport. 2008-09-19. Diakses tanggal 2008-09-19. 
  6. ^ "Toro Rosso confirm Buemi for 2009". autosport.com. 2009-01-09. Diakses tanggal 2009-01-09. 
  7. ^ Noble, Jonathan (2010-04-16). "Upright failure caused Buemi's crash". autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2010-04-16. 
  8. ^ Elizalde, Pablo (14 December 2011). "Ricciardo, Vergne to race for Toro Rosso in 2012 Formula 1 season". Autosport. Diakses tanggal 14 May 2023. 
  9. ^ Elizalde, Pablo (5 January 2012). "Sebastien Buemi confirmed as Red Bull Racing's reserve and test driver". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 5 January 2012. 
  10. ^ "Sebastien Buemi will continue as Red Bull's test and reserve driver for the 2013 season". SkySports F1. Diakses tanggal 6 December 2013. 
  11. ^ "Who are the Oracle Red Bull Racing drivers?". www.redbullracing.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-31. 
  12. ^ "Toyota recruits Anthony Davidson, Sebastien Buemi for second TS030 HYBRID". Autosport. Haymarket Publications. 10 February 2012. Diakses tanggal 10 February 2012. 
  13. ^ "Sebastien Buemi wins intense Formula E Monaco ePrix". Autoweek. Crain Communications, Inc. 13 May 2017. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  14. ^ "Another win for Buemi in Paris Formula E race". Reuters.com. 20 May 2017. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  15. ^ "Sébastien Buemi wins Formula E race in Berlin". Autoweek. Crain Communications, Inc. 11 June 2017. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  16. ^ "Gasly favourite to replace Buemi for New York ePrix". Motorsport.com. Motorsport Network. 23 June 2017. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  17. ^ "Nissan retains Buemi, Rowland for 2021 Formula E season". Motorsport. October 14, 2020. Diakses tanggal October 14, 2020. 
  18. ^ Thukral, Rachit (14 October 2020). "Nissan retains Buemi, Rowland for 2021 Formula E season". Motorsport.com. Diakses tanggal 7 October 2022. 
  19. ^ "Nissan signs Guenther to replace Rowland in Formula E". The Race. 2 September 2021. Diakses tanggal 7 October 2022. 
  20. ^ a b "Sebastien Buemi joins Envision Racing". ABB Formula E. 4 October 2022. Diakses tanggal 7 October 2022. 
  21. ^ Boxall-Legge, Jake (4 October 2022). "Why Envision can wake a dormant Formula E giant". Motorsport.com. Diakses tanggal 7 October 2022. 
  22. ^ "Kopf-an-Kopf-Rennen beim Gen3-Start: Das e-Formel.de Fahrer-Rating zum Mexico City E-Prix 2023 - e-Formel.de". e-formel.de. Diakses tanggal 2023-02-11. 
  23. ^ Golding, Nick (2023-01-27). "Sébastian Buemi Claims First Pole Position Since 2019 After Sensational Diriyah Performance". The Checkered Flag (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-11. 
  24. ^ "Diriyah E-Prix: Buemi claims pole in 100th Formula E start". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-11. 
  25. ^ "Buemi: 'We're getting stronger and could've had more'". The Official Home of Formula E (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-11. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ "Envision wants power rule clarity as Buemi protest dismissed". The Race (dalam bahasa Inggris). 2023-02-11. Diakses tanggal 2023-02-26. 
  27. ^ "Winners and losers from Formula E's Cape Town epic". The Race (dalam bahasa Inggris). 2023-02-26. Diakses tanggal 2023-02-26. 
  28. ^ "Frijns reunited: Formula E ace Robin Frijns rejoins Envision Racing". Envision Racing (dalam bahasa Inggris). 8 August 2023. Diakses tanggal 8 August 2023. 
  29. ^ "Sébastien Buemi to stay in tax-free Bahrain" Auto123.com 2009-01-16. Retrieved 2009-04-25.
  30. ^ "FIA World Endurance Championship Team – Sébastien Buemi (#8)". Toyota Racing. Diakses tanggal 27 May 2012. 
  31. ^ David, Marc (May 27, 2020). "Sébastien Buemi: «J'ai compris ce que vivent les femmes au quotidien»". illustre.ch. Diakses tanggal 12 August 2020. 
  32. ^ "Buemi not excited by Gachnang rumours". motorsport.com. October 2, 2009. Diakses tanggal 12 August 2020. [pranala nonaktif permanen]
  33. ^ "Buemi's grandfather". forums.autosport.com. 30 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2022. Diakses tanggal 11 February 2022. 
  34. ^ "Gran Turismo Academy series confirmed for ITV4". www.touchline.tv. January 10, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13, 2013. Diakses tanggal November 26, 2014. 
  35. ^ "GT Academy 2012 European Race Camp Gets Underway". eu.gran-turismo.com. August 17, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2013. Diakses tanggal November 26, 2014. 

Pranala luar sunting