SMA Negeri 6 Padang

sekolah menengah atas di Kota Padang, Sumatera Barat
(Dialihkan dari SMU Negeri 6 Padang)

SMA Negeri 6 Padang merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir Nomor 11, Mata Air, Padang Selatan, Padang, Sumatera Barat. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 6 Padang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.

SMA Negeri 6 Padang
Informasi
Didirikan14 Januari 1984
JenisNegeri
AkreditasiA[1]
Nomor Statistik Sekolah301086104006
Nomor Pokok Sekolah Nasional10303503
Kepala SekolahRisdaneti, S.Pd., M.M.
Ketua KomiteDrs. Musyri Wandi
Jumlah kelas27[2]
Jurusan atau peminatanMIPA dan IIS
Rentang kelasX, XI, dan XII
KurikulumKurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jumlah siswa900[butuh rujukan]
StatusDiakui
Alamat
LokasiJalan Sutan Syahrir No. 11, Mata Air, Padang Selatan, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Tel./Faks.(0751) 62551
Situs webwww.sman6padang.sch.id
Lain-lain
LulusanGrup alumni di Facebook
Moto
MotoGo Green School

Sejarah

sunting

SMA Negeri 6 Padang didirikan pada tanggal 14 Januari 1984. Awalnya, sekolah ini merupakan kelas jauh dari SMA Negeri 1 Padang.[3] Sebagai layaknya sekolah filial, tahun pelajaran 1983/1984 proses pembelajaran berlangsung dengan status menumpang di SD Negeri 35, Jembatan Buai, Mata Air. Setahun di sana, pada tahun ajaran 1984/1985 proses pembelajaranpun berpindah ke SD Negeri 38 Seberang Padang Selatan dengan status kepala sekolah, SMAN 6 yang dirangkap langsung oleh kepala SMAN 1 Padang yang bernama Drs. Rusdi. Namun, pelaksanaan tugas operasional sekolah saat itu diserahkan kepada Drs. Mahmud. AR. Selanjutnya, tiga bulan lamanya pembelajaran siswa SMAN 6 Padang dipindahkan ke SD Koto Kaciak, sekarang menjadi SD Negeri 22 Padang.[3]

Cikal bakal SMAN 6 Padang merupakan tanah Silih Jariah dari kaum suku setempat. Menurut Drs. Musyriwandi selaku sumber informasi bahwa tanah yang dimaksud adalah dulunya milik kaum.[3] Tanah kaum ini merupakan alas hak untuk pengurusan pensertifikatan tanah sekolah. Berdasarkan kehendak masyarakat Padang Selatan inilah seyogianya didirikan SMA Negeri 6 Padang. Aspirasi masyarakat itu, membentuk tim pembebasan tanah yang dipelopori tokoh masyarakat, di antaranya: Tarmizi Hoesen, S.H., Tamran Anwar, S.H., Sutan Soehatsyah, Sutan Munir, Maswir MS, Maswir Poendek, S.H., Wahid Noerdin (Lurah), dan Zainun Panduko, Rusli Boer, Rosna Rusli bersama tokoh masyarakat lainnya yang ada di nagari dan di rantau dengan Camat Padang Selatan saat itu, Drs. Ridwan Kasim. Tim dimaksud melakukan pendekatan kepada masyarakat, pengusaha yang peduli pendidikan untuk mewujudkan sekolah ini dengan menyiapkan lokasi dan membebaskannya dari tanah kaum demi pendidikan anak bangsa.

Awal Oktober 1985, siswa SMA Negeri 6 Padang memiliki gedung sendiri dengan jumlah siswa sebanyak 280 orang.[3] Sarana kelas waktu itu terdiri dari 7 ruang dengan rincian 4 lokal di sebelah selatan dan 3 lokal di sebelah utara. Cikal bakal lokal ini pun dari tahun ke tahun bertambah. Hingga kini ada 27 lokal[2] selain ada labor komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, Mushalla, labor biologi, labor kimia, ruang OSIS, kantin, kolam ikan, kebun, dan fasilitas lainnya.

Kepala sekolah

sunting

Sejak berdiri sendiri menjadi SMA, sebelas orang tercatat pernah menjadi kepala sekolah ini.[3]

Nama Menjabat
Drs. Rusdi 1985–1986
Lukman, B.A. 1986–1989
Drs. Amir Syarif 1989–1993
Drs. Syofyan Saibi 1993–1997
Drs. Nurchas Saib 1997–2001
Dra. Hj. Sifdar A.M. 2001–2005
Drs. Yunisra, M.Kom. 2005–2008
Drs. H. Masril, M.Pd. 2008–2011
Drs. Barlius, M.M. 2011–2014
Drs. Ramadansyah, M.Pd. 2014–2016
Risdaneti, S.Pd., M.M. 2016–sekarang

Prestasi

sunting

Pada tahun 1996, disepakati kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup.[3] Program ini terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan diperbaharuinya kesepakatan pihak sekolah dengan Bapedalda Kota padang semenjak tahun 2005 dan tahun 2006 tentang program Kementerian Lingkungan Hidup tentang “Lingkungan” untuk dikembangkan di SMAN 6 Padang. Program kerjasama itu disempurnakan pada tahun 2010 dengan program pendidikan lingkungan hidup melalui program Adiwiyata.[3] Program Adiwiyata telah menciptakan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini seiring dengan visi sekolah berakhlak mulia, berprestasi, kompetitif, dan berbudaya lingkungan.

Program Adiwiyata telah mengharumkan nama SMA Negeri 6 Padang dengan prestasinya. Pada tahun 2010, SMA Negeri 6 Padang meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Padang dan tahun 2011 meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat. Pada tanggal 5 Juni 2012 di Jakarta, SMAN 6 Padang meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA. dan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA.[3]

Pada 10 Juni 2013 di Jakarta, SMAN 6 Padang kembali menorehkan tinta emas meraih penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA., sebagai sekolah Mandiri sebagai penyempurna prestasi Adiwiyata.[3] Prestasi selanjutnya adalah dengan diundangnya utusan SMAN 6 Padang ke Jepang pada Student Forum of Unesco AsPnet in the Asia Pasific region 2013 di Sakai City, Osaka, Jepang pada tahun 2013.[3]

Dengan program program binaan ke sekolah lainnya, SMAN 6 Padang terus merambah prestasi adiwiyata tingkat ASEAN Green School melalui ASPNet dalam kegiatan Video Conference.[3]

Sarana dan prasarana

sunting

Berikut adalah sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 6 Padang:[4]

Akreditasi

sunting
  • Nilai Akreditasi: 83.00[1]
  • Peringkat Akreditasi: A
  • Tanggal Penetapan: 22-Jul-2024

Referensi

sunting
  1. ^ a b Akreditasi SMA Negeri 6 Padang
  2. ^ a b "Profil Sekolah - SMAN 6 Padang". Dinas Pendidikan Kota Padang. Diakses tanggal 30 Desember 2016. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k "Sejarah Singkat". SMA Negeri 6 Padang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2016. 
  4. ^ "Sarana & Prasarana". SMA Negeri 6 Padang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-30. Diakses tanggal 30 Desember 2016. 

Pranala luar

sunting