SPN Polda Sumut
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Sekolah Polisi Negara Hinai (SPN Hinai) merupakan satuan institusi pendidikan kepolisian milik Polda Sumatera Utara yang resmi berdiri sejak 10 Agustus 2016. SPN ini dibangun karena Seiring perkembangan waktu kondisi SPN Polda Sumut di Sampali saat itu dinilai sudah kurang memadai karena sarana prasarana dan fasilitas yang tersedia sudah tidak memenuhi standart pendidikan, sehingga kurang optimal dalam kegiatan belajar mengajar, maka pimpinan Polda Sumut mulai membuat terobosan dengan membangun lokasi di Hinai Kabupaten Langkat, pada tanggal 10 Agustus 2016, SPN Sampali resmi dipindahkan ke Langkat tepatnya di Desa Suka Jadi Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
SPN Hinai SPN Hinai Polda Sumut | |
---|---|
Informasi | |
Moto | Widya, Satya, Bhakti |
Jenis | Lembaga Pendidikan dan Pelatihan |
Didirikan | 16 Agustus 2016 |
Lembaga induk | Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Afiliasi | •Lemdiklat Polri
• •Polda Sumatera Utara |
KA SPN | Kombes. Pol. Iwan Setyawan, S.H S.IK, M.Hum. |
Alamat | Jl. Dharana Latsarya No.95 Suka Jadi, Kec.Hinai. , , , 20854 , Indonesia 3°47′37″N 98°26′29″E / 3.7937439°N 98.4413469°E |
Kampus | Sekolah Polisi Negara Hinai |
Situs web | https://sidibatak.home.blog/ |
Sejarah
suntingSejarah Berdirinya Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumut
suntingdilingkungan Polri yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, serta mengelola standar pendidikan.
Dalam pelaksanakan tugas, Sekolah Polisi Negara (SPN) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan dan pembinaan manajemen personel dan logistik, administrasi dan ketatausahaan, serta pengelolaan keuangan.
b. Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Diklat sesuai Program Pendidikan dan Latihan (Prodiklat).
c. Pelayanan umum antara lain pelayanan markas, manage, dan pemeliharaan sarana prasarana dalam lingkungan SPN.
d. Penyiapan dan pelaksanaan pendidikan serta pengajaran, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan pengendalian Diklat.
e. Pembinaan, bimbingan kepribadian dan pengasuhan mental siswa dalam rangka pelaksanaan Diklat.
f. Pelaksanaan pengajaran dan pelatihan, serta penyiapan rencana pengajaran dan pelatihan dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD) dan Standar Kompetensi (SK) operasional pendidikan.
g. Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi dan dokumentasi program kegiatan SPN.
h. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan peserta Diklat serta personel SPN dan keluarganya
Pada masa perang kemerdekaan, Sekolah Polisi Negara dahulu, berada di Yogjakarta dan Bukittinggi. Pada tahun 1947 Sekolah Polisi Negara di Yogjakarta dan Bukittinggi dipindahkan dan dipersatukan di Sukabumi sebagai pusat dari SPN di Indonesia. Berhubung dengan jumlah agen polisi yang dihasilkan oleh lembaga kepolisian daerah belum mencukupi, maka sejalan dengan rencana pembangunan semesta berencana tahap pertama, sesuai dengan ketetapan menteri kepala Kepolisian Negara, maka pada tanggal 23 Mei tahun 1948 sesuai dengan ketetapan Menteri Kepala Kepolisian Republik Indonesia, dibangun sekolah polisi negara Deli Serdang, kemudian pada tahun 1949 didirikan kembali SPN Tanjung Kasau.
SPN Deli Serdang dan SPN Tanjung Kasau merupakan SPN yang berdiri di regional Sumatera utara, yang sebelumnya telah berdiri SPN-SPN lain di berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 1963 SPN Tanjung Kasau dipindahkan siswa-siswanya ke SPN yang ada di Deli Serdang (SPN Sampali), dikarenakan ada kebijakan dari kepolisian RI untuk mempersatukan SPN yang ada di Sumatera Utara. Sebelum SPN ini ditutup dan dipindahkan ke Sampali, SPN Tanjung Kasau ini telah mendidik sekitar 1.200 siswa-siswa didik. Pada waktu pendidikan berjalan di SPN Tanjung Kasau, bangunan dan peralatan yang digunakan dalam mendidik siswa-siswa didik hanya seadanya, dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia yang pada saat itu masih sangat minim. Namun meskipun dengan kondisi yang belum memadai dalam mendidik siswa-siswa didik, para staf pengajar tetap terus berusaha melatih siswa-siswa-siswa-siswa didik sebaik mungkin demi menciptakan polisi-polisi yang handal dalam menjaga dan menciptakan keamanan di masyarakat. Sewaktu SPN Tanjung Kasau ditutup dan dipindahkan ke Sampali, segala peralatan-peralatan, akomodasi, dan staf-staf pengajarnya maupun pengurus SPN Tanjung Kasau ikut dipindahkan ke Sampali.
Terlihat bahwa siswa-siswa tidak ada yang dipindahkan karena pada saat itu siswa-siswa yang sedang pendidikan sudah tamat dan sudah bertugas di masyarakat. Ketika pindah dan mulai dilaksanakannya pendidikan di SPN Sampali Medan, dibukalah pendaftaran bagi masyarakat-masyarakat yang ingin menjadi polisi. SPN Tanjung Kasau merupakan tongkat pertama pendidikan kepolisian yang menjadi cikal bakal didirikannya SPN Sampali Medan. Setelah SPN di Tanjung Kasau ditutup, SPN
Tanjung Kasau ini dipindahkan ke daerah Sampali Deli Serdang yaitu di kelurahan Indra Kasih Sampali pada tahun 1963, sekaligus dilakukan penyesuaian struktur dan organisasi dalam rangka reorganisasi Polri, agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan pokok kepolisian negara ialah unsur Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan pada tahun 12 1964, tempat pendidikan ini diberi nama menjadi SAKRI (Sekolah Angkatan Kepolisian Republik Indonesia). Dengan perubahan nama ini, pendidikan kepolisian yang ada di Sampali dikenal dengan SAKRI Sampali. Pada tahun 1969 dilakukan lagi penyesuaian struktur dan organisasi dalam rangka reorganisasi Polri, maka dari pada itu nama Sekolah Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (SAKRI) yang terdapat di kota medan ini diganti lagi namanya dengan DODIKLAT (Depo Pendidikan dan Latihan).
Pergantian nama pendidikan kepolisian ini merupakan kebijakan lembaga pendidikan polisi Indonesia yang berada di Jakarta. Lembaga Kepolisian inilah yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem pendidikan kepolisian di Indonesia. Sekolah polisi di Medan ini merupakan salah satu dari beberapa deretan-deretan sekolah kepolisian di Indonesia yang merubah nama sekolah pendidikan kepolisan mereka menjadi DODIKLAT. Dengan digantinya nama sekolah polisi ini, mulai dari sinilah dibukanya sistem pelatihan bagi polisi-polisi yang mau belajar lagi, demi memantapkan perannya sebagai penegak hukum yang profesional di masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, Depo pendidikan dan latihan (Dodiklat) polisi ini diganti lagi namanya dengan Sekolah Polisi Negara pada tahun 1984. Pergantian ini guna memaksimalkan fungsi dan peranan sekolah polisi ini sebagai tempat belajar dan berlatihnya siswa-siswa didik.
Seiring perkembangan waktu kondisi SPN Polda Sumut di Sampali saat itu dinilai sudah kurang memadai karena sarana prasarana dan fasilitas yang tersedia sudah tidak memenuhi standart pendidikan, sehingga kurang optimal dalam kegiatan belajar mengajar, maka pimpinan Polda Sumut mulai membuat terobosan dengan membangun lokasi di Hinai Kabupaten Langkat, pada tanggal 10 Agustus 2016, SPN Sampali resmi dipindahkan ke Langkat tepatnya di Desa Suka Jadi Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
Proses perpindahan SPN Sampali ke Hinai
Polda Sumut diawali dari telah diterimanya Hibah lahan seluas 38,7 Ha dari Bupati Langkat (H. Syamsul Arifin, SE) kepada Kapolda Sumut (Irjen Pol Drs. H. Bambang Hendarso Danuri, M.M.) sesuai surat pernyataan hibah Nomor : SP/pem-2006 tanggal 20 Desember 2006.
a. Relokasi SPN Polda Sumut Di Desa Suka Jadi, Kec. Hinai Kabupaten Langkat seluas 38,7 Ha, terdiri dari 57 site plan dengan taksasi / estimasi biaya Rp. 300.000.000.000,- melalui pembangunan multi years yang dimulai sejak tahun 2007.
b. Realisasi pembangunan hingga saat ini mencapai Rp. 52.893.390.000 yang turun pada tahun anggaran 2007, 2010, 2012, 2013, dan 2016, Permasalahan yang terjadi ialah pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun 2007 s/d 2013 mengalami kerusakan karena SPN tidak di operasionalkan.
c. Guna mendukung proses belajar mengajar Diktuk Brigadir Polri T.A. 2016 yang direncanakan buka pendidikan pada tanggal 10 Agustus 2016, maka diperlukan tambahan anggaran untuk percepatan pembangunan Fasdik dan Sarana prasana lainnya.
Proses pembangunan SPN Polda Sumut di Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat:
a. Tahun 2007 dibangun Mako SPN type 1.280 sebanyak 1 unit dengan alokasi anggaran Rp. 6.318.252.000,-
b. Tahun 2010 dibangun kembali kelas sedang type 320 sebanyak 3 unit, barak siswa type 520 sebanyak 2 unit dan kelas kecil type 170 sebanyak 4 unit.
c. Tahun tahun 2012 dibangun kembali barak siswa type 520 sebanyak 2 unit, pembangunan kelas besar type 600 sebanyak 1 unit, kelas kecil type 170 sebanyak 2 unit dan ruang makan/dapur type 600 sebanyak 1 unit.
d. Tahun 2013 dibangun kembali barak siswa type 520 sebanyak 2 unit, kelas kecil type 170 sebanyak 2 unit, Gedung Bekum type 230 sebanyak 1 unit, Rumh dinas type 54 sebanyak 5 unit.
e. Tahun 2016 di bangun lanjutkan kembali yaitu pos jaga 2 unit, lapangan hitam 1 unit , tower air 7 unit, gardu listrik 1 unit, pembangunan jalan type 1, dan 2 (didalam lingkungan).
Pada tanggal 19 April 2016 Kapolda Sumatera Utara yang pada saat itu dijabat oleh Irjen Pol. Drs. R. Budi Winarso beserta Pejabat utama meninjau lokasi SPN Polda Sumut di Hinai selanjutnya melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a. Melakukan Rapat internal dengan pembagian tugas sesuai tupoksi.
b. Membuat surat pemberitahuan kepada Kalemdiklat Polri tentang rencana perpindahan SPN Polda Sumut dari Jalan Bhayangkara Sampali, dari Medan ke Desa Suka Jadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat, serta mengirimkan surat kepada Kapolri terkait permintaan dukungan anggaran untuk pembangunan Fasilitas pendidikan dan Biaya transportasi perpindahan.
c. Melaksanakan Pembersihan areal pembangunan dan gedung oleh personil Satker Mapolda, Brimob Polda Sumut dan Polres Langkat. Melaksanakan Perbaikan gedung yang rusak dan pengecatan secara swadaya (melalui hibah)
Pembangunan fasilitas umum menggunakan dana hibah/talangan yang terdiri dari :
a. Jalan umum dan jalan di dalam lingkungan SPN Hinai b. Penimbunan lapangan hitam dan lapangan upacara,
c. Pembuatan parit dan tanggul keliling areal, penanaman pohon dan pagar sementara keliling area SPN di Hinai.
d. Pengeboran mata air/sumur bor.
e. Pemasangan instalasi listrik dan gardu listrik
Kemudian membangun dan melengkapi Fasdik berupa Pengadaan meja, kursi, tempat tidur, lemari, dan lain-lain. Pembangunan Halang rintang. Pembangunan fasilitas pendukung: membangun Gapura (pintu masuk) Rambu penunjuk arah, Pengadaan grounding/anti petir, Pengadaan temperature udara, Instalasi alkom dan selling toa.
Mengingat masih banyak yang perlu dilengkapi maka Poldasu mengajukan usulan tambahan alokasi anggaran, Pengadaan/pembangunan rumah flat sebanyak 2 unit untuk 64 KK yang selanjutnya diubah menjadi rumah dinas type 54 sebanyak 15 unit, type 45 sebanyak 20 unit dan type 38 sebanyak 40 unit.
Kemudian Pengadaan Bus 2 unit, Pengadaan Ambulance 2 unit, Pengadaan kendaraan roda 2 sebanyak 10 unit, Biaya transportasi pemindahan/relokasi personil SPN dan perlengkapan sebesar Rp. 500.000.000,- Polda Sumut melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan PT. Pelindo untuk memberikan hibah fasilitas sosial yang terdiri dari :
a. Pembangunan Masjid dari Pemprov Sumut. b. Pembangunan Gereja dari Pemprov Sumut. c. Pembangunan Pagar keliling SPN Polda Sumut.
d. Pembanguan Poliklinik dari PT. Pelindo dan Sertifikasi Tanah SPN Polda Sumut di Hinai Kabupaten Langkat
Proses pembangunan SPN Polda Sumut di Hinai Kabupaten Langkat dari tahun 2007 s/d 2016 tidak berkesinambungan berakibat banyak bangunan gedung dan fasilitas lainnya mengalami kerusakan sehingga apabila dibiarkan akan menjadi temuan BPK.
Pada tahun 2016 turun anggaran pembangunan sejumlah Rp. 19,473,377,000,. Bahwa proses pendidikan Brigadir Polri Polda Sumut T.A. 2016 akan dilaksanakan di SPN Polda Sumut di Hinai, sehingga Kapolda Sumut mempercepat proses pembangunan SPN di Hinai agar bisa digunakan mulai tanggal 10 Agustus 2016. Guna percepatan pembanguan fasilitas umum, pendidikan, sosial dan pendukung lainnya dimohon permintaan anggaran yang diajukan direalisasikan. (ial)
Padan tahun 2017 s/d 2019, pembangunan fasilitas yang dibuat melalui pengadaan mandiri (diluar DIPA) diantaranya :
a. Garasi mobil b. Tower turun tebing
c. Lapangan tembak d. Jalan asrama e. Pemasangan PAM f. Renovasi Pagar SPN
g. Perbaikan lapangan upacara bendera h. Pembangunan mesjid secara swadaya i. Hibah gedung diskresi
j. pemanfaatan lahan kosong untuk berocok tanam: (Video purak2nya Pers kasih makan Kolam Ikan, pelihara kambing, taman jagung, tanam cabe, tanah serei, dll)
k. Serta Perbaikan tower anti petir.
Lulusan
suntingSejak berdirinya SPN Hinai, dengan program pendidikan selama 7 bulan dan sejak 2021 diubah menjadi 5 bulan lembaga ini telah melantik 8 Angkatan sampai saat ini.
- Ak I Resimen XLII Tirtamata Yodha
(T.A 2018/2019).
- Ak II Resimen XLIII Parama Tiyasa
(T.A 2019/2020).
- Ak III Resimen XLIV Mahija Sarwapalaka
(T.A 2020/2021).
- Ak IV Resimen XLV Pandita Pratisena
(Gel II T.A 2021).
- Ak V Resimen XLVI Mahandika Satrya
(Gel 1 T.A 2022).
- Ak VI Resimen XLVII Pratisena Dhira Brata
(Gel II T.A 2022).
- Ak VII Batalyon XLVIII Matra Satyawada
(Gel I T.A 2023).
- Ak VIII Resimen XLIX Aryandra Pradita
(Gel II T.A 2023).
- Ak IX Batalyon L Setia Loyal Forever
(Gel I T.A 2024).(Sedang melaksanakan Pendidikan Pembentukan)
Referensi
suntingArtikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Maret 2024. |