Sabuktakin
Sabuktakin adalah seorang kepala rumah tangga istana (al-Hajib) dari Khalifah al-Muthi'. Kala al-Muthi' terserang penyakit lumpuh dan tidak bisa bicara, Sabuktakin mengusulkan al-Muthi’ diganti oleh anaknya, yaitu ath-Thai'. Khalifah ath-Thai' kemudian memberi Sabuktakin panji kehormatan dan bahkan memberikannya posisi Sultan dan memberinya pula gelar Nashir ad-Dawlah. Pemberian posisi Sulthan dan panji kehormatan kepada Sabuktakin membuat 'Izz ad-Dawlah marah.
Sabuktakin berasal dari Turki, sedangkan 'Izz ad-Dawlah berasal dari Iran. Keduanya akhirnya bertempur berebut pengaruh dan kuasa. Sabuktakin berusaha melakukan negosiasi dengan menawarkan wilayah sebelah selatan Irak kepada 'Izz ad-Dawlah, sementara Sabuktakin tetap mengendalikan Bagdad. Tawaran ditolak, maka terjadilah pertempuran di daerah Wasith.[1]