Saman Khuda
Saman Khuda (Saman Khoda, Saman-khudat) adalah seorang bangsawan Persia abad ke-8 yang keturunannya (Wangsa Samaniyah) menjadi penguasa Persia (Kekaisaran Samaniyah). Dia adalah seorang tuan tanah dari desa Saman di provinsi Balkh -sekarang Afganistan utara (saat itu bagian dari Persia).[1] Pada awal abad ke-8, ia pergi ke Marw, guna menemui gubernur Khorasan, Asad bin Abdallah al-Qasri (memerintah 723-727). Saman adalah seorang Majusi[2] yang kemudian memeluk Islam karena terkesan dengan kesalehan Asad bin Abdallah al-Qasri.[3] Dia menamai putranya Asad, sebagai penghormatan untuk sang gubernur.
Khalifah Ma'mun Ar-Rasyid (786-833) kemudian menunjuk empat putra Asad - cucu Saman Khuda - sebagai gubernur Samarkand, Fergana, Shash dan Ustrushana, dan Herat karena telah memadamkan suatu pemberontakan.[4] Penunjukan ini menandai dimulainya Wangsa Saman; Cicit Saman Khuda Isma'il bin Ahmad (849-907) menjadi Amir di Transoxiana dan Khorasan.
Saman adalah keturunan ke-4 atau ke-5 dari Bahram Chobin,[4][5] seorang bangsawan dari Wangsa Mihran, yang menjadi Shah di Kekaisaran Sassania.[6]
Referensi
sunting- ^ Bosworth, Clifford Edmund. The New Islamic Dynasties: A Chronological and Genealogical Manual p. 162
- ^ Dhalla, M. N. History of Zoroastrianism (1938) Part 6, Chapter XLIII
- ^ Mohammad Taher, Encyclopaedic Survey of Islamic Culture, pg. 84
- ^ a b Shamsiddin Kamoliddin, "To the Question of the Origin of the Samanids", Transoxiana 10 (July 2005).
- ^ Narshaki (trans. R. N. Frye), History of Bukhara, Pg 79
- ^ R. N. Frye, The Golden Age of Persia, London: Butler & Tanner Ltd., 1996, p. 200.