Samsung SDS

perusahaan asal Korea Selatan

Samsung SDS (Hangul:삼성에스디에스), didirikan pada tahun 1985 sebagai anak usaha dari Samsung Group, adalah sebuah penyedia layanan teknologi informasi, mulai dari layanan konsultansi, layanan teknis, hingga layanan alih daya.[1] SDS juga aktif dalam riset dan pengembangan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan, rantai blok, Internet untuk Segala, dan Alih Daya Rekayasa. Pada tahun 2019, Samsung SDS mencatatkan laba bersih sebesar 750,4 milyar won ($635 juta), meningkat 17,5% dari tahun sebelumnya.[2] Perusahaan ini diperkirakan menjadi perusahaan paling berharga kesebelas di antara penyedia layanan teknologi informasi lain di dunia, dengan nilai US$3,7 milyar pada bulan Januari 2020.[3][4] Samsung SDS berkantor pusat di Korea Selatan dan memiliki delapan anak usaha di luar Korea Selatan, yakni di Amerika, Asia-Paifik, Tiongkok, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, India, dan Vietnam.[5]

Samsung SDS Co. Ltd.
Publik
Kode emiten
ISINKR7018260000
Pendiri1 Mei 1985
Kantor pusat35 Olympic-Ro, 125, Songpa-gu, Seoul, Korea Selatan,
Tokoh kunci
Hong Won-Pyo (CEO)
Pendapatan₩10.720 milyar (Desember 2019)
₩990 milyar (Desember 2019)
₩750 milyar (Desember 2019)
Total aset₩9.021 milyar (Desember 2019)
PemilikLee Kun-hee
Karyawan
12.501 (2019.12)
IndukSamsung Group
Situs webwww.samsungsds.com
Kantor pusat Samsung SDS di Seoul, Korea Selatan.

Sejarah

sunting

Samsung SDS didirikan pada tahun 1985 dengan nama Samsung Data Systems, dan kemudian namanya diubah menjadi Samsung SDS pada tahun 1997. Perusahaan ini didirikan untuk menyediakan ITSM ke anak usaha Samsung Group yang lain, terutama berbasis teknologi digital kontemporer, seperti telepon genggam, media sosial, sensor, teknologi awan, dan lain sebagainya.[6]

Perusahaan ini awalnya fokus pada integrasi sistem dan alih daya teknologi informasi, lalu berekspansi ke bidang logistik, alih daya proses bisnis, dan platform proses produksi berbasis teknologi informasi. Baru-baru ini, Samsung SDS mulai menangani kecerdasan buatan, rantai blok, komputasi awan, analisis data, dan platform berbasis keamanan. Perusahaan ini mulai berekspansi ke luar Korea Selatan pada tahun 1997 dengan mendirikan Samsung SDS America, dan Samsung SDS China pada tahun 1999. Perusahaan ini kini memiliki delapan kantor pusat regional dan kantor di 41 negara.[7] Pada tahun 2014, perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana, dan pada saat itu menjadi penawaran saham perdana terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan.[8] Pada tahun 2019, perusahaan ini menjadi perusahaan teknologi informasi asal Korea pertama yang penjualan tahunannya dapat melebihi 10 triliun won.[9]

Layanan

sunting

Perusahaan ini menyediakan layanan teknologi informasi profesional,[10][11] platform dan solusi[butuh klarifikasi],[12][13] dan infrastruktur teknologi informasi,[14][15] untuk industri manufaktur,[16][17] keuangan,[18][19] dan jasa.[20][21][22][23] Perusahaan ini juga menyediakan layanan alih daya proses bisnis logistik untuk logistik global dan layanan teknologi informasi khusus logistik.[24][25] Perusahaan ini memiliki berbagai macam platform, alat, dan layanan yang menggunakan kecerdasan buatan, rantai blok, awan, analisis data, dan teknologi berbasis keamanan.

Layanan teknologi teknologi informasi

sunting

Samsung SDS menyediakan konsultansi proyek-unit dan layanan SI dengan menganalisis masalah bisnis menggunakan rencana induk teknologi informasi, inovasi proses, perencanaan strategi informasi, kelincahan, dan CX.[26] Perusahaan ini juga menyediakan layanan analisis, perancangan, dan pengembangan aplikasi untuk berbagai macam keperluan, mulai dari manajemen bisnis perencanaan sumber daya perusahaan, manajemen rantai pasok, manajemen hubungan pelanggan, dan analisis produksi.[27]

Melalui layanan infrastruktur stabil, perusahaan ini menyediakan layanan awan, pusat data, jaringan, dan keamanan untuk berbagai macam industri.[28] Layanan alih daya aplikasi milik perusahaan ini mendukung sumber daya, seperti kepegawaian, perangkat lunak, dan sumber daya informasi.[29]

Platform dan Solusi

sunting

Platform

sunting

Platform analisis mahadata milik perusahaan ini, Brightics AI, menyediakan layanan analisis, visual, dan percakapan. Platform tersebut menggabungkan pemelajaran mesin, pemelajaran dalam, pemrosesan bahasa alami, dan Chatbot, yang dapat diterapkan untuk berbagai macam tujuan. Platform tersebut digunakan di sektor manufaktur,[30] konstruksi,[31] logistik,[32] dan ritel.[33] Perusahaan ini juga memiliki versi terbuka dari platform tersebut yang diberi nama Brightics Studio.[34]

Brightics IoT adalah sebuah platform Internet untuk Segala yang dirancang untuk mengoptimasi pengumpulan dan pemrosesan data dari berbagai macam perangkat, serta sistem terdahulu. Platform tersebut mendukung berbagai macam protokol komunikasi, seperti MQTT, Constrained Application Protocol (CoAP), Bluetooth Low Energy (BLE), Zigbee, dan Modbus. Platform tersbeut digunakan di industri manufaktur, konstruksi, kota cerdas, dan bangunan cerdas.

Perusahaan ini lalu meluncurkan Nexledger, sebuah platform rantai blok korporat proprietary pada tahun 2017. Platform tersebut dirancang untuk mengintegrasikan berbagai macam algoritma konsensus rantai blok, seperti Ethereum dan Hyperledger Fabric. Nexledger, dan turunannya, Nexledger Universal, telah digunakan oleh berbagai macam industri. Bersama ABN AMRO Bank dan Pelabuhan Rotterdam, perusahaan ini mengembangkan platform DELIVER untuk mendukung dokumentasi, penyerahan aset, dan pencegahan pembayaran ganda pada pengapalan logistik internasional.[35] Samsung SDS juga membuat sistem verifikasi berbasis rantai blok untuk Federasi Bank Korea, sehingga nasabah dapat mengadakan transaksi dari beberapa bank menggunakan sertifikat dari satu bank saja.[36] Perusahaan ini juga berkolaborasi dengan IBM untuk mengembangkan Accelerator, yang meningkatkan hasil transaksi pada Hyperledger Fabric dengan kelipatan 10.[37]

Samsung SDS juga merilis perangkat lunak kecerdasan buatan korporat, Brity pada tahun 2017, dan mengubah namanya menjadi Brity RPA.[38] Brity RPA adalah sebuah alat otomasi bisnis cerdas konversasional yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan seperti chatbot, Optical character recognition (OCR), dan pemelajaran mesin untuk meningkatkan produktivitas kerja.[39] Perusahaan ini mengembangkan fungsi seperti rekomendasi proses kerja otomatis berdasarkan analisis log pengguna dan mengembangkan alat yang mengarah pada hiperotomasi terintegrasi dengan penambangan proses dan bot yang dapat belajar sendiri, sehingga dapat mengotomasi berbagai macam proses kerja. Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini membuka sebuah portal otomasi bisnis untuk melatih pegawai menggunakan Brity RPA dan mengaplikasikannya untuk pekerjaan yang berulang. Dengan Brity RPA, 15.000 pegawai dapat menghemat 550.000 jam dalam sembilan bulan. Perangkat lunak tersebut mengurangi jam kerja di seluruh area bisnis, termasuk logistik, operasi teknologi informasi, dan pembelian, serta meningkatkan kualitas inspeksi dengan mengurangi kesalahan manusia.[40]

Referensi

sunting
  1. ^ http://www.sds.samsung.com/service/industries/index.jsp[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Samsung SDS reports record net profit in 2019". koreajoongangdaily.joins.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 May 2020. 
  3. ^ "Samsung SDS Places 11th among Global IT Service Companies in Terms of Brand Value". Businesskorea (dalam bahasa Korea). 28 January 2020. Diakses tanggal 13 May 2020. 
  4. ^ "Brand Finance IT Services 25 2020" (PDF). Brand Finance. 
  5. ^ "Samsung SDS: Global Offices". Samsung SDS. 
  6. ^ Uhl, Axel; Gollenia, Lars Alexander (2016). Digital Enterprise Transformation: A Business-Driven Approach to Leveraging Innovative IT. London: Routledge. hlm. 85. ISBN 9781472448545. 
  7. ^ "Samsung SDS Global Offices". Samsung SDS. 
  8. ^ Mu-Hyun, Cho. "Samsung SDS doubles IPO price on market debut". ZDNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 May 2020. 
  9. ^ "Samsung SDS Surpasses 10 Tril. Won in Annual Sales". Businesskorea (dalam bahasa Korea). 25 January 2019. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  10. ^ "(LEAD) Samsung SDS posts record 2019 earnings". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). 30 January 2020. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  11. ^ "Samsung SDS Offerings: IT Services". Samsung SDS. 
  12. ^ "Samsung SDS bolsters cloud security service". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). 14 March 2019. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  13. ^ "Samsung SDS - Enterprise Solutions". Samsung SDS. 
  14. ^ "Samsung SDS seeks to expand portfolio, cut reliance on sister firms". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). 22 September 2019. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  15. ^ "Samsung SDS - Infrastructure Services". Samsung SDS. 
  16. ^ "(LEAD) Samsung SDS to expand partnerships for 'intelligent factory'". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). 8 May 2019. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  17. ^ "Samsung SDS - Manufacturing". Samsung SDS. 
  18. ^ "Samsung SDS - Finance". Samsung SDS. 
  19. ^ "Samsung SDS unveils blockchain platform accelerator". Yonhap News Agency (dalam bahasa Inggris). 14 February 2019. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  20. ^ Campos, Guy (7 January 2019). "Harman to distribute Nexshop retail experience platform". AV Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 May 2020. 
  21. ^ "'Making it Personal' with Samsung Nexshop | Automotive World". www.automotiveworld.com. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  22. ^ "Samsung SDS - Retail". Samsung SDS. 
  23. ^ "Samsung SDS - Healthcare". Samsung SDS. 
  24. ^ "Busan Port Authority and Samsung SDS to develop Rotterdam logistics hub". Port Technology International (dalam bahasa Inggris). 26 February 2020. Diakses tanggal 11 May 2020. 
  25. ^ "Samsung SDS - Logistics". Samsung SDS. 
  26. ^ "Samsung SDS showcases key technologies for digital transformation". koreatimes (dalam bahasa Inggris). 2019-05-08. Diakses tanggal 2020-06-08. 
  27. ^ Mu-Hyun, Cho. "Samsung SDS invests in US API integration firm Jitterbit". ZDNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-08. 
  28. ^ "Samsung SDS launches 10-acre data centre campus in South Korea". Data Economy (dalam bahasa Inggris). 2019-09-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-25. Diakses tanggal 2020-06-08. 
  29. ^ "삼성SDS, 삼성전자와 6873억 규모 아웃소싱 계약". 
  30. ^ "Samsung SDS reinforces smart factory platform business - Pulse by Maeil Business News Korea". pulsenews.co.kr (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 14 May 2020. 
  31. ^ "Samsung C&T wins the CIO 100 Awards for the first time among Korean builders". Korea IT Times (dalam bahasa Korea). 11 March 2020. Diakses tanggal 14 May 2020. 
  32. ^ "Samsung SDS to apply blockchain, AI to logistics solutions". www.theinvestor.co.kr (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 May 2020. 
  33. ^ "Samsung SDS to Introduce AI, Big Data-based Smart Logistics Platform". Businesskorea (dalam bahasa Korea). 9 March 2018. Diakses tanggal 14 May 2020. 
  34. ^ "Samsung SDS - Brightics AI". 
  35. ^ "Samsung SDS Connects Different Blockchain Platforms with 'Deliver' Platform". Businesskorea (dalam bahasa Korea). 15 March 2019. Diakses tanggal 13 May 2020. 
  36. ^ "'BankSign': Samsung Launches Blockchain Certification Platform for Korea's Banks". finance.yahoo.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 May 2020. 
  37. ^ "IBM and Samsung SDS advancing blockchain and business outcomes". Blockchain Pulse: IBM Blockchain Blog (dalam bahasa Inggris). 17 May 2019. Diakses tanggal 13 May 2020. 
  38. ^ "Samsung SDS releases enterprise AI software". koreajoongangdaily.joins.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-26. 
  39. ^ http://www.newsworld.co.kr. "newworld". newworld. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  40. ^ ""The best RPA developers are the best references on their own". 서울시티 (dalam bahasa Korea). 2020-03-16. Diakses tanggal 2020-05-26. 

Pranala luar

sunting