Sandy Tyas (17 April 1939 – 1 Maret 2009) adalah sutradara dan pengarah acara televisi. Ia dapat dianggap sebagai pelopor sinema elektronik (sinetron) melalui kiprahnya di TVRI, sebagai satu-satunya stasiun televisi hingga awal 1990-an di Indonesia.

Sandy adalah anak ke-2 dari tiga bersaudara pasangan Harun Dwidjosoemarto dan Aminah. Ayahnya adalah seorang deklamator yang fasih menyanyikan puisi-puisi Jawa (macapat). Setamatnya SMA bagian A (ilmu-ilmu sosial) tahun 1959 ia meneruskan studi ke Fakultas Sastra dan Sekolah Perhotelan/Pariwisata. Sejak tahun 1955 ia membantu RRI Semarang, kemudian pada tahun 1961 pindah menjadi penyiar RRI Jakarta. Mulai tahun 1964 ia menjadi penyiar dan wartawan TVRI. Pengetahuan pertelevisian pernah didalaminya di Jerman Barat (1968-1970).

Sandy Tyas adalah pengarah acara (sutradara televisi) untuk berbagai acara kesenian di TVRI, termasuk beberapa sandiwara populer. Semasa ia menjadi Kepala Subdit Program Drama di TVRI, ia melakukan dobrakan dengan melakukan syuting di luar studio. Dari binaannya muncul, antara lain, nama Irwinsyah (alm), dan Dedi Setiadi.

Ia wafat pada pukul 16.00 WIB, 1 Maret 2009, setelah dirawat selama tiga minggu di RS Fatmawati, Jakarta karena diabetes dan komplikasi yang menyertainya. Jenazahnya dikebumikan keesokan harinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Sandy meninggalkan seorang isteri, empat anak, dan tiga orang cucu.

Rujukan sunting