Servatius
Santo Servatius, yang sering kali namanya diperpendek menjadi Servas, adalah seorang misionaris Katolik dari Asia yang juga turut serta dalam kegiatan misi Katolik di Eropa Barat.[2][3] Sumber tertulis tertua tentang Santo Servatius berasal dari tangan Gregorius dari Tours yang pada abad keenam mengarang tentang berbagai tokoh gereja dan telah memperkenalkan Injil di wilayah Gallia.[3]
Santo Servatius | |
---|---|
Lahir | Armenia |
Meninggal | 384 Masehi Maastricht |
Dihormati di | Gereja Katolik Roma Gereja Ortodoks Timur[1] |
Tempat ziarah | Basilika Santo Servatius, Maastricht |
Pesta | 13 Mei |
Servatius adalah uskup pertama Tongeren, ibu kota Tungri, yang saat ini berada di wilayah Belgia.[4] Pada abad keempat, wilayah tersebut merupakan sebuah provinsi kekaisaran Romawi yang bernama Germania Secunda.[4] Seiring dengan berjalannya waktu, orang-orang Kristen dengan cepat mendapatkan tanah di wilayah tersebut. Pada tahun 311, Kaisar Galerius telah mengakhiri penganiayaan besarnya dan kaisar lainnya, yaitu Konstantinus Agung menjadi sangat disukai oleh Gereja.[4] Pada tahun 343, Servatius hadir di dalam Konsili Serdica.[4] Di dalam konsili tersebut Servatius bertemu dengan para pengikut Arius dari Alexandria yang menekankan Yesus Kristus sebagai manusia dan di pihak lain banyak pula yang menolak pandangan tersebut.[4] Konsili ini pun pada akhirnya mengalami kegagalan.[4]
Referensi
sunting- ^ (Yunani) Ὁ Ἅγιος Σαρβάτος Ἐπίσκοπος Τονγκρὲ Βελγίου. 13 Μαΐου. ΜΕΓΑΣ ΣΥΝΑΞΑΡΙΣΤΗΣ.
- ^ Lichtenberger, Frédéric, ed. (1881). Encyclopédie des sciences religieuses. 11. Sandoz et Fischbacher. hlm. 570.
- ^ a b R. Kurris. 1996. Terpencil di Pinggiran Jakarta: Satu Abad Umat Katolik Betawi. Jakarta: Obor. hlm. 167-173.
- ^ a b c d e f "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 2011-05-06.