Saring Sebelum Sharing

Saring Sebelum Sharing adalah buku karya Gus Nadir (panggilan akrab Nadirsyah Hosen) yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2019. Buku ini berkisah tentang Hadis Nabi sesuai konteks kehidupan Rasulullah Saw. Visualisasi Al-Qur'an tecermin dari kehidupan Rasulullah Saw., mulai dari perbuatan, ucapan, hingga restu menjadi teladan bagi umat Muslim yang hendak menggapai kesuksesan.[1] Kisah interaksi Nabi dengan para sahabat dan juga dengan kalangan non-Muslim, cara Nabi memutuskan sebuah perkara, hingga dakwah beliau yang terkenal santun dicantumkan secara lengkap dalam buku ini. Buku ini merujuk kepada literatur keislaman yang otoritatif, mengurai problematika dan kontekstualisasi berbagai kisah Nabi serta riwayat hadis dengan cara yang unik dengan tujuan mengedukasi pembaca untuk belajar memilah informasi dengan cara yang sama.

Pengarang buku "Saring Sebelum Sharing"
Saring Sebelum Sharing
PengarangGus Nadir
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
GenreNon-Fiksi
PenerbitBentang Pustaka
Tanggal terbit
2019
Halaman344 halaman
ISBNISBN 978-602-291-562-1

Profil

sunting

Saring Sebelum Sharing dikarang oleh Gus Nadir, seorang Guru Besar Hukum di Monash University Australia. Beliau juga aktif meneliti kajian hukum islam, hingga menjadi kiai muda. Dirinya berhasil menempuh 2 studi sekaligus, yaitu Ilmu Syariah dan Ilmu Hukum. [2]Novel berbahasa Indonesia diterbitkan oleh Bentang Pustaka dan terbit pertama pada tahun 2019. Novel ini berjumlah 344 halaman dengan berat 0,3 kg.[3] Jenis sampul buku ini adalah soft cover dengan dimensi buku berukuran 13 x 20 cm. Pada tahun 2019, Gus Nadir menyelenggarkan bedah buku ini di Pesantren Az-Zayadiy Solo[4], kemudian Kantor PWNU Jawa Tengah[5], dan Kantor PCNU Jepara Jawa Tengah.[6] Pada setiap tahunnya, Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta bekerjasama dengan Bentang Pustaka kembali merayakan buku.[7]

Buku ini fokus mengenai respon terhadap tema yang merakyat, dalam artian sedang dihadapi masyarakat saat ini, seperti masalah ISIS, bid’ah, mengkafirkan, bendera HTI, gerakan slafi, termasuk dakwah media sosial dan lain-lain.

Nomor ISBN novel: 978-602-291-562-1

Sejarah Terbit[8]

sunting

Gus Nadir mengatakan bahwa buku ini ditulis karena beberapa alasan, di antaranya;

Pertama, banyaknya pertanyaan dari netizen tentang hadis-hadis yang mereka temukan di media sosial digunakan untuk menghakimi orang lain.

Bentuknya berupa hadis-hadis terjemahan yang kemudian dijadikan meme dan diviralkan. Hadis-hadis tersebut disebarkan tanpa pejelasan yang komplit, baik secara kualitas sanad (transmisi periwayatan) maupun penjelasan matan (substansi). Padahal, membaca hadis itu tidak cukup membaca terjemahannya saja. Kita juga harus pastikan juga keabsahan teks (matan) hadis dengan melihat periwayatnya. Tak cukup di situ saja, namun juga melihat konteks hadis itu dilafalkan, dengan melihat asbab al-wurud dan juga riwayat dari sahabat lainnya.

Kedua, buku ini berupaya mengungkap keteladanan dan meneladani Nabi sebagai suri tauladan dalam berbagai aspek kehidupan.

Salah satu contoh yang diutarakan oleh Gus Nadir adalah hadis shahih tentang berwudhu setelah memakan daging unta. Dalam hal ini, Gus Nadir menjelaskan sebagaimana kriteria di dalam mustholah al-hadits, melihat kaidah fiqh, dan juga perkataan sahabat. Nampaknya, hadis ini merupakan sesuatu yang kontradiktif (terjadi perbedaan). Maka harus dibandingkan, mana yang paling kuat. Dalam aspek fiqh, mazhab yang mewajibkan wudhu setalah memakan daging onta hanya mazhab Hanbali. Mereka mengatakan bahwa salah satu yang membatalkan wudhu’ adalah makan daging onta. Hadis inilah yang kemudian menjadikan perbedaan pendapat di kalangan ulama’.

Dalam terminologi ulum al-hadis, penting melihat teks dan konteks hadis (asbab al-wurud). Konteks hadis ini adalah pada waktu itu, Nabi dan para sahabat hendak melaksanakan sholat berjamaah. Menjelang dimulai sholat, Nabi mencium bau kentut. Maka untuk menghindari judgment terhadap seseorang, dan membuat malu karena ditanya siapa yang kentut, maka Nabi bertanya, “Siapa yang habis makan daging onta?”, tentunya banyak dari para sahabat yang mengiyakan hal itu. Lalu, Nabi kemudian mengajak para sahabat untuk berwudhu kembali setelah sholat. Sehingga, dapat ditarik pelajaran tentang akhlak Rasulullah yang sangat lembut dan bijak.

Ketiga, buku ini juga diharapkan bisa menangkal hoaks (berita bohong) yang akhir-akhir ini marak, khususnya di media sosial.

Generasi milenial merupakan anak kandung teknologi, seringkali telah di-ninabobo-kan dengan sesuatu yang serba cepat dan instan. Padahal mencari ilmu tidak bisa instan dan secepat kilat. Oleh karena itu, sangat tepat jika tema Saring sebelum Sharing dalam menyebarkan berita dan informasi menjadi penting.

Pesan Moral

sunting

Hoaks mudah dishare tanpa pertimbangan dan akhirnya kita sulit membedakan antara berita valid atau palsu karena saking sering lihainya pabrik hoaks memproduksi berita yang profokatif bahkan merusak kewarasan masyarakat. Buku Saring Sebelum Sharing mengajarkan pembaca tentang bagaimana memahami hadits yang saat ini kerap diplintir bahkan dipolitisasi oleh kelompok tertentu untuk membenarkan kelompoknya bahkan menebar benci pada yang berbeda. Pembaca akan memahami teks melalui konteks, meninggalkan kebiasaan belajar instan, dan tidak mudah menghakimi yang lain dari sepenggal ayat maupun hadis.[9] Misalnya, hadits mengenai bid’ah yang sering disuarakan sebagai “senjata” untuk menyerang kelompok lain yang tak sependapat.

Daftar Referensi

sunting
  1. ^ "SARING SEBELUM SHARING - mizanstore". mizanstore.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-19. 
  2. ^ "Nadirsyah Hosen". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-07-30. 
  3. ^ "Saring Sebelum Sharing". MOJOKSTORE.COM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-19. 
  4. ^ "SMP Pesantren Tahfidz Az Zayadiy ⋆ Kesalehan Adab untuk Keberkahan Ilmu". SMP Pesantren Tahfidz Az Zayadiy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-19. 
  5. ^ "PWNU JATENG". pwnujateng.or.id. Diakses tanggal 2024-12-19. 
  6. ^ "Gus Nadir: Buku Saring Sebelum Sharing Lahir atas Pertanyaan Netizen". NU Online. Diakses tanggal 2024-12-19. 
  7. ^ "Merayakan Buku 'Saring Sebelum Sharing' - islamsantun.org". 2019-03-13. Diakses tanggal 2024-12-19. 
  8. ^ "Merayakan Buku 'Saring Sebelum Sharing' - islamsantun.org". 2019-03-13. Diakses tanggal 2024-12-19. 
  9. ^ Membaca, Perempuan. "Resensi Buku Saring sebelum Sharing, Nadirsyah Hosen". Perempuan Membaca. Diakses tanggal 2024-12-19.