Scalable Vector Graphics

Scalable Vector Graphics (SVG) adalah format gambar yang menggunakan XML (Extensible Markup Language) sebagai dasar untuk membentuk gambar vektor dua dimensi. SVG adalah format gambar yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sejak tahun 1999.

SVG
Jenis MIMEimage/svg+xml[1][2]
Rilis pertama4 September 2001; 23 tahun lalu (2001-09-04)
Rilis terbaru1.1 (Edisi Kedua) / 16 Agustus 2011; 13 tahun lalu (2011-08-16)
Jenis formatGrafik vektor
StandarW3C SVG
Situs webwww.w3.org/Graphics/SVG/

Sebuah gambar dengan format SVG disimpan dalam bentuk file XML. Ini berarti, SVG dapat dicari, di-index, ditulis dengan bahasa pemograman dan dikompres. Karena berbasis XML, SVG dapat dibuat dan disunting dengan aplikasi teks apa saja.

Sejumlah peramban web populer seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome, Opera, dan Safari sudah mulai mendukung penggunakan format SVG.

Pendahuluan

sunting

SVG telah direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk menampilkan grafik serta mendeskripsikan gambar 2 dimensi dalam pengembangan web yang berbasis XML.[3] SVG memperbolehkan tiga tipe dari objek grafis, yaitu bentuk vektor grafis (misalkan jalur yang terdiri dari garis lurus dan kurva), gambar dan teks. Hasil dari SVG dapat juga interaktif dan dinamis. Animasi dapat didefinisikan dan ditimbulkan secara menempelkan elemen animasi SVG pada isi SVG) atau dengan menggunakan skripting. SVG dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam variasi dari objek grafis, dan juga menyediakan bentuk dasar umum seperti bujur sangkar dan elips. SVG memberikan pengendalian kualitas melalui sistem koordinat dari objek grafis yang telah didefinisikan dan transformasi yang akan digunakan selama proses render.[4]

Penyimpanan berkas (file) SVG dilakukan dengan cara memberi nama ekstensinya dengan “.svg” (memakai huruf kecil semua), dan untuk menyimpan file SVG yang terkompresi memakai ekstensi “.svgz” (semua memakai huruf kecil).[3]

Keuntungan Penggunaan SVG

sunting
 
Contoh gambar .svg

Keuntungan penggunaan SVG dibanding format gambar yang lain:[5]

  • File sumber SVG dapat dibaca dan modifikasi dengan menggunakan hampir semua tool/text (misalnya Notepad).
  • File sumber SVG berukuran lebih kecil dan dapat dikompresi dibanding dengan format gambar JPEG dan GIF.
  • Gambar dalam format SVG bersifat scalable/di-resizing.
  • Gambar dalam format SVG dapat dicetak dengan kualitas yang tinggi dan sama baiknya pada berbagai resolusi.
  • Gambar dalam format SVG bersifat zoomable. Setiap bagian dari gambar dapat di zoom tanpa mengurangi mutu.
  • Text dalam SVG “selectable” dan “searchable” (sangat berguna dalam peta).
  • SVG dapat bekerja dengan Teknologi Java.
  • SVG merupakan “open standard”.
  • SVG merupakan murni XML.

Perangkat Pendukung

sunting

Bekerja sama dengan W3C, Adobe menjadi pendukung utama pengembangan SVG. Perusahaan ini membuat perangkat (tool) yang menggenerasikan gambar langsung ke kode SVG, yaitu ADOBE Illustrator, selain itu ada juga Adobe GoLive untuk mengedit kode SVG. Sementara itu, COREL juga memproduksi software pendukung SVG.[6]

SVG dalam WEB

sunting

Konqueror adalah peramban web pertama yang mendukung format SVG sejak versi 3.2 yang dirilis pada Februari 2004.[7] Pada tahun 2011, peramban web populer dan beberapa peramban web kecil lainnya mulai mendukung penggunaan SVG meskipun hanya beberapa fungsi dasar.

Contoh File SVG

sunting

“Hello World” dalam SVG memiliki kode seperti di bawah ini:[6]

<?xml version="1.0" encoding="iso-8859-1"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD svg 20000303 Stylable//EN"
"http://www.w3.org/TR/2000/03/WD-SVG-20000303/DTD/svg-20000303 stylable.dtd">
<svg width="100px" height="50px">
<text style="fill:red" x ="10" y="20">Hello World !</text>
</svg>

Setelah disimpan dalam format .svg, file tersebut dapat dibuka oleh browser.

Referensi

sunting
  1. ^ "Media Type Registration for image/svg+xml". W3C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2014. Diakses tanggal 5 February 2014. 
  2. ^ St. Laurent, Simon; Makoto, Murata; Kohn, Dan (January 2001). "XML Media Types". IETF Datatracker. doi:10.17487/RFC3023 . Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 August 2011. Diakses tanggal 5 February 2014. 
  3. ^ a b Yudha Widiatmoko, Fathul Wahid (2006), APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG), Media Informatika. ISSN: 0854-4743
  4. ^ Beny Yulkurniawan Victorio Nasution (2005) PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KONVERSI DATA GEOGRAFIS PADA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN ABUPATEN KUTAI BARAT BERBASIS XML DAN JAVA[pranala nonaktif permanen] Diakses pada 08 Mei 2010.
  5. ^ ilmu-komputer.net Pengantar SVG Diarsipkan 2010-05-26 di Wayback Machine. Diakses pada 08 Mei 2010.
  6. ^ a b Mohammad Athar Januar, Pengantar Scalable Vector Graphics (SVG)[pranala nonaktif permanen] (2008). ilmukomputer.org
  7. ^ Andreas Streichardt (16 September 2003). "KDE Conquers the Vectors with KSVG". KDE News. Diakses tanggal 11 February 2012. 

Pranala luar

sunting