Secondary Surveillance Radar
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini membutuhkan judul dalam bahasa Indonesia yang sepadan dengan judul aslinya. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Secondary Surveillance Radar (SSR) merupakan sebuah peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa pulsa-pulsa code ke sistem penerima radar.[1] Stasiun Radar SSR yang berada di bawah (Ground Station SSR) terdiri dari Transmitter (Tx), Receiver (Rx), Processing atau Extractor Video, Coder, dan Monitor / Plane Position Indicator. Transmitter bekerja pada frequensi carrier 1030 MHz yang dimodulasi oleh sinyal Mode A dan Mode C. Pada dasarnya Transmitter ini seolah-olah berfungsi sebagai alat pengirim sinyal penanya, yang lazim disebut sebagai "interogate signal". Bilamana "interogate signal" ini dimodulasikan dengan "mode A", berarti pemancar atau interogator mengirim pertanyaan tentang identifikasi pesawat (aircraft identification), dan bilamana interogator mengirim mode C berarti mengirim sinyal pertanyaan tentang ketinggian (altitude) pesawat. Mode A atau mode C dikirim oleh interogator secara interlacing (bergantian) setiap PRT ( pulse repetition time), umumnya PRF radar SSR adalah 450 Hz, jadi PRT = 1/450 detik = 2,22 mdetik. Receiver menerima sinyal jawaban dari transponder pesawat dengan frequensi 1090 MHz. Manakala interogator mengirim mode A yang dimodulasi dengan frequensi carrier sebesar 1030 MHz, maka transponder di pesawat akan menerima sinyal ini dan akan dikirim kembali oleh transponder (reply signal) yang berupa sinyal kode (code signal) dan dimodulasikan dengan sinyal carrier transponder sebesar 1090 MHz, sinyal kode ini nantinya diolah pada bagian Extractor Video dan seterusnya ditampilkan pada layar monitor berbentuk identifikasi pesawat, begitu pula apabila interogator mengirim mode C, informasi yang ditampilkan dilayar monitor adalah "ketinggian pesawat". Sesungguhnya radar SSR dapat mendeteksi asimuth (koordinat) pesawat, jarak pesawat terhadap SSR Station dan kecepatan pesawat, disamping identifikasi dan ketinggian pesawat
"
Lihat pula
suntingReferensi
sunting