Segitiga Hala'ib
Segitiga Hala'ib (bahasa Arab: مثلث حلائب, Muthāllath Ḥalāʾib) adalah wilayah seluas 20.580 kilometer persegi (7.950 sq mi) yang terletak di pantai laut Merah benua Afrika. Wilayah yang namanya berasal dari kota Hala'ib ini diklaim oleh Mesir dan Sudan. Mesir secara de facto menguasai Segitiga Hala'ib, dan masuk ke dalam wilayah Kegubernuran Al-Bahr al-Ahmar, dan Mesir banyak berinvestasi di Segitiga Hala'ib.[1]
Segitiga Hala'ib
مُثَلَّث حَلَايِب | |
---|---|
Koordinat: 22°28′09″N 35°31′23″E / 22.46917°N 35.52306°E | |
Negara | de jure Wilayah sengketa antara Mesir Sudan
Dikuasai oleh Mesir |
Kegubernuran | Kegubernuran Al-Bahr al-Ahmar ( Mesir) |
Negara Bagian | Negara Bagian Laut Merah ( Sudan) |
Luas | |
• Total | 20.580 km2 (7,950 sq mi) |
• Wilayah sengketa | 20.580 km2 (7,950 sq mi) |
Ketinggian terendah | 0 m (0 ft) |
Sejarah
suntingPada tahun 1899, Britania Raya merupakan penguasa wilayah ini. Negara tersebut mengatur batas antara Mesir dan Sudan. Wilayah ini diberikan kepada Sudan karena penduduknya lebih dekat ke Khartoum daripada Kairo. Maka Segitiga Hala'ib menjadi tanggung jawab gubernur Britania di Sudan.
Setelah kedua negara tersebut merdeka, sengketa mencuat pada tahun 1992, saat Mesir menolak keputusan Sudan untuk memberikan hak eksplorasi kepada perusahaan minyak Kanada. Negosiasi dimulai, tetapi perusahaan memutuskan untuk mundur hingga kedaulatan dipastikan.[2] Pada Januari 2000, Sudan menarik tentaranya dari Segitiga Hala'ib. Semenjak itu, tentara Mesir menduduki dan mengatur wilayah ini.[3]
Referensi
sunting- ^ "CIA World Fact Book - Egypt". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-12. Diakses tanggal 2011-01-11.
- ^ Egypt, Algeria and Tunisia Accuse Sudan, as Hala'ib Dispute Flares Up Washington Report, Februari 1993, Page 33
- ^ A View of Sudan from Africa: Monthly Briefing, 08-02 Agustus 2002 The Machakos Protocol
Pranala luar
sunting