Sejarah Saint Pierre dan Miquelon

gambaran umum mengenai sejarah kepulauan Saint Pierre dan Miquelon

Sejarah Saint Pierre dan Miquelon adalah salah satu kolonisasi awal oleh orang Eropa, yang memanfaatkan tempat berlimpah ikan di dekat Saint-Pierre dan Miquelon, dan dicirikan dengan masa-masa konflik antara Prancis dan Inggris.

Ada bukti keberadaan penduduk asli prasejarah di kepulauan ini, tetapi tidak ada catatan mengenai penduduk asli pada zaman eksplorasi orang Eropa. Orang Eropa mulai mengunjungi dari awal abad ke-16 dan koloni permukiman mereka adalah salah satu yang tertua di benua Amerika. Pada awalnya, nelayan dari etnis Basque hanya mengunjungi kepulauan ini secara musiman selama musim penangkapan ikan, tetapi pada abad ke-17, sudah ada kediaman permanen orang Prancis di kepulauan ini.

Dari akhir abad ke-17, serangan oleh Inggris membuat para kolonis dari Prancis menelantarkan Saint Pierre dan Miquelon, dan Inggris mengambil alih dari tahun 1713 hingga 1763. Prancis akhirnya merebutnya kembali, dan para kolonis Prancis kembali hidup dengan damai selama 15 tahun. Keterlibatan Prancis dalam Perang Revolusi Amerika melawan Inggris membuat Inggris melakukan serangan dan mengusir para kolonis dari Prancis. Kepemilikan atas Saint Pierre dan Miquelon berpindah-pindah antara Prancis dan Inggris selama 38 tahun selanjutnya, kepulauan tersebut mengalami invasi dari dua negara tersebut, penyingkiran penduduk kepulauan secara sukarela atau paksa, dan pergolakan yang berhubungan dengan Revolusi Prancis.

Prancis akhirnya merebut kembali kepulauan setelah Napoleon turun takhta yang kedua kalinya pada tahun 1815, dan diikuti 70 tahun kemakmuran pada industri perikanan dan penduduk Prancis. Namun, perubahan politis dan ekonomis membuat industri perikanan menurun setelah akhir abad ke-19. Terdapat ledakan ekonomi pendek selama 13 tahun di kepulauan ini terkait dengan periode Pelarangan di Amerika Serikat, ketika Saint Pierre dan Miquelon menjadi basis besar untuk penyelundupan alkohol. Ledakan ini berakhir setelah berakhirnya periode Pelarangan pada tahun 1933, dan ekonomi jatuh terpuruk.

Kepulauan ini menjadi wilayah seberang laut di bawah rezim Prancis Vichy yang dikontrol Nazi setelah ditundukannya Prancis semasa Perang Dunia II, dan dibebaskan setahun setengah kemudian oleh pasukan Prancis Bebas pada tahun 1941. Setelah era perang, industri perikanan terus lesu, dan sekarang persediaan ikan sudah menurun drastis sehingga penangkapan ikan sangat dibatasi. Saint Pierre dan Miquelon sekarang mencoba mendiversifikasi ekonomi mereka ke pariwisata dan bidang lain.

Pranala luar

sunting