Sejarah Siberia
Sejarah awal Siberia banyak dipengaruhi oleh peradaban-peradaban nomaden canggih yaitu orang Skithia (Pazyryk) di sebelah barat Pegunungan Ural dan orang Xiongnu (Noin-Ula) di sebelah timur Pegunungan Ural, keduanya berkembang pesat sebelum era Masehi. Stepa-stepa di Siberia diduduki oleh penerus bangsa-bangsa nomaden, yaitu orang Khitan, berbagai bangsa-bangsa Turkik, dan Kekaisaran Mongol. Pada Abad Pertengahan Akhir, Buddhisme Tibet menyebar ke area di sebelah selatan Danau Baikal.
Selama era Kekaisaran Rusia, Siberia During the Russian Empire, Siberia terutama berkembang sebagai daerah pertanian. Pemerintah juga menggunakan Siberia sebagai tempat pengasingan, mengirim Avvakum, Dostoevsky, dan kaum Desembris, serta yang lainnya, untuk bekerja di kamp-kamp wilayah tersebut. Selama abad ke-19, Jalur Kereta Api Trans-Siberia dibangun, mempermudah industrialisasi. Hal ini juga terbantu dengan penemuan dan eksploitasi cadangan besar sumber daya mineral di Siberia.
Pranala luar
sunting- "Sibirskaya Zaimka" — jurnal publikasi ilmiah di internet mengenai sejarah Siberia (dalam bahasa Rusia, dengan tautan ke versi terjemahan online)
- Siberia (Сибирь) dalam Brockhaus and Efron Encyclopedic Dictionary (dalam bahasa Rusia)
- Isitt, Benjamin (2010). From Victoria to Vladivostok: Canada's Siberian Expedition, 1917–19. University of British Columbia Press. ISBN 978-0-7748-1802-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-06.
- Situs web Ekspedisi Siberia, oleh Benjamin Isitt