Selangkah ke Seberang
Selangkah ke Seberang adalah album kedua dari musisi Fariz RM yang dirilis pada tahun 1980 di bawah label Pramaqua. Walaupun album tersebut telah diproduksi lebih dulu sebelum album perdana Fariz RM berjudul Sakura, album ini tidak dirilis sampai satu tahun kemudian mengikuti kesuksesan album Sakura.[1]
Selangkah ke Seberang | ||||
---|---|---|---|---|
Album studio karya Fariz RM | ||||
Dirilis | 2 Februari 1980 | |||
Direkam | Juni–Agustus 1979 | |||
Studio | Gelora Seni, Jakarta | |||
Genre | ||||
Durasi | 37:51 | |||
Label | Pramaqua | |||
Produser | Fariz RM | |||
Kronologi Fariz RM | ||||
|
Latar belakang
suntingSetelah berkontribusi sebagai sutradara musik dalam album Santun Petaka karya Harie Dea dan pencipta lagu "Hasrat dan Cita" yang dinyanyikan oleh Andi Meriem Matalatta, Chrisye dan Yockie Suryo Prayogo menganjurkan Fariz RM untuk menciptakan sebuah album tunggal.[2] Walaupun pada awalnya ragu, Fariz menyetujui usulan ini.[2] Dengan mengandalkan dana dari sahabat lama Fariz, Hendra Priadi, album perdana tersebut kemudian diproduksi di bawah naungan Badai Music.[2] Produksi dilakukan pada awal Juni hingga Agustus 1979.[3]
Selangkah ke Seberang direkam di studio Gelora Seni di Jakarta.[3] Album tersebut menampilkan Fariz RM pada vokal, bass, drum, kibor dan penyintesis, serta pencipta seluruh lagu (dengan beberapa lagu ditulisnya secara bersama yaitu dengan Anton Panggabean dan Revina Dwiyanti) kecuali lagu "Kutuk Seribu Dewa" ciptaan Iman R.N. dan Raidy Noor.[3] Yockie Suryo Prayogo memainkan kibor serta mengaransemen lagu "Fajar Yang Terpaksa" dan "Cinta Kian Menepi".[3] Chrisye dan Oetje F Tekol memainkan bass masing-masing pada lagu "Mega Bhuana" dan "Dirimu".[3] Raidy dan Yanti dari Noor Bersaudara turut berkontribusi dalam album ini, dengan Raidy memainkan gitar dan Yanti mengisi vokal pada lagu "Mega Bhuana", "Bisik Perindu" dan "Fajar Yang Terpaksa".[3] Keenan Nasution memainkan drum pada lagu "Kutuk Seribu Dewa".[3] Penyanyi remaja Iis Sugianto yang pada saat itu berusia 17 tahun menyanyikan lagu "Selangkah ke Seberang" dan "Cinta Kian Menepi".
Dikarenakan corak musik yang tidak biasa pada masa itu, peluncuran album tersebut ditunda selama beberapa waktu oleh Pramaqua.[1] Selangkah ke Seberang akhirnya dirilis setahun kemudian mengikuti kesuksesan album Sakura. Meskipun demikian, tiga lagu pertama yaitu "Mega Bhuana", "Selangkah ke Seberang" dan "Cermin Noda" didaur ulang dengan aransemen baru dalam album Sakura.
Daftar lagu
suntingNo. | Judul | Lirik | Durasi |
---|---|---|---|
1. | "Mega Bhuana" | Fariz RM, Anton Panggabean | 4:03 |
2. | "Selangkah ke Seberang" | Fariz RM | 6:11 |
3. | "Cermin Noda" | Fariz RM, Anton Panggabean | 4:48 |
4. | "Selama" | Fariz RM | 3:54 |
No. | Judul | Lirik | Durasi |
---|---|---|---|
5. | "Dirimu" | Fariz RM | 4:08 |
6. | "Bisik Perindu" | Fariz RM | 3:31 |
7. | "Fajar Yang Terpaksa" | Fariz RM | 2:45 |
8. | "Kutuk Seribu Dewa" | Iman R.N., Raidy Noor | 4:23 |
9. | "Cinta Kian Menepi" | Fariz RM, Revina Dwiyanti | 4:08 |
Durasi total: | 37:51 |
Personil
sunting- Fariz RM – vokal utama, bass, gitar, drum, kibor, pengaransemen, penyintesis
Personil tambahan
sunting- Chrisye – bass pada lagu "Mega Bhuana"
- Oetje F Tekol – bass pada lagu "Dirimu"
- Keenan Nasution – drum pada lagu "Kutuk Seribu Dewa"
- Raidy Noor – gitar
- Yockie Suryo Prayogo – kibor dan pengaransemen pada lagu "Cinta Kian Menepi" dan "Fajar Yang Terpaksa"
- Iis Sugianto – vokal pada lagu "Selangkah ke Seberang" dan "Cinta Kian Menepi"
- Yanti Noor – vokal pada lagu "Mega Bhuana", "Bisik Perindu" dan "Fajar Yang Terpaksa"
Produksi
sunting- Alex Kumara – penata suara
- Boy Delihaye – penata suara
Referensi
sunting- Daftar pustaka
- Rustam Munaf, Fariz (Juni 2009). Rekayasa Fiksi: Bagaimana Cara Fariz Menulis Lagu + 20 Partitur Notasi dan Syair Hits Legendaris & Cerita di Balik Karya Lagu. Jakarta: Republika Penerbit. ISBN 978-979-1102-57-5.